presented by

PAVILION 120 AT INDONESIA DESIGN DISTRICT PIK2

SHARE THIS
136

Published by Sugar & Cream, Tuesday 04 March 2025

Images courtesy of Pavilion 120 (Photo by Sefval Mogalana)

The Tallest Glulam Architecture in South East Asia

Pavilion 120 merupakan bangunan tipologi ruang pamer di Indonesia Design District (IDD), PIK 2, hasil kolaborasi antara Kayu Lapis Indonesia, Sandei, dan MiLL Alumunium. Bangunan ini tidak hanya memanjakan mata pengunjung, tetapi juga menarik perhatian untuk mendekat dan masuk ke dalam ruang-ruang yang ternyata menjanjikan kenyamanan dan fasilitas menarik.

Memiliki luas 290 meter persegi di atas lahan taman dan terbagi menjadi tiga lantai dan satu atap. Lantai 1 menjadi ruang pamer yang juga dilengkapi dengan multifunction area seperti cafe dan bookshop, lantai 2 menjadi ruang kantor. Meeting room tersedia di lantai 3 untuk mewadahi desainer dan arsitek untuk meeting dengan klien. Dan di lantai 4, rooftop yang juga multifungsi untuk beragam kegiatan dan gathering.

Program tata ruang disusun secara vertikal, dengan akses sirkulasi vertikal di sisi bangunan. Bangunan ini dirancang dengan konsep paviliun dan sculpture, menggunakan kayu rekayasa sebagai material dominannya. Program tata ruang utama adalah area multifungsi terbuka setinggi dua lantai di lantai pertama, dikelilingi oleh sliding doors dan roller blinds untuk fleksibilitas dan kelapangan.


Presented by Coulisse | INK

Pavilion 120 dirancang oleh Andra Matin untuk menginspirasi kreativitas, menumbuhkan kesejahteraan, dan menciptakan lingkungan tempat masyarakat berkembang. Ruang ini memiliki ruang multifungsi yang dapat diakses publik untuk memamerkan ide-ide baru yang mendorong batasan seni, desain, dan budaya, serta menumbuhkan pusat dinamis untuk ide-ide dan perspektif baru.

Desain Pavilion 120 bermula dari ide awal untuk menyatukan tiga jenama yaitu Kayu Lapis Indonesia, Sandei, dan Mill Alumunium. Kayu dari Kayu Lapis Indonesia diekspresikan sebagai struktur utama dan dibuat menyerupai skeleton. Dengan adanya struktur utama ini, memberi kesempatan untuk frame alumunium Mill dan blind Sandei dapat membingkai semua struktur. Penggabungan ketiga komponen ke dalam satu bentuk arsitektur mendemonstrasikan kemampuan kayu engineering, frame alumunium, dan blind diaktualisasikan dalam diaktualisasikan dalam dimensi yang cukup besar,” jelas Andra Matin, Principal dari andramatin Architect.
   

Dan, kontribusi oleh S+AO Studio sebagai desainer interior di Pavilion 120 tidak hanya untuk mengelaborasi produk ketiga jenama dalam tatanan showroom semata, ia melakukan pendekatan desain modern yang selaras dengan eksterior yang dirancang oleh Andra Matin, sehingga bisa menampilkan sejauh apa produk-produk yang ada bisa dikolaborasikan dengan beragam produk lain dalam kesinambungan visual dan pengalaman rasa yang lengkap.

Sejauh mata memandang, dari bawah ke atas produk dari ketiga jenama yang menjadi highlight dalam bangunan ini, sehingga Anda dimanjakan dengan visual yang mengelavasi semua indera. Selain itu Pavillion 120 ini juga didukung oleh berbagai produk pendukung yang melengkapi keseluruhan desain eksterior dan interiornya menjadi satu desain yang paripurna, seperti Armonia, PITA, Somfy, Rimba Partikel Indonesia, La Chetau Living, Coullise INK, Habitus Concept, Ong Cen Kuang, Tridaya, dan Pelant Nursery.

Info:
Project: Pavilion 120
Site Area: 288,2 m2
Floor Area: 294,4 m2
Total Level: 3 floors + rooftop
Architect Studio: andramatin

Designer Team:
Principal: Andra Matin
Design Architect: Andra Matin
Project Architect: Fauzan Zikry, Fakhrell Saqfan Izzan
Interior Design : Studio S + AO
Lighting Design: SSA
Technical Supervisor: Irianto BW

Molteni&CCoulisse | INKZipblind & VF