Pallucco Launched New Collections in Euroluce 2017
Published by Sugar & Cream, Thursday 04 May 2017
Salone del Mobile – Euroluce 2017
Dalam ajang Euroluce 2017 yang merupakan bagian dari Salone del Mobile, brand lampu legendaris Pallucco melansir tiga koleksi terbaru: Collapsible Moon, Fortuny dan Graffiti.
Simak video menarik presentasi Collapsible Moon oleh Kazuhiro Yamakawa di sini.
Collapsible Moon
Collapsible Moon adalah proyek rancangan desainer Jepang, Kazuhiro Yamanaka, yang merefleksikan gaya minimalis dan teknologi canggih, serta atensi pada detail. Nama dan bentuk lampu ini merujuk pada istilah astronomi, karena terinspirasi dari bulan purnama yang menyinari malam lewat cahayanya. Selain itu, Collapsible Moon juga terinspirasi dari istilah fotografi, yaitu reflektor yang digunakan saat pemotretan. Desain lampu yang sederhana ini menyimpan keunikan yang menakjubkan: saat bersinar, bentuk lingkarannya dapat timbul dan tenggelam karena strukturnya yang lentur mirip dengan yang digunakan pada reflektor. Rangka pada lingkarannya terbuat dari spring steel yang dilapisi karet hitam di satu sisi, sehingga memastikan gerakan yang tepat saat lampu dimanipulasi. LED dalam beberapa warna berbeda ditempatkan di sudut rangka sehingga bisa menyebarkan cahaya ke tengah lingkaran, menghasilkan efek bulan purnama yang menakjubkan.
Collapsible Moon
Yamanaka juga merancang Graffiti, lampu unik yang dibentuk dan dipasang di ruangan dengan desain ringan yang dilengkapi oleh batangan besi. Anda dapat menggambar “graffiti” di udara menggunakan batangan tersebut, menghasilkan karya seni yang akan memberikan karakter pada atmosfer ruangan. Magnet berfungsi untuk menciptakan dan mengubah bentuk batangan, sementara lampu atau cahayanya menonjolkan estetika garis-garis yang diciptakan oleh batangan tersebut.
Graffiti
Fortuny floor lamp pertama kali dibuat tahun 1907 oleh Mariano Fortuny dan terus berevolusi hingga menjadi ikon kontemporer masa kini. Fortuny merevolusi lampu panggung dan bereksperimen dengan sistem baru yang memungkinkan cahaya tidak langsung memancar ke panggung. Inspirasinya datang dari tripod kamera dengan kaki yang bisa disesuaikan, sedangkan tudung lampunya merupakan tudung lampu biasa yang diputarbalikkan sehingga bisa menyesuaikan arah sinar. Pallucco, yang sudah memproduksi Fortuny sejak tahun 1985, kini menawarkan berbagai versi: selain versi orisinil Black, Fortuny hadir juga dalam versi Moda (titanium dan beige) dan Blanca (katun putih). Dalam Euroluce 2017, Pallucco mempersembahkan edisi terbaru dari lampu ini: Fortuny Silver Rubelli yang memiliki material eksterior James Dean, serta bagian dalamnya dilapisi dengan bahan metalic silver. (AL)
Fortuny floor lamp
Graffiti
Fortuny floor lamp
ART JAKARTA 2024 – The Exhibition
Celebrating the visual arts at Art Jakarta 2024, took place from October 4-6 at JIEXPO Kemayoran Jakarta, showcased a diverse array of contemporary visual...
read moreTHE 6TH EDITION OF LAKE COMO DESIGN FESTIVAL – "LIGHTNESS"
The Lake Como Design Festival, its sixth edition, will showcase "Lightness" themed exhibitions and events from September 15-22, 2024, accompanied by a...
read moreART JAKARTA 2024 – SPOT
Art Jakarta 2024 presents Art Jakarta Spot, featuring installations by four exceptional artists, each showcasing their unique vision and engaging viewers...
read more"NATURE REDEFINED" - QUADRA PRESENTS INNOVATION AND PRODUCT TECHNOLOGY AT TCOI 2024
"NATURE REDEFINED" - QUADRA showcased its innovative technology at TCOI 2024, collaborating with three designers from ID12 designers and a courtyard area...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more