presented by

OPULENT LIVING 2025: “EMBARKING ON A DESIGN ODYSSEY”

SHARE THIS
561

Published by Sugar & Cream, Wednesday 05 November 2025

Images courtesy of Plaza Indonesia

An Immersive Luxury Cruise Experience by Ten Visionary Designers

Pada akhir Oktober, para pecinta desain menjadi saksi The Warehouse, Plaza Indonesia berubah menjadi dek kapal pesiar mewah. Ruang yang biasanya lapang dan industrial kini disulap menjadi lounge yang sophisticated, royal suite yang menenangkan, area makan hangat, hingga sun deck terbuka. Aroma kayu hangat, tekstil lembut, dan cahaya yang menari di setiap sudut membungkus indera pengunjung, menciptakan pengalaman yang benar-benar imersif.

Semua ini merupakan bagian dari Opulent Living 2025: “Embarking on a Design Odyssey”, pameran desain perdana yang diinisiasi Indonesia Design dan diapresiasi melalui kolaborasi dengan Plaza Indonesia, yang berlangsung selama 1 November 9 November 2025.

Lina Gan, Editor in Chief Indonesia Design

Pameran ini menghadirkan perjalanan sensorik menelusuri sepuluh karya desainer interior dan arsitek terkemuka Indonesia, di mana setiap instalasi mewakili karakter, cerita, dan interpretasi unik tentang kemewahan.

Harry Fatkan, Project Director Opulent Living 2025


Presented by Coulisse | INK

Perjalanan dimulai dari Cosmas Gozali – Jetty, di mana pengunjung disambut lorong-lorong melengkung menyerupai ombak pecah di laut lepas. Beludru biru laut berpadu logam emas memantulkan cahaya lembut, sementara gradasi warna biru dan oranye matahari terbenam menghidupkan atmosfer tenang dan reflektif.

The Ladies Lounge – Tropical Splendour by Janice Tjioe

Sementara itu, Helen Agustine – Geometry of the Sea membawa pengunjung lebih jauh ke dalam dunia bawah laut. Spiral cangkang, pola karang, dan permainan cahaya membentuk ritme laut yang hidup. Refleksi dan bayangan menari di dinding, menimbulkan kesan seolah ruangan ini bernafas bersama lautan.

Opulent Lounge – Gentleman Club by Hans Susantio

Dengan pendekatan tropis nan elegan, Janice Tjioe – Reimagined Tropical Splendour mengekspresikan kemewahan melalui flora eksotis Indonesia. Motif anggrek, heliconia, hingga rafflesia hadir tidak hanya di wallcovering, tetapi juga di lantai, menghadirkan pengalaman visual yang hangat dan sensual—sebuah reinterpretasi kecantikan tropis yang berkelas.

Penthouse Suit – Bon Voyage by Alex Bayusaputro

Selanjutnya, Endramukti Design – Dining by the Archipelago menghadirkan ruang makan bertema nusantara. Kayu hangat berpadu marmer lembut dan tekstil alami, menciptakan suasana elegan sekaligus bersahaja. Nuansa ini terasa seperti jamuan di kapal pesiar, di mana cita rasa arsitektur dan tradisi berpadu dalam harmoni.

The Ladies Lounge – Tropical Splendour by Janice Tjioe, Penthouse Suit – Bon Voyage by Alex Bayusaputro

Di sisi lain, Ryan Salim – ERRELUCE®️ merancang pencahayaan yang menuntun pengalaman visual pengunjung. Cahaya lembut menonjolkan tekstur dan detail di setiap ruang, sementara sorot hangat membingkai perjalanan dari satu instalasi ke instalasi lain.

Royal Suite – Tide of Calm by Kelvin Thengono

Dengan harmoni alami, karya lanskap Anggia Murni menghadirkan oase hijau yang menyegarkan. Sentuhan vegetasi tropis dan tekstur tanah menyeimbangkan elemen logam dan batu, seolah mengembalikan napas bumi ke dalam ruang yang penuh kemewahan.

Pantry & Dining Room – Dining by the Archipelago by Endramukti Design

Hans Susantio – Opulent Lounge kemudian membuka bab baru dengan atmosfer lounge yang tenang namun berkarakter. Elemen Art Deco modern berpadu dengan palet espresso dan onyx, menghadirkan suasana reflektif yang sophisticated—tempat di mana waktu seolah melambat.

Jetty – The Light of Travel by Cosmas Gozali, Sundeck – Geometry of the Sea by Helen Augustine

Sementara, Kelvin Thengono – Tide of Calm menampilkan royal suite yang tenang dengan rajutan metalik membentuk cave lembut menyerupai kelambu kontemporer. Struktur semi-transparan ini menciptakan ruang perlindungan yang intim, di mana cahaya menembus halus melalui celah anyaman metalik.

Sundeck – Geometry of the Sea by Helen Augustine, Atrium Lounge – A Fleeting Haven by Domisilium Studio

Domisilium Studio – Atrium Lounge menjadi pusat sosial dari seluruh perjalanan ini. Permainan mozaik keramik di dinding menyerupai ombak, menciptakan ritme visual yang tenang dan dinamis. Bentuk bergelombang dan palet warna netral menghadirkan ruang yang ramah, tempat percakapan dan ide berbaur dengan suasana laut yang mengalir lembut.

Atrium Lounge – A Fleeting Haven by Domisilium Studio

Dan akhirnya, Alex Bayu – Penthouse Suite menutup odyssey ini dengan nuansa menawan. Ruang berbalut kaca luas, aksen metalik, dan kayu hangat menghadirkan panorama kota yang elegan dan tenang. Ia menjadi simbol puncak perjalanan—di mana kemewahan bukan sekadar tampilan, melainkan pengalaman yang penuh makna.

Royal Suite – Tide of Calm by Kelvin Thengono

Opulent Living 2025 bukan sekadar pameran. Ia adalah perjalanan menyelami kreativitas, kemewahan, dan cerita di setiap sudut. Acara ini direncanakan sebagai biennial, dengan harapan menjadi platform yang terus menghadirkan inspirasi, inovasi, dan kolaborasi kreatif bagi komunitas desain serta publik.

Royal Suite – Tide of Calm by Kelvin Thengono

Magran LivingCoulisse | INK