presented by

NTB Goes to Moslem Fashion Industry

SHARE THIS
3.28K

Published by Sugar & Cream, Saturday 30 November 2019

Text by Dira Rohmatun, images courtesy of Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi NTB

Moslem Fashion Ready-To-Wear From Tenun NTB

Busana muslim menjadi salah satu mode yang paling trendi dan berkembang pesat di Indonesia. Tak heran, jika para pelaku di industri ini memiliki semangat tinggi untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat fashion muslim di dunia. Sejalan dengan semangat dan cita-cita yang sama, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengusung program “NTB Goes to Moslem Fashion Industry” sebagai upaya peningkatan industri fashion muslim di provinsi yang dinobatkan sebagai World’s Best Halal Tourism Destination serta meningkatkan konsumsi belanja busana muslim di Indonesia tahun 2017 mencapai US$ 20 miliar.

Penyelenggara acara bersama para desainer

Karya Peserta Program FDI & FPI

Diselenggarakan oleh Bank Indonesia Kantor Perwakilan Nusa Tenggara Barat bersama Dekranasda NTB dan desainer Wignyo Rahadi, NTB Goes to Moslem Fashion Industry berbentuk peragaan busana yang menampilkan hasil karya para peserta pada pelatihan Program Fashion Product Incubator (FPI) dan Fashion Design Incubator (FDI) dalam mengolah kain tenun menjadi busana muslim modest wear yang memesona, dengan menggaet desainer Wignyo Rahadi sebagai instruktur di kedua program binaan Bank Indonesia pada NTB Goes to Moslem Fashion Industry ini. Di mana program FPI ditujukan untuk melatih dan meningkatkan keahlian para pengrajin busana/penjahit di NTB khususnya para lulusan SMK agar dapat menjadi penjahit yang mandiri. Sedangkan, program FDI dihadirkan untuk melatih para perancang busana di NTB agar dapat mengeksplorasi kreativitas dalam membuat desain.

Karya Peserta Program FDI & FPI

Karya Peserta Program FDI & FPI

Sebanyak sepuluh karya busana muslim memancarkan pesona kain tenun dalam siluet yang menawan di atas panggung fashion show “NTB Goes to Moslem Fashion Industry” di Pelataran Masjid Raya Hubbul Wathan Islamic Center NTB pada awal November 2019 silam. Tak hanya itu, busana muslim karya sang desainer, Wignyo Rahadi dan desainer binaan BI yaitu Linda Hamidy Grander juga turut menyemarakan panggung “NTB Goes to Moslem Fashion Industry”.

Karya Desainer Wignyo Rahadi

Karya Desainer Wignyo Rahadi


Presented by Melandas Indonesia

Desainer Wignyo Rahadi menghadirkan koleksi bertajuk “Tropical Vibes”. Ia memainkan keindahan warna alami pulau tropis yang dipadukan dengan keindahan kain tenun Pringgasela yang penuh warna. Sedangkan Linda Hamidy Grander memilih kain Pringgasela dan Sukarare dalam nuansa warna hitam putih nan mewah bertajuk “Life in Black and White”. Koleksi ini menampilkan kombinasi bahan-bahan polos dan bermotif yang mampu menggugah emosi.

Karya Desainer Linda Hamidy Grander

Karya Desainer Linda Hamidy Grander

Dengan adanya “NTB Goes to Moslem Fashion Industry” ini diharapkan dapat terus mengembangkan industri fashion muslim di NTB, khususnya dalam menunjukan kain tradisional dapat menjadi pakaian yang terlihat global dan berkelas.

Karya Desainer Wignyo Rahadi

Karya Desainer Linda Hamidy Grander

Coulisse | INKZipblind & VF