My Home Collection New Catalogue
Published by Sugar & Cream, Monday 27 March 2017
Press Preview – Salone del Mobile 2017
My Home Collection dari Italia merilis katalognya yang terbaru dengan produk-produk segar dan inovatif. Memberikan solusi menarik dalam menciptakan sebuah ruangan dengan kenyamanan bersama elemen-elemen sederhana yang sophisticated. Keindahan produk dari My Home Collection bukan menjadi salah satu alasan mengapa Anda bisa jatuh cinta. Memiliki sebuah produk My Home Collection menjadikan Anda berandil dalam sejarah craftmanship Italia. Karena segala produk adalah hasil andalan 100% Made in Italy. (AP)
Berikut beberapa rekomendasi produk My Home Collection dari katalog terbaru untuk mempermudah pilihan Anda selanjutnya;
WINDY Armchair by Angeletti Ruzza Design
Frame terbuat dari baja, sandaran terbuat dari bulu angsa dan kain penutup dengan teknik cross-stitching disempurnakan dengan pilihan warna pastel yang ceria.
SOFTLY Armchair & Sofa by Enrico Cesana
Sofa dan armchair yang lembut dengan cushion menyesuaikan tubuh Anda untuk kenyamanan luar biasa. Tepi raw cut menyampaikan nilai detail kualitas menjahit. Membuat Anda terserap dalam suasana hangat dan terlindungi.
KNIT Sofa by Enrico Cesana
Desain tekstil yang tidak biasanya memberikan pengalaman duduk sangat menyenangkan. KNIT dengan versi material velvet yang sensual adalah undangan untuk bersantai total.
BAG Ottoman by Radice – Orlandini
Produk yang sangat fleksible, dilengkapi dengan shoulder-strap unik memungkinkan BAG mudah untuk dipindah kemanapun Anda suka. Ditambah dengan cover yang bisa diganti oleh fabric maupun leather.
SETTLE Wall Unit by FOR_ME Design
Menggunakan elemen modular serbaguna memberikan Anda kebebasan dalam berimajinasi menciptakan fungsi yang baru. Bisa menjadi sebuah rak buku, rak dinding ataupun meja TV. Sebuah produk yang cocok untuk gaya hidup kontemporer.
TABATHA Chair by Enrico Cesana
Kursi ringan dan ramah yang menambah sentuhan pribadi untuk ruangan kontemporer Anda. Diperkaya upholstered shell dengan busa polyurethane dan serat berlapis polyester.
SLEEPWAY Bed by Enrico Cesana
Tempat tidur yang mengeluarkan kesejukan menjadi sarang yang tepat untuk merasa santai dan aman. Sebuah tempat tidur istimewa berjiwa klasik dan detail yang dapat disesuaikan.
DOMINO Coffee Table by Fabio Bortolani
Terinspirasi dari permainan kartu domino, meja DOMINO memiliki lembaran logam yang dipernis menciptakan suasana meriah melalui pilihan warna cerah dan material yang menakjubkan.
DUB Table by Angeletti Ruzza Design
Mempunyai bentuk dasar persegi panjang merupakan hal penting dari meja ini untuk lebih menonjolkan table top dan kaki yang ramping. Table top terunik dengan kesan melayang di atas framenya, tersedia dalam oak atau smoke glass.
ANDY E SALLY Night Stand by Angeletti Ruzza Design
Merupakan sebuah single-piece night stand yang tampak seperti mengapung di atas empat kaki logam mereka. Dengan sekotak laci besar dapat diisi benda-benda berharga Anda.
MINOTTI JAKARTA'S NEWLY RENOVATED KEMANG FLAGSHIP STORE
Minotti Jakarta's newly renovated Kemang flagship store honors Italian craftsmanship, design innovation, and contemporary interiors, setting a new...
read moreGIORGETTI PRESENTS A NOVELTY FOR THE DINING ROOM
Giorgetti introduces novelties of dining room designs that perfectly mix aesthetics and comfort, with remarkable craftsmanship.
read moreSEJAUH MATA MEMANDANG PRESENTS ''Republik Sebelah Mata'' AT JFW 2025
Sejauh Mata Memandang, in collaboration with Eko Nugroho and Felix Tjahyadi, presented a special collection at JFW2025, "Republik Sebelah Mata,"...
read moreURBAN PULSE: SPECTRUM OF CONTEMPORARY ART IN SINGAPORE
Visit 'URBAN PULSE: Spectrum of Contemporary Art in Singapore" featuring some artistic works by Singaporean artists at WTC 2 (World Trade Center,...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more