Houses of Style and Inspiration
presented by

Murray’s Cheese Shop & Cheese Bar by Rockwell Group

5.64K

Text by Farida Esti, photography by Emily Andrews for Rockwell Group.


Wednesday 07 October 2020

Murray’s Cheese membuka restoran dan retail shop terbarunya di Long Island City, New York, sebuah destinasi kuliner baru bagi para pecinta keju.

Saat pertama kali membuka toko kecilnya di Cornelia Street 80 tahun lalu, Murray’s Cheese fokus pada penjualan produk susu, telur, juga butter. Hingga pada tahun 2004, produsen keju asal Greenwich Village ini berhasil mengembangkan usahanya membangun cheese-aging caves di Long Island City. Kemudian di tahun 2020, Murray’s Cheese membuka destinasi kuliner baru bernama Murray’s Cheese Shop & Cheese Bar yang lokasinya berdekatan dengan cheese-aging caves.

Murray’s Cheese Shop & Cheese Bar memercayakan desain interiornya pada Rockwell Group. Desain yang diusung terinspirasi oleh keindahan fasilitas dan laboraturium cheese caves Murray’s. Layout restoran dan retail shop ditempatkan bersebelahan untuk memberikan pengalaman berbeda dalam bersantap dan berbelanja.


Presented by HOME | BAR

Area retail yang juga disebut cheese library ini mengadopsi beberapa highlight dari laboraturium Murray’s Cheese. Seperti penggunaan material kayu Ek, keramik bernuansa hitam putih, serta material semen ekspos di seluruh ruangan yang menambah kesan artistik. Ditambah dengan kehadiran lampu gantung mirip lampion yang terinspirasi oleh kain katun organik pembungkus keju.

Tak hanya sebagai tempat berbelanja, area retail juga menyediakan delapan tempat duduk untuk menikmati kopi dan all-day casual dining. Terdapat pula counter keju, counter khusus untuk display, serta beragam makanan berbahan baku keju dipajang di rak hitam yang didesain custom. Lantai semen ekspos menjadi backdrop natural bagi susunan keramik warna hitam dan putih di area kasir agar terlihat semakin menonjol.

Memasuki area restoran, nuansanya akan terasa sedikit berbeda berkat sentuhan detil warna tembaga dan terracotta, warna yang mengingatkan pada drum penyimpanan serta cetakan keju. Warna tersebut kemudian dikombinasikan dengan palet warna cerah, seperti ungu, hijau, dan coklat yang mewakili perubahan warna pada keju. Restoran ini menyediakan 48 tempat duduk termasuk di dalamnya deretan bangku pada area bar yang cukup panjang.

Area bar nampak bold dengan adanya bardie warna hijau beraksen tambour kayu Ek, serta sekat tembaga berwarna hijau toska di bagian atas. Rak display kaca dengan bingkai logam bercat hijau dibiarkan berada di atas meja bar, menyuguhkan jenis keju apa saja yang tersedia pada hari itu. Sedangkan di atas meja bar menggantung deretan gelas wine yang ditopang oleh tongkat logam, membuat ruangan ini makin estetis.

Bila ingin suasana lebih intimate, tersedia area makan dengan lampu gantung lampion di atasnya. Rockwell Group membuat dinding area ini nampak playful dengan adanya aksen kayu Ek dipadu padankan dengan warna ungu pekat. Masih pada dinding yang sama, menempel rak kayu dengan bingkai logam berwarna hijau, di mana rak tersebut menjadi tempat singgah tanaman-tanaman kecil. Area ini hanya menyediakan meja dengan sepasang bangku, jika butuh tempat yang lebih luas, pengunjung dapat memilih meja makan besar di dekat jendela restoran.

Selain menyediakan menu andalan keju, Murray’s Cheese Shop & Cheese Bar juga menawarkan full menu yang dibuat oleh Chef de Cuisine, Clare Malfitano. Mulai dari BGLT sandwich, roast chicken, hingga crispy eggplant dengan burrata dan saus vodka. Tersedia juga menu full-service bar seperti original cocktail, minuman dingin, boozy ice-pops, beer, dan wine.