presented by

Modena Masterpiece Retrofridge ft. 3 Indonesian Artists

SHARE THIS
3.46K

Published by Sugar & Cream, Wednesday 18 December 2019

Text by Auliya Putri, Images Courtesy of Modena Indonesia & William Surya

A Charity Event for Sumba

No more boring fridge with Modena Retrofridge! Modena Indonesia dalam program Modena Masterpiece Retrofridge menggandeng tiga seniman ternama; Erica Hestu Wahyuni, Decki Leos, dan Abenk Alter, untuk membuat mural di permukaan lemari es Modena RF 2330 dengan keunikan gaya lukisan masing-masing. Ini juga merupakan tahun ketiga Modena mengadakan program tersebut.

Romo Robert Ramone, Imelda Joseph, Decki Leos, Erica Hestu Wahyuni, Abenk Alter, Robert Widjaja

“Dengan menanamkan lukisan dari tiga seniman ternama Indonesia pada lemasi es ini, kami percaya akan membawa value lebih yang tak hanya membicarakan soal visualnya, namun juga menunjukan nilai personal yang lebih dalam,” ujar Robert Widjaja, Direktur PT Modena Indonesia.

Robert Widjaja, Decki Leos, Erica Hestu Wahyuni, Abenk Alter

Seniman yang pertama ialah Erica Hestu Wahyuni. Ia terinspirasi dari kenangan masa kecilnya yang dikemas dengan gaya menggambar anak-anak namun tersirat narasi yang terkesan rumit. Dengan tema-tema mengelilingi keseharian, mimpi, khayalan, dan harapan, Erica menyampaikan cerita mengenai hubungan antar manusia dan lingkungan hidup melalui lukisannya di atas permukan lemari es Modena Retrofridge ini.

Karya Decki Leos, Erica Hestu Wahyuni, Abenk Alter

Seniman kedua ialah Decki Leos. Dengan inspirasi yang Ia dapatkan berkat istilah ‘Gentho Pawon’ yang memiliki arti anak kecil yang suka makan, memberikan ide kepadanya untuk memunculkan beragam karakter yang dinamai Furryballs. Karakter-karakter inilah yang dilukiskan dipermukaan lemari es dengan bentuk-bentuk unik layaknya alien kecil yang sedang mengambil makanan dari kulkas.

Presented by LeChateau Living

Sedangkan Abenk Alter melalui gaya lukisan urbanis, mengespresikan sebuah pemikiran bahwa lemari es sesungguhnya memberikan kontribusi yang cukup penting dalam kehidupan manusia. Latar belakang pemikiran tersebut mendorong Abenk untuk mengekspresikannya melalui lukisan dalam bentuk komposisi visual yang cukup variatif.

Disamping menggandeng tiga seniman untuk berkolaborasi, program Modena Masterpiece Retrofridge juga mengajak masyarakat untuk peduli terhadap isu sosial. Salah satunya ialah tentang masyarakat Sumba. Bekerjasama dengan Komunitas Ambiente, ketiga lemari es yang telah dilukis tersebut akan dilelang yang hasilnya didonasikan kepada Rumah Budaya Sumba, demi mendukung kesejahteraan masyarakat yang kurang mampu di sana. Malam pelelangan pun sudah terlaksana pada 21 November 2019 di Modena Experience Center – Suryo. Acara ini pun dimeriahkan oleh seniman lokal Sumba yang memamerkan budayanya melalui musik maupun kain tenun tradisional. Dan yang luar biasa adalah dua lemari es sudah laku terlelang bahkan sebelum acara malam lelang di mulai.

“Sebagai sebuah brand besar, MODENA memiliki tanggung jawab sosial untuk ikut memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat. Terciptannya MODENA Masterpiece Retrofridge adalah sebuah pesan yang ingin disampaikan oleh MODENA, bahwa banyak menyenangkan yang bisa kita lakukan untuk menunjukan dan mewujudkan keperdulian kita terhadap sesama, salah satunya adalah melalui karya seni,” tutup Robert Widjaja.

Coulisse | INKZipblind & VF