Louis Vuitton: Spring/Summer 2020 Women Collection
Published by Sugar & Cream, Wednesday 15 January 2020
Text by Astrid L, Image courtesy of Louis Vuitton
Inspired By Belle Epoque Era And Art Nouveau Style
Menutup era pagelaran musim semi, Nicolas Ghesquière mengajak pencinta fashion menelusuri masa lalu sekaligus membawa mereka ke masa depan melalui koleksi Spring/Summer 2020 Louis Vuitton. Kali ini, Ghesquière menghadirkan era Belle Epoque yang menjadi bagian sejarah Kota Paris. Periode ini juga berhubungan dengan kelahiran brand Louis Vuitton, di mana koper monogram LV yang legendaris pertama kali diluncurkan.
Show dibuka dengan setelan mismatch – jaket ketat dan celana berpipa lebar – terinspirasi dari gaya Art Nouveau. Desain lainnya berfokus pada motif psychedelic, yang tampak dari kolase pada ikat pinggang atau tunik A-line berlengan lonceng. Referensi Belle Epoque juga tampak pada desain lengan menggembung, kancing bunga iris, gaya rambut Gibson Girl, serta gaya serba Art Nouveau yang kental.
Presented by Zipblind & Vivianne Faye
Yang juga istimewa adalah kehadiran penyanyi Sophie Xeon, yang tampil pada layar dengan membawakan lagu “It’s Okay to Cry”, khusus diciptakan untuk Louis Vuitton, dengan partisipasi Woodkid. Kayu yang digunakan pada show ini diambil langsung dari hutan ramah lingkungan di Prancis, dan setelah pagelaran usai, semua kayu yang dijadikan dekorasi akan didonasikan untuk ArtStock.
ORTENSIA RESTAURANT BY CHRIS SHAO STUDIO
Chris Shao's French-Japanese restaurant, Ortensia, in Shanghai, blends Parisian sophistication, Japanese elegance, and Shanghai's charm, incorporating...
read moreBAROVIER&TOSO PRESENTS BAROVIER&TOSO COLLAGE
Barovier&Toso unveils Barovier&Toso Collage, a visually stunning project showcasing the elegance and versatility of its products, reinterpreting Venetian...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more