Louis Vuitton Trophy Trunk for Davis Cup 2019
Published by Sugar & Cream, Tuesday 24 December 2019
Text by Auliya Putri, Images Courtesy of Louis Vuitton
Historical Collaboration
Sebagai partner resmi, Louis Vuitton mendapat kesempatan menciptakan sebuah trophy trunk khusus untuk menyimpan penghargaan teratas dari kejuaraan dunia tenis, Davis Cup.
Dibuat dengan tangan oleh pengrajin terampil di bengkel pribadi Louis Vuitton di Asnières, Prancis. Berbentuk tabung, dengan dua bukaan diatas dan di tengah, memberikan sebuah pertunjukan luar biasa saat membukanya. Terlebih, material berkualitas papan atas pun menghiasi keseluruhan dari koper piala ini. Material ikonik Kanvas Monogram Macassar mengelilingi koper ini dan ditambah bahan kulit dengan mutu terbaik, palladium, dan kuningan yang melengkapinya dengan sempurna.
Presented by Kayunara
“Davis Cup merupakan salah satu piala paling legendaris dan bersejarah di dunia, dan kami sangat senang melihat legenda baru menjadi nyata,” ujar Michael Burke, Chairman & CEO Louis Vuitton.
VIVERE GROUP CELEBRATES 40 YEARS OF INNOVATION
VIVERE Group celebrates its 40th anniversary with the theme "PANCA WINDU - YEARS OF EXCELLENCE" to commemorate its four decades of achievement,...
read moreLEMA’S NEW SHOWROOM IN PARIS
Lema opened a Paris showroom featuring Italian design and custom-made furniture, collaborating with My Design to create unique spaces that balance design,...
read moreDIOR: MEN’S EXCEPTIONAL GIFT SELECTION FOR THE FESTIVE SEASON
Discover Dior Men’s exceptional gift selection for the festive season. #diorspring#25
read moreMAHITALA – IWAN TIRTA PRIVATE COLLECTION RUNWAY 2025
Peragaan busana Iwan Tirta Private Collection 2025 mempersembahkan koleksi “Mahitala” yang berarti “bumi agung”, mengungkapkan esensi identitas...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more