L’OPIFICIO PREVIEW AT MAISON&OBJET 2023
Published by Sugar & Cream, Tuesday 21 March 2023
Images courtesy of l’Opificio
Color and Sustainability
l’Opificio menjadi bagian dalam Maison&Objet 2023 lalu dengan koleksi tekstilnya untuk desain interior hunian dan kontrak. Konsepnya adalah ode to color, dan pamerannya fokus pada elemen arsitektur dan keberlanjutan, dua tema yang selalu menjadi dasar bagi perusahaan yang berbasis di Turin, yang merayakan hari jadinya yang ke dua puluh lima tahun ini. Sesuai dengan kebijakan tanpa limbah, l’Opificio hanya menggunakan elemen bekas dan bahan yang dapat didaur ulang dalam konstruksi stan.
Dalam perhelatan Maison&Objet 2023, tatanan stand l’Opificio dirancang oleh arsitek Bruno Tarsia, ia membayangkan ‘ruang’ sebagai semacam kotak perhiasan, dalam gaya 1960-an, berisi koleksi l’Opificio: selubung linen-beludru dan wallpaper bermotif geometris dari Euphoria Collection, dalam berbagai nuansa merah muda.
Presented by Coulisse | INK
Di dalam ‘kotak perhiasan’ terdapat seluruh alam semesta l’Opificio, dengan berbagai macam katun, sutra, linen, wol, dan beludru serta tekstil dalam pola geometris, cetakan, serta warna solid. Selain merah muda, warna yang mendominasi edisi ini, nuansa lain yang dipilih untuk stand adalah biru, kuning, dan oranye, disandingkan dengan pola dari koleksi desainer: Lanzavecchia+Wai untuk Architrame, Bruno Tarsia untuk Relief, Serena Confalonieri untuk Talia e Scott serta Barbara Bertoldo – art director Maison – untuk Euphoria.
‘Kotak perhiasan’ ini dirancang untuk melibatkan berbagai profesional, termasuk retailer di satu sisi dan arsitek serta desainer interior di sisi lain. Tekstil, beludru, dan aksen Home Haute Couture serta aksesori untuk sektor perumahan dan kontrak, dengan elemen menambahkan sentuhan khusus pada tempat tidur dan sofa dalam bentuk lebih dari 200 model bantal dan 30 jenis selimut, dan kemungkinan untuk personalisasi tak terbatas.
Wallpaper dan cat dinding dari l’Opificio melengkapi tampilan dan memastikan persembahan yang komprehensif. Wallpaper dan cat dibuat khusus untuk jenama tersebut oleh dua pemimpin industri. Dibuat di Italia: Inkiostro Bianco dan Wilson&Morris, dipilih sebagai mitra karena kedekatan gaya dan kualitas dengan l’Opificio .
Warna dan keberlanjutan adalah dua tema utama dari cerita perusahaan. Warna-warna cerah dan terang mengirim pesan positif dan keberlanjutan, dimaksudkan sebagai totalitas praktik produksi terbaik seperti penggunaan energi yang efisien, penghapusan zat berbahaya seperti formaldehida, investasi dalam upaya ekonomi sirkular untuk mengurangi limbah dan skrap, dan rantai pasokan tekstil lokal.
Yang akhirnya jenama ini memutuskan untuk bergabung dengan Slow Food dalam pembuatan Slow Fiber, – sebuah jaringan perusahaan jujur dalam rantai pasokan dan produksi tekstil – demi meningkatkan kesadaran akan dampak produk tekstil terhadap lingkungan, kesehatan pekerja, dan kesehatan konsumen, serta menyebarkan etika dan budaya dekorasi dan pakaian baru di seluruh dunia.
PT PUPUK INDONESIA - MENENUN BENANG EMAS SRIWIDJAJA OLEH MAYA RATIH & TEMMA PRASETYO
Pupuk Indonesia menampilkan songket karya UMKM binaan di ajang prestigius berkolaborasi dengan desainer Temma Prasetyo dan Maya Ratih di ajang prestigius...
read moreBUCCELLATI – OPENING THE PIANO NOBILE AT PALAZZO GAVAZZI AT VIA MONTENAPOLEONE 23
Buccellati expands its Milan boutique by opening the Piano Nobile at Palazzo Gavazzi at via Montenapoleone 23 in Milan.
read moreLIU JO LIVING – CUCCHIARI LOFT 30, MILAN
Cucchiari Loft 30 by Liu Jo Living redefines the new concept of living: a harmonious visual effect.
read moreJFW 2025 OPENING PARADE ''Kain Nusantara''
Jakarta Fashion Week 2025 kicked off with a vibrant "Kain Nusantara" fashion parade, showcasing designs and brands using wastra fabrics, in line with the...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more