LEMA – Preview Salone del Mobile.Milano 2019
Published by Sugar & Cream, Wednesday 27 March 2019
Text by Hermawan K, images courtesy of LEMA
Ombra by Piero Lissoni, Ella by David Lopez Q, Alma by Dainellistudio
Untuk ajang pesta desain dunia Salone del Mobile 2019 pada April mendatang, Lema siap mencuri perhatian dengan jajaran produk terbaru yang mengedepankan kebebasan estetika dalam bentuk dan material.
Bermula dari sistem modular, Lema terus berevolusi selama lebih dari 50 tahun. Menciptakan katalog yang komprehensif, gaya hidup kontemporer yang subtil, desain yang bersahaja, serta menginterpretasikan sebuah kehidupan yang jauh dari kesan glamor dan pretensius.
Desain-desain baru dari Lema kian mengonfirmasi gaya artistik yang menyelimuti berbagai karakter yang tersemat dalam brand ini; jiwa industrial dan spirit manufaktur, yang terus berupaya mencapai detail dan kualitas yang tidak terbantahkan. Koleksi terbaru 2019 melengkapi Lema Casa Collection yang terdiri dari kain pelapis, kursi, dan meja.
Ombra – Piero Lissoni
Kursi dan lounge chair Ombra mengetengahkan kesan puitis dan merepresentasikan gaya yang bebas namun presisi dari Piero Lissoni, yang menduduki posisi art director sejak 1984. Ombra dikarakteristikan oleh pengadaptasian arsitektur: garis-garis desain yang membentuk struktur dari baja hitam yang dipernis, terlihat ringan namun kuat untuk menyokong kulit yang melapisi sandaran dan dudukan.
Ombra – Piero Lissoni
Presented by Coulisse
Ella – David Lopez Quinconces
Eksplorasi material, garis desain, dan volume dilakukan oleh David Lopez Quinconces untuk konsol Ella. Sebuah perwujudan ekspresi yang berlandaskan fungsionalitas objek yang memunculkan sesosok karakter melalui pilihan material dan detail. Ella adalah produk furnitur tradisional, yang mengembangkan personalitas kontemporer yang kuat berkat kontras antara keringanan struktur dalam metal perunggu dan solidnya elemen laci kayu.
Ella – David Lopez Quinconces
Alma – Dainellistudio
Alma memiliki identitas dekoratif yang kuat. Sebuah armchair dengan bentuk yang kaya dan sarat sofistikasi. Menginterpretasi gaya 1940-an secara kontemporer dengan bantal lembut untuk dudukan dan sandaran, menghidupkan ekspresi elegan tentang kenyamanan. Kharisma kuat dari Alma dapat ditemukan pada pilihan kain pelapis yang menawan, yakni fabric dan kulit. Sementara aura vintage berpendar dari ragam detail seperti kaki-kaki yang diperkaya oleh lempengan kuningan.
Alma – Dainellistudio
APARTAMENTO X BD COLLECTION
Apartamento and BD Barcelona have partnered to create a unique collection of everyday objects by four artists, showcasing creative freedom and...
read moreSEJAUH MATA MEMANDANG PRESENTS ''Republik Sebelah Mata'' AT JFW 2025
Sejauh Mata Memandang, in collaboration with Eko Nugroho and Felix Tjahyadi, presented a special collection at JFW2025, "Republik Sebelah Mata,"...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more