KATONVIE X ITANG YUNASZ : ‘SELAKSA SARIMBIT NUSA’
Published by Sugar & Cream, Friday 27 March 2020
Text by Dira Rohmatun, images courtesy of KATONVIE
The First Double Sided Printed Hijab Brand
Bagi para hijabers, menggunakan jilbab yang memiliki warna-warna indah dengan motif yang beragam mampu memperkaya daya tarik untuk bisa dipadu padankan dengan berbagai busana. Katonvie, jenama scarf, berkolaborasi bersama desainer mode maestro busana modest, Itang Yunasz, untuk menciptakan scarf hijab double sided printed pertama di dunia yang memesona bertajuk ‘Selaksa Sarimbit Nusa’.
“Kami menamai scarf hijab Katonvie sebagai kerudung “Story You Can Wear” karena tiap lembar selendang yang kami produksi mengandung filosofi yang dituturkan oleh motif kain daerah yang kami angkat”, ujar CEO sekaligus founder Katonvie, Anthony Lim.
Selaksa Sarimbit Nusa mengadopsi corak dan motif kain-kain Nusantara Indonesia dari Aceh hingga Papua. Di tangan sang maestro Itang Yunasz, motif-motif yang diangkat tampil kian modern dan glamor dalam satu helai kain berkualitas.
“Saya menerima pinangan kolaborasi dari Katonvie karena melihat keunikan dan tawaran baru dalam memperkaya penampilan berjilbab, justru dengan memangkas jumlah lembar scarf hijab. Sedikit banyak, dengan menciptakan kerudung bolak balik Katonvie dan Itang Yunasz sudah ikut menerapkan sustainable fashion,” ungkap Itang Yunasz.
Terbuat dari bahan viscose berkualitas prima yang tebal namun nyaman dan adem saat digunakan, scarf hijab Selaksa Sarimbit Nusa hadir dalam delapan motif yang terbagi dalam empat corak dan warna, yang terinspirasi dari motif dengan warna pekat dan glamor bergaya Sumatera seperti, merah, biru, cokelat, dan hijau. Sedangkan, empat lainnya terilhami tanah Jawa yang terdiri dari motif bunga dan corak batik yang lembut, dalam warna pucat seperti, seladon chinese, hijau muda, tobacco, dan merah muda.
Daun Kayu Putih & Ikat
Melalui teknolgi duplex yang diciptakan oleh Hermawan Lim (ayah dari CEO Katonvie), scarf hijab dua sisi ini dibuat menggunakan teknologi cetak saring pada dua sisi bahan (double sided textile printing technology). Dengan teknologi khusus ini, Selaksa Sarimbit Nusa menghasilkan motif sama yang secara presisi berada di bagian baliknya, namun dengan opsi pilihan warna yang berbeda. Memiliki tepian hijab yang rapi, pengguna pun dapat mengenakan kedua sisinya tanpa tembus pandang satu sama lain, untuk menciptakan penampilan terbaik setiap saat.
Kawung & Kawung Nasihat Ibu
Inilah yang menjadi keunggulan dari scarf hijab hasil kolaborasi Katonvie dan Itang Yunasz. Jika selembar hijab biasa hanya bisa dimanfaatkan untuk empat sudut, hijab Katonvie x Itang Yunasz bisa dimanfaatkan untuk delapan sudut, dengan beragam kreasi yang dapat disesuaikan sesuai style Anda.
Mega Mendung & Nampan Perak Bertabur
Songket Pucuak Rabung & Nampan Perak Bertabur
ORTENSIA RESTAURANT BY CHRIS SHAO STUDIO
Chris Shao's French-Japanese restaurant, Ortensia, in Shanghai, blends Parisian sophistication, Japanese elegance, and Shanghai's charm, incorporating...
read moreBAROVIER&TOSO PRESENTS BAROVIER&TOSO COLLAGE
Barovier&Toso unveils Barovier&Toso Collage, a visually stunning project showcasing the elegance and versatility of its products, reinterpreting Venetian...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more