Text by Anggita D.S, photography Courtesy of Katamama.
Selalu ada alasan untuk berkunjung ke Bali, tak terkecuali perkembangan pesat yang dialami industri perhotelan di sana. Ya, di samping kafe dan restoran hip yang kian menjamur, pilihan akomodasi yang tak hanya nyaman namun juga memanjakan kebutuhan manusia akan apresiasi seni. Adalah Katamama, sebuah boutique hotel di area Seminyak yang selama setahun belakangan telah menuai banyak pujian dan menjadi prominent fixture di media sosial.
Sebagai hotel pertama persembahan PTT Family, grup di balik kesuksesan Potato Head Beach Club, Katamama menawarkan sejumlah tempat menginap terbesar yang ada di Bali. Berbagai material asli daerah, seperti batu bata Bali, jati, ubin buatan tangan dari Jawa, dan terazzo yang dibuat di tempat, terlihat secara jelas di seluruh sudut hotel, sementara kamar-kamarnya dipenuhi oleh beragam karya seni yang telah dikurasi, furnitur pilihan, dan koleksi-koleksi berharga. Setidaknya ada lebih dari 100 karya seni kontemporer Indonesia yang tersebar di seluruh properti ini. Bahkan, sebagian besar amenities yang terdapat di kamar-kamar, termasuk tekstil, elemen tenun dan keramik, semuanya dibuat oleh para pengrajin Bali.
Katamama menawarkan hanya 58 suite, sehingga terasa amat intim dan damai. Semuanya membanggakan lahan outdoor, baik itu berupa balkon, taman terpencil, atau kolam renang pribadi. The Rooftop Suites merupakan perwujudan sebuah kemewahan premium dan menyediakan the ultimate escape. Dengan ukuran 268 sqm, suite dua lantai ini menawarkan akses internal ke sebuah rooftop garden lengkap dengan pemandangan laut yang menakjubkan, spa bath dan rain shower serta area makan dan lounge lengkap dengan bar milik pribadi. Belum lagi the crowning glory dari hotel ini, yaitu The Katamama Suite, dengan dua kamar tidur dan rooftop garden pribadi dan pemandangan laut yang sama memukaunya.
Andra Matin, arsitek Indonesia kenamaan yang sudah berkali-kali bekerja sama dengan PTT Family, adalah sosok di balik desain Katamama. Interiornya sendiri merupakan ‘perkawinan’ antara koleksi pribadi pemilik dan desain interior inovatif yang tak lekang waktu. “Gagasan utama di balik pendirian Katamama adalah sebagai representasi Bali. Seharusnya ia terasa ‘sangat Bali’ tapi juga modern di saat yang sama. Konsep utamanya sebenarnya arsitektur ‘modern’ di tahun ‘60-an dan ‘70-an, sangat geometris. Dibandingkan dengan hotel-hotel lainnya di Bali yang dibuat dengan curved lines, Katamama sedikit berbeda,” demikian jelas Andra Matin. Different and enjoyable, indeed!
Pada akhirnya, Katamama menawarkan kesempatan kepada para tamunya untuk menikmati kemewahan dan budaya Indonesia yang sesungguhnya melalui konteks kontemporer.