Jakarta Biennale Presents “ESOK: Membangun Sejarah Bersama”
Published by Sugar & Cream, Friday 31 January 2020
Text by Farida Esti, Image courtesy of Jakarta Bienalle
@ Pasar Seni Ancol, November 2020 – January 2021
Ajang seni rupa Jakarta Biennale akan kembali digelar di penghujung tahun ini, tepatnya November 2020 hingga Januari 2021 mendatang. Tema besar “ESOK: Membangun Sejarah Bersama” dipilih untuk membungkus seluruh rangkaian acara yang berlokasi di Pasar Seni Ancol. Acara ini akan dipimpin oleh Farah Wardani selaku Direktur Eksekutif Yayasan Jakarta, serta Dolorosa Sinaga sebagai Direktur Artistik Jakarta Biennale 2020.
Mia Maria, Farah Wardani, Dolorosa Sinaga
Berangkat dari tema “ESOK: Membangun Sejarah Bersama”, Dolorosa mengatakan bahwa seni adalah warisan manusia untuk esok. Ajang ini memanggil suara-suara kepedulian akan isu-isu kemanusiaan, penyalahgunaan kuasa akan ekspresi seni dan budaya, kehancuran lingkungan, perampasan hak kesejahteraan, dan kesetaraan gender. “Sekarang saatnya kita mengkonsolidasi imajinasi dan kreativitas, tanpa takut akan ancaman akan ekspresi seni dan budaya demi keberlangsungan dan warisan kemanusiaan,” ungkap Dolorosa.
Dolorosa Sinaga
Untuk proses kurasi pameran, Farah Wardani memercayakan semuanya pada para kurator dan seniman terpilih. Isu-isu seperti perubahan sosial politik global, disrupsi digital, hingga perubahan iklim dipercaya akan memberi pengaruh signifikan terhadap pola interaksi masyarakat global dan praktik seni. “Bersama para kurator dan seniman yang dipilih, Dolorosa akan memikirkan bagaimana kontribusi Jakarta Biennale 2020 pada isu-isu kemanusiaan yang harus diperjuangkan oleh kita semua,” ucap Farah.
Farah Wardani
Presented by Kayunara
Tema yang diusung akan dieksplorasi dengan dua jalur pendekatan artistik, yakni seni rupa di ruang publik dan arsip sebagai medium artistik. Kedua premis artistik ini akan dijabarkan di Pasar Seni Ancol. Direktur Pasar Seni Ancol, Mia Maria, menyatakan bahwa pihaknya sangat mendukung penyelenggaraan Jakarta Biennale 2020. “Pasar Seni Ancol sejatinya memiliki sejarah yang panjang dalam peta seni rupa Indonesia. Ada banyak sekali pameran penting yang pernah diadakan di tempat kami. Jadi, tentu saja kami dengan senang hati mendukung Jakarta Biennale 2020 ini,” ujar Mia Maria.
Mia Maria
Farah Wardani, Mia Maria, Dolorosa Sinaga
PAÑPURI'S ART OF GIFTING COLLECTION – JOURNEY TO THE PEAK
Discover three new scents of the PAÑPURI's JOURNEY TO THE PEAK collection, which allows you to share happiness and well-wishes with yourself and your...
read moreNILUFAR AT SALONE ART + DESIGN IN NEW YORK
At Salone Art + Design in New York ( November 8-11, 2025) , Nilufar presented a curated selection of pieces that showcase the gallery’s vision of design...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more