Lanvin’s Spring/Summer 2021 Show in Shanghai
Published by Sugar & Cream, Monday 30 November 2020
Text by Dinda Bestari, Image courtesy of Lanvin
Yu Garden – “Garden of Happiness”
Untuk pagelaran Spring/Summer 2021 Direktur Kreatif dari Lanvin, Bruno Sialelli melakukan ‘perjalanan’: melalui ruang, melalui waktu. Koleksi ini mulai debut di Shanghai pada pertengahan Oktober 2020, di kota abad ke-16 , Yu Garden – diterjemahkan sebagai ‘Garden of Happiness‘. Lokasinya sangat berarti karena memiliki makna simbolis berkaitan dengan lingkungan hijau di jantung kota, simbol sejarah Tionghoa yang merupakan kota metropolis terkenal dengan modernitasnya. Keterkaitan antara masa lalu dan masa kini, antara pendekatan koleksinya yang diilhami sejarah dan kontemporer, penafsiran ulang terhadap warisan rumah mode ini, arsipnya, dan filosofinya.
Mengenai lokasi pagelarannya terdapat cerita ironi namun indah karena faktanya Cina menjadi negara pertama yang kembali normal setelah wabah virus korona. Bahkan sebelum pandemi pun, negara ini menjadi salah satu pusat perbelanjaan dunia, dan pasca pandemi yang akhirnya diputuskan berlokasi di Cina merupakan win-win solution.
Presented by Interni Cipta Selaras
Lahir pada 1889, gaya Jeanne Lanvin identik dengan era-era zaman perang Optimisme era itu – yang muncul dari ‘’Big War’’ dan dicirikan oleh grafik gerakan Art Deco yang dinamis, menemukan tandingannya dalam situasi dunia saat ini, dalam konfrontasi kita sendiri dengan krisis global. Ini memberikan cetak biru untuk berkembang, bereksperimen, untuk bermimpi.
Koleksi Lanvin selalu tentang refleksi waktu di samping rasa hormat terhadap sejarah – menggunakan masa lalu untuk menciptakan masa depan. Untuk Spring/Summer 2021 ,Bruno Sialelli menemukan kembali gaya lambang rumah mode ini. Robe de style khas Jeanne Lanvin – gaun melingkar romantis yang memukau, awalnya terinspirasi oleh siluet abad ke-18– adalah siluet dasar. Menjangkar rumah pada warisannya, volume jubah de style direkontekstualisasikan dengan jahitan dan mantel lembut. Selalu mengaitkan Lanvin pada ide masa mudanya, robe de style menanamkan siluet ekspresif logo Lanvin, la Femme et L’Enfant, dan ilustrasi Georges Lepape diinterpretasikan ke dalam karakter yang berada di situasi berbeda. Untuk Spring/Summer 2021, Bruno Sialelli menemukan kembali gaya lambang rumah mode ini – menjadi persona, pahlawan, dan pahlawan wanita dari representasi baru masa depan Lanvin.
Pengaruh budaya Tiongkok pada seni dan mode tahun 1920–an merupakan sumber inspirasi yang mendasar untuk pagelaran ini. Dalam konteks pertukaran budaya permanen antara Cina dan Prancis, bergabung menjadi perayaan simultan dari kedua budaya dan kecintaan mereka akan kemewahan, yang terbatas, yang unik. Siluet dan kainnya sensual, dibungkus di tubuh. Pria mengenakan setelan lembut, seperti piyama, gaun wanita disampirkan lembut di atas tubuh mereka dan terkadang diberi bobot dengan detail chainmail, anggukan lain pada karya Jeanne Lanvin dan inovasinya yang tak terbatas. Busana tersebut terinspirasi pada Wen Goldfish, yang disulam atau ditenun dengan benang sutera beludru. Emas menjadi warna kunci untk keseluruhan spektrum, mulai dari emas paling pucat hingga merah muda, melewati warna oker dan metalik emas lamé dan warna kulit.
Koleksi ini adalah terjemahan Lanvin untuk tempat baru dan waktu baru – namun etosnya tetap sama. Keanggunan, optimisme, joie de vivre.
ORTENSIA RESTAURANT BY CHRIS SHAO STUDIO
Chris Shao's French-Japanese restaurant, Ortensia, in Shanghai, blends Parisian sophistication, Japanese elegance, and Shanghai's charm, incorporating...
read moreBAROVIER&TOSO PRESENTS BAROVIER&TOSO COLLAGE
Barovier&Toso unveils Barovier&Toso Collage, a visually stunning project showcasing the elegance and versatility of its products, reinterpreting Venetian...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more