Indonesia Goes to Maison et Objet 2019
Published by Sugar & Cream, Wednesday 11 September 2019
Text by Dinda Bestari, image courtesy of Bekraf
Nord Villepinte Exhibition Centre, Paris, France, 6 – 10 September 2019
Suatu kebanggaan bagi industri kreatif Indonesia, baik desain produk maupun desain interior karena untuk pertama kalinya selama 20 tahun terakhir, Indonesia, melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) tampil di Maison et Objet 2019, yang terletak di Nord Villepinte Exhibition Centre, Paris, Prancis pada 6 – 10 September 2019. Maison et Objet merupakan pameran dagang terbesar di bidang kriya dan desain interior di Eropa, dan menjadi tolok ukur desainer dunia.

Joshua Simandjuntak
Dalam ajang ini, Bekraf bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Prancis, merangkap Andorra, Monako, UNESCO, serta Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII). Bekraf mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan nilai ekspor produk lokal menuju pasar global, diwujudkan melalui salah satu program besar bertajuk Indonesia Creative Incorporated (ICINC), sebuah program akselerasi yang mempersiapkan perluasan produk dan jasa kreatif ke luar negeri. Produk dan jasa kreatif yang siap dan lulus masuk ICINC adalah best of the best di subsektornya masing-masing, dimana salah satu subprogram untuk subsektor kriya dan desain interior adalah IDentities yang mendukung pada Maison et Objet 2019 ini.

Pameran yang diselenggarakan dua kali dalam setahun ini, yakni pada bulan September dan Januari menjadi benchmark para kreatif dunia. Tiap kali ajang ini hadir, mereka berhasil menyedot perhatian lebih dari 84 ribu pengunjung dengan melibatkan 2.990 merek dari 65 negara. Sebagai sebuah pameran bergengsi, Joshua Simandjuntak mengaku, dalam pemilihan produk-produk yang akan ditampilkan di Maison et Objet sangat ketat. Oleh karena itu, Bekraf membutuhkan dukungan Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) selama kurang lebih setahun melakukan proses seleksi sesuai standar Maison.

Ketua Dewan Kurator, Francis Surjaseputera menjelaskan, “Dalam dunia kriya internasional, Indonesia belum dikenal sebagai penghasil produk dengan nilai desain tinggi. Padahal banyak sekali produk karya anak bangsa yang sangat bagus. Tugas kami sebagai kurator adalah memilih produk yang tepat untuk pasar Eropa, khususnya Prancis yang dikenal sangat tinggi cita rasanya. Kami senang bahwa proses kurasi ini dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai kaidah-kaidah yang berlaku”. Sementara itu, Ketua HDII Nasional Rohadi Sumardi menyatakan, HDII sangat bangga diberi kepercayaan oleh Bekraf untuk diikutsertakan pada pameran ini.

Produk Uma Design
Mulai dari proses pengumpulan data calon peserta yang sepenuhnya dilakukan via online terkumpul sebanyak 86 peserta dari berbagai kategori yakni craft, unique decorative, furniture object, contemporary design, rugs, tableware, lighting, dan luxuary brand. Setelah diseleksi secara administratif menjadi 56 peserta, dengan pertimbangan tema produk, penajaman target pasar, kesanggupan produksi serta kerja sama dengan industri manufaktur. Tidak hanya dilihat pada fungsional produk namun juga dari segi aspek sosial dalam proses pembuatannya. Setiap produk harus mempunyai ‘cerita’ di balik proses pembuatannya. Untuk tahapan ini didampingi langsung oleh desainer yang mengkurasi detail produk. Terakhir disaring kembali menjadi 24 peserta atau brand yang akan diboyong ke Paris.

Produk Bika

Presented by MOIRE Rugs

Produk Du’Anyam
Dengan mengusung konsep Tropical Living, Paviliun Indonesia yang seluas 84 meter persegi ini menempati lokasi strategis dekat pintu utama, tepatnya di Hall 5A, Stand R10 S9, Hell’s Gate Access L6 di sektor “Unique & Eclectic” . Menghadirkan 24 nama lokal beserta produk unggulan mereka di bawah brand IDentities, antara lain: AIEVL Design Studio, Alfath Kurniadi, Budi Pradono, Djalin, Kayou, Du’Anyam, Threadapeutic, Bika Living, Vivere, Rattan of Indonesia, Keratons, DUA Lighting, Kandura, Conture, Bermock, Nouvwerks, Juno Home, Roa, SPEDAGI, Super Rattan, UMA Design, Siji, Moire Rugs, dan Pala Nusantara.

Produk Kayou

Produk Bermock
SENAYAN CITY FASHION NATION XIX — A MASTERFUL RETURN: RINALDY YUNARDI
Rinaldy Yunardi menghadirkan NOCTILUME—koleksi aksesori berkilau yang lahir dari keheningan, presisi, dan keberanian artistik, memancarkan keanggunan di...
read moreKAGOSHIMA: STORIES IN CRAFT FROM SOUTH JAPAN RETURNS TO LONDON DESIGN FESTIVAL 2025
Wood artist Shintaro Oku joins for third edition at wagumi, Oxo Tower – 13–21 September 2025. The exhibition also includes 21 other makers with...
read moreVILLA BOË: ALEXIS DORNIER’S TERRACED MASTERPIECE IN LOMBOK
Alexis Dornier’s Villa Boë transforms the steep terrain Lombok’s dramatic landscape into architecture defined by elegance and restraint
read moreART JAKARTA 2025 — SPOT
Art Jakarta Spot 2025 invites visitors to step into five Indonesian artists’ worlds, where large, site-specific works turn the fair into a living space...
read moreW RESIDENCE IN SOUTH JAKARTA BY MICHAEL CHANDRA
Michael Chandra, founder of MNCO Studio Design has created the W Residence with an aesthetically pleasing, practical, and pleasant home from all...
read morePELUNCURAN PERDANA LEGANO HOME MENGGANDENG AGAM RIADI DI ST REGIS RESIDENCE JAKARTA
Peluncuran perdana LEGANO HOME menggandeng Agam Riadi di St. Regis Residence Jakarta: menyatukan kemewahan dan jiwa dalam sebuah ruang.
read more

