Hermès Spring-Summer 2020 Men’s Silk and Cashmere Collection
Published by Sugar & Cream, Thursday 11 June 2020
Text by S&C, images courtesy of Hermès
The Prestigious Complements for Men
Apakah pria boleh mengenakan shawl? Dunia fashion yang kian ‘genderless’ justru menguatkan bahwa shawl dari masa ke masa adalah aksesori komplemen yang tidak lengkang waktu bagi pria. Seperti yang turut diperlihatkan oleh Hermès dengan koleksi terbarunya khusus berbahan silk dan cashmere. Selain motif terbaru, warna-warna vibran sebagai komplimen yang pas untuk musim ini, ada sebuah kejutan: double face.
Berikut jajaran koleksi sutra dan cashmere terbaru dari Hermès yang merefleksikan semangat dalam merayakan musim semi dan panas 2020 untuk pria.
C’est La Fête Double Face Scarf 90 in Silk Twill
Sejarah baru bagi Hermès menghadirkan sebuah syal dengan wajah ganda (dua desain berbeda). Syal C’est la fête menampilkan satu sisi dengan monokrom oranye dan sisi lainnya menampilkan warna. Syal ini dirancang oleh desainer Daiske Nomura.
Scarf 100 in Cashmere
Keunikan dari kasmir ini adalah perwarnaannya dilakukan di Nepal oleh para pengrajin lokal. Setiap tepi syal dicelupkan kedalam bak warna yang berbeda. Alhasil, setiap syal adalah one-of-a-kind atau unik. Syal ini dikomplimen dengan printed tanda tangan.
Slim Losange in Cashmere And Silk
Ringan dan berbentuk jajaran genjang yang ramping, hadir dengan ukuran terbaru. Bentuknya yang partikular bisa dikomplimen sebagai penutup leher dengan ujung dibiarkan tergantung bebas atau disimpulkan.
Presentted by Intensso Living
7 Cm Chevron Tie in Embossed Silk
Sebuah dasi sutra sederhana yang di komplimen dengan motif timbul rantai jangkar dengan teknik sulam tradisional.
Hermès Football Club Scarf 100 in Cashmere And Silk
Rancangan grafis Anne-Margot Ramstein menampilkan eleganitas grafik kaki pemain sepak bola.
Hermès Odyssey Scarf 100 in Cashmere And Silk
Desainer Daiske Nomura menciptakan pesawat ruang angkasa berbentuk seperti H yang terbang melewati planet Merkurius, nama lain Hermès dalam mitologi.
ORTENSIA RESTAURANT BY CHRIS SHAO STUDIO
Chris Shao's French-Japanese restaurant, Ortensia, in Shanghai, blends Parisian sophistication, Japanese elegance, and Shanghai's charm, incorporating...
read moreBAROVIER&TOSO PRESENTS BAROVIER&TOSO COLLAGE
Barovier&Toso unveils Barovier&Toso Collage, a visually stunning project showcasing the elegance and versatility of its products, reinterpreting Venetian...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more