FORNASETTI’S EXHIBITION AT NOMAD ST MORIZ ‘A GOOD HAND’
Published by Sugar & Cream, Tuesday 28 March 2023
Images courtesy of Fornasetti
A Celebration of the Theme of Playing Cards
Fornasetti hadir di Nomad St Moritz 2023 dengan proyek baru “A Good Hand”, menampilkan koleksi furnitur dan aksesori bertema tema favorit dari Atelier, yaitu dunia permainan kartu. Kombinasi dekorasi dan desain kreasi baru ini mengungkapkan metafora “A Good Hand”, referensi ke dunia ilusi dan permainan prestise yang ditimbulkan oleh permainan kartu, selain keterampilan luar biasa dari pengrajin menggabungkan berbagai bahan untuk dibuat. karya seni sejati.
Kumpulan karya unik terinspirasi oleh ide Barnaba Fornasetti untuk menghidupkan kembali original zinc lithographic plates dari tahun 1950-an, pernah digunakan oleh Piero Fornasetti untuk mencetak dekorasi pada objek, dan mengaplikasikannya ke screen divider, bar furnitur, meja , cermin, dan kotak, termasuk satu untuk permainan backgammon turnamen. Kartu remi, tema sentral dari koleksi ini, menghiasi permukaan setiap bagian, mengisi masing-masing dengan setelan dan figur yang mereka kenal.
Presented by Melandas Indonesia
Pameran ini sebagai rangkaian mikro-habitat yang berbeda dalam hal warna dan pencahayaan. Tersebar melalui ruang-ruang ini dalam berbagai karya melalui koleksi, furnitur, dan aksesori yang dibedakan dengan penggunaan walnut root dan original zinc alloy plates yang digunakan Piero Fornasetti dalam proses pencetakan litografnya pada 1950-an. Meskipun telah kehilangan kekuatan cetaknya karena oksidasi, pelat tersebut mempertahankan pesona abadi dan menjalani kehidupan baru di sini berkat keahlian ahli yang menonjolkan materialitasnya dengan mengaitkannya dengan kilau kuningan. Benda antik dari arsip ini, dipadukan dengan keahlian kreatif Fornasetti, mengubah kreasi baru menjadi karya seni yang unik.
“A Good Hand” tidak hanya mengacu pada keterampilan pengrajin, yang terlihat jelas dalam konteks ini, tetapi juga pada dunia permainan kartu yang memikat, dan membentuk bintang dekoratif dari benda-benda berharga ini. Objek yang telah menginspirasi Fornasetti sejak awal Atelier dan dikumpulkan Piero sendiri dalam berbagai ukuran dan bentuk, terpesona oleh sifat ganda mereka: meskipun memiliki fungsi tertentu, kartu remi memiliki banyak variasi dalam hal dimensi, bentuk, dan dekorasi.
Pameran ini diakhiri dengan bagian yang didedikasikan untuk trumeau, salah satu furnitur paling ikonis di Fornasetti, yang dipajang di Nomad dalam tujuh variasi dekoratif berbeda. Dari karya asli edisi terbatas yang diterbitkan ulang, dibuat bekerja sama dengan Gio Ponti dan terbuat dari walnut root dengan cetakan yang diaplikasikan tangan, hingga model yang dibuat bekerja sama dengan pelukis Inggris Anj Smith. Setiap trumeau memberi penghormatan pada keterampilan menggabungkan kreativitas dan savoir-faire yang menjadi inti dari semua yang dilakukan Fornasetti.
W RESIDENCE IN SOUTH JAKARTA BY MICHAEL CHANDRA
Michael Chandra, founder of MNCO Studio Design has created the Widya Chandra Residence with an aesthetically pleasing, practical, and pleasant home from...
read moreLOCAVORE NXT WINS ETHICAL & SUSTAINABILITY AWARD 2025 BY La Liste
La Liste has awarded Locavore NXT the Ethical & Sustainability Award 2025, recognizing their commitment to ethical, sustainable, and supportive practices,...
read moreTHE LAUNCHING OF "MOLTENI MONDO: An Italian Story" – THE FIRST MONOGRAPHY OF MOLTENI &C
Molteni&C marks its 90th anniversary with the release of its first monograph, "Molteni Mondo: An Italian Design Story," at its Jakarta flagship store.
read moreDJALIN X AYU JODDY – THE SPINE COLLECTION
DJALIN and Ayu Joddy collaborate on the Spine collection, featuring rattan furniture resembling the spine and ergonomic cushions for a harmonious balance...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more