Fornasetti : Enigmatic Visual Vocabulary
Published by Sugar & Cream, Monday 02 April 2018
Text by Hermawan K, Images courtesy of Fornasetti
Preview for Milan Design Week 2018
Studio desain kenamaan asal Milan, Fornasetti, siap mencuri spotlight dalam perhelatan Fuorisalone, Milan (Milan Design Week 2018) pada April mendatang dengan koleksi furnitur dan aksesori terbaru. Kejuatan warna biru langit atau ‘celeste’ melahirkan pesona baru untuk koleksi terbaru ini.
Trumeau
Koleksi Architettura Celeste (celestial architecture) terinspirasi dari citraan arsitektur yang telah menjadi elemen tak terpisahkan Fornasetti sejak awal berdiri. Artistic Director Barnaba Fornasetti menggarap ulang motif historis yang diciptakan oleh ayahnya, Piero, pada tahun 1950-an.
Panel & Chair Sole
Ketika itu Piero sangat tertarik dengan relasi antara bangunan dan furnitur. Kreasi pertama yang dihasilkan adalah Trumeau, sebuah kabinet penyimpanan yang didesain bersama dengan Gio Ponti, yang kemudian mengukuhkan diri sebagai karya Fornasetti yang ikonik.
Obelisk
Selain merujuk pada bangunan-bangunan kuno yang menerapkan ilmu astronomi, Architettura Celeste juga mengaplikasikan warna biru langit (“celeste” dalam bahasa Italia) yang tahun ini melengkapi warna hitam dan putih dalam motif tradisional. Warna biru langit sendiri adalah tribut untuk lukisan metafisika.
Koleksi lainnya yang tidak kalah memikat adalah Obelisk. Bentuknya yang vertikal akan memperkaya variasi pola dekoratif. Diproduksi melalui keterampilan mumpuni dan atensi tinggi terhadap detail, Obelisk adalah pilihan ideal untuk menyampaikan perbendaharaan visual Fornasetti.
Obelisk sendiri merupakan struktur arsitektur yang berselubung misteri. Mesir kuno membangun banyak obelisk sebagai simbol Ra, sang Dewa Matahari. Di zaman Renaisans, obelisk menjadi elemen utama arsitektur. Kemudian, di abad 19, obelisk menjadi simbol arsitektur dari Freemasons. Obelisk merepresentasikan aliran energi antara bumi dan langit.
Dalam bahasa Fornasetti, obelisk mengalami reduksi dalam hal ukuran yang sekaligus menggarisbawahi salah satu karakter Fornasetti: kegemaran akan bermain-main dengan skala, di mana sesuatu yang besar dalam dunia nyata menjelma menjadi sebuah ornamen atau kotak.
PAÑPURI'S ART OF GIFTING COLLECTION – JOURNEY TO THE PEAK
Discover three new scents of the PAÑPURI's JOURNEY TO THE PEAK collection, which allows you to share happiness and well-wishes with yourself and your...
read moreNILUFAR AT SALONE ART + DESIGN IN NEW YORK
At Salone Art + Design in New York ( November 8-11, 2025) , Nilufar presented a curated selection of pieces that showcase the gallery’s vision of design...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more