presented by

“EUDAIMONIA” OLEH REZA RAHADIAN DI ARTJOG 2025

SHARE THIS
408

Published by Sugar & Cream, Wednesday 09 July 2025

Images courtesy of Artjog 2025

Keheningan yang Paling Lantang di ARTJOG 2025

Di tengah atmosfer hiruk pikuk ARTJOG 2025, aktor Reza Rahadian tampil dalam keheningan yang lantang dan menyentuh lewat karya instalasi video berjudul Eudaimonia. Namun ini bukan sekadar performa. Di balik layar 5 menit yang diputar untuk publik, terdapat proses syuting selama 7 jam non-stop—tanpa skrip, tanpa arahan, tanpa riasan—di mana Reza menelanjangi emosi paling jujur dari dirinya: menangis, tertawa, merenung, dan diam.

Karya ini merupakan bagian dari program ArtJog Spotlight, dan hanya dapat diakses oleh pengunjung berusia 18 tahun ke atas. Instalasi ditata eksklusif dalam ruang tertutup, menekankan pengalaman yang personal, mentah, dan sangat manusiawi. Dalam narasi yang melibatkan lima seniman lintas disiplin: Davy Linggar sebagai videografer, Andra Matin sebagai arsitek ruang, Garin Nugroho sebagai penutur visual, Siko Setyanto dalam gerak tubuh, dan Kasimyn melalui lanskap suara. Lima seniman, satu tubuh, dan satu narasi: tentang “perjalanan batin” dalam bentuk visual yang sunyi namun dalam.

Karya ini merupakan proses ketubuhan, perjalanan batin, dan cara untuk melihat kembali definisi kebahagiaan dalam 20 tahun terakhir. Perjalanan ketubuhan, atau laku ini, merupakan amalan saya sebagai aktor. Jadi karya ini adalah pengalaman batin yang saya sampaikan secara jujur. Saya tidak sedang mempertontonkan karakter atau menjadi orang lain, tetapi di sini, saya menjadi diri saya sendiri lengkap dengan semua lebih kurangnya,” jelas Reza


Presented by Magran Living

“Ini tentang tubuh, air mata, dan kebahagiaan yang tidak dipoles,” ungkap Reza. Ia tidak sekadar tampil di depan kamera, tetapi membiarkan kamera menangkap segala sesuatu yang biasanya disembunyikan: kelelahan, keraguan, dan bahkan ketenangan yang ganjil.

Eudaimonia—yang dalam filosofi Yunani berarti kebahagiaan yang datang dari hidup yang dijalani dengan baik—menjadi refleksi dua dekade kariernya. Bukan perayaan, melainkan pengakuan ketidaksempurnaan.

Di tengah tema besar ARTJOG tahun ini, Amalan, karya Reza terasa sangat selaras: ia adalah bentuk amalan kejujuran, keberanian untuk hadir secara utuh di hadapan penonton—tanpa topeng. Bagi pecinta seni pertunjukan dan instalasi, karya ini bukan sekadar ditonton, melainkan dirasakan. Sebuah pengalaman sunyi yang justru bicara sebaliknya.

Kunjungi Eudaimonia“di ARTJOG 2025 hingga 31 Agustus 2025, di Jogja National Museum, Yogyakarta, bersama dengan program lainnya.

Coulisse | INK