EMECO’s Su by Nendo : All About Eco-Minded Materials
Published by Sugar & Cream, Wednesday 28 August 2019
Text by S&C, images courtesy of Emeco
Seats in Reclaimed Barn Wood, Eco-Concrete, Cork and Recycled Plastic
Desain tidak lagi hanya memikirkan bentuk dan fungsi. Kesadaran tinggi akan proses berkelanjutan, memaksimalkan bahan daur ulang hingga mengurangi ‘carbon footprint’ menjadi nilai tambah krusial bagi produsen furnitur dunia saat ini.
Nendo
Emeco yang terkenal akan produk hasil daur ulang dari aluminium hingga botol plastik memperkenalkan jajaran koleksi Su terbaru dari Nendo. Koleksi Su bukanlah sekedar kursi biasa jika tanpa adanya peningkatan proses berkelanjutan (sustainability) bahkan pengurangan jejak carbon footprint dalam produksinya.
Koleksi Su terbaru diwarnai berbagai isu yang menyegarkan bagi pencinta desain dan pemerhati lingkungan. Pasalnya, bagian duduknya terbuat dari bahan ramah lingkungan 86% – semen CSA dicampur dengan kaca daur ulang. Semen CSA adalah campuran yang membutuhkan lebih sedikit energi sehingga menurunkan jejak karbon. Kursi dipoles dan selesai dengan sealer VOC rendah. ANSI / BIFMA x5.1 disetujui.
Presented by MOIRE Rugs
Original SU beauty library
Selebihnya, tersedia juga dudukan kursi yang terbuat dari ‘reclaimed barn wood’, daur ulang plastik hingga dari gabus.
Koleksi Su oleh Nendo untuk Emeco memperlihatkan kombinasi sempurna antara desain, bentuk dan eksplorasi sumber daya sadar lingkungan yang berkelanjutan.
APARTAMENTO X BD COLLECTION
Apartamento and BD Barcelona have partnered to create a unique collection of everyday objects by four artists, showcasing creative freedom and...
read moreSEJAUH MATA MEMANDANG PRESENTS ''Republik Sebelah Mata'' AT JFW 2025
Sejauh Mata Memandang, in collaboration with Eko Nugroho and Felix Tjahyadi, presented a special collection at JFW2025, "Republik Sebelah Mata,"...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more