EMECO : Navy Wood Chair Edition
Published by Sugar & Cream, Monday 07 October 2019
Text by S&C, images courtesy of EMECO
Sustainable and Crafted by Amish in Lancaster, Pennsylvania
Sentuhan baru dengan sebuah desain ikonis bukan hal baru. Namun ketika diwujudkan dengan konsep ‘sustainability’ dan melibatkan totalitas tradisi ketrampilan pengrajin ternama dari sebuah daerah terkenal seperti Amish di Pennsylvania, Amerika tentunya bisa menjadi sesuatu pembaruan yang bernilai tambah bagi label dan produk itu sendiri.
Kursi ikonis aluminium Navy 1006 Emeco pertama kali diproduksi dengan menggunakan daur ulang aluminium. Kini dirayakan kembali oleh Emeco dalam rangka selebrasi 75 tahun kursi tersebut sebagai salah satu kursi terbaik karena mengusung konsep daur ulang, desain yang simple, minim detil, versatile, ringan dan kokoh.
Wujud baru Navy layak dibanggakan. Menjunjung tinggi terhadap dampak lingkungan : menggunakan kayu dari hutan lindung yang ‘sustainable’. Tidak hanya disitu. Kursi ini seluruhnya hasil pengrajin halus penduduk Amish yang masih mempertahankan ketrampilan tangan tingkat tingkat tinggi tanpa bantuan teknologi. Navy wood chair dianggap sebagai ‘ethical product’ yang mengangkat dan melibatkan totalitas pengrajin Amish serta berdampak ramah lingkungan.
Presented by Melandas Indonesia
Navy wood chair tersedia dalam Walnut, White Oak, dan Black-stained Oak.
Tersedia melalui emeco.net
APARTAMENTO X BD COLLECTION
Apartamento and BD Barcelona have partnered to create a unique collection of everyday objects by four artists, showcasing creative freedom and...
read moreSEJAUH MATA MEMANDANG PRESENTS ''Republik Sebelah Mata'' AT JFW 2025
Sejauh Mata Memandang, in collaboration with Eko Nugroho and Felix Tjahyadi, presented a special collection at JFW2025, "Republik Sebelah Mata,"...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more