Dior Spring 2018 Haute Couture
Published by Sugar & Cream, Wednesday 24 January 2018
Text by Astrid L, images courtesy of Dior
Maria Grazia Chiuri : A Stunning Dream of High Fashion
Surealisme dan feminisme menjadi elemen yang paling kuat dalam koleksi haute couture Dior untuk Spring 2018. Maria Grazia Chiuri terinspirasi dari Leonor Fini yang pernah terpilih sebagai salah satu artis avant-garde yang meramaikan eksibisi Christian Dior.
Saksikan video mengenai haute couture Dior untuk Spring 2018 di sini
1. Preparation 2. Fashion show

Dior’s Haute Couture boleh dibilang perayaan tertinggi sisi artistik, kehalusan ketrampilan tangan, detil yang nyaris sempurna dan pewujudan fantasy yang mewah, kompleks and mencegangakan. Sebanyak 72 koleksi adibusana rumah mode Dior tampil memesonakan para undangan di pelataran taman Museum Rodin yang ditata dibawah arahan Bureau BETAK.

Simbolisme surealis menjadi tema utama runway Dior Spring 2018 Couture, dari mulai lantai kotak-kotak hitam putih hingga dekorasi sangkar burung yang menaungi panggung (sebagai simbol surrealisme). Stephen Jones juga menciptakan topeng yang menjadi homage bagi Peggy Guggenheim, yang sempat menyelenggarakan eksibisi Fini dalam show-nya di tahun 1943.

Nuansa hitam-putih yang diselingi oleh percikan perak dan emas mendominasi koleksi ini. Celana panjang ottoman dari setelan bar-jacket hingga tuxedo hitam dengan detail jubah yang dramatis menjadi highlight koleksi ini. Sementara itu, koleksi gaun diwakili oleh banyak varian: halter-neck hitam dengan dekorasi kupu-kupu, gaun chiffon lengan panjang dengan aksen smocking, serta gaun dengan motif optik hitam-putih yang dilengkapi oleh sarung tangan – adalah beberapa yang menonjol.

Yang juga unik adalah kehadiran “gaun sangkar”, dress bodies transparan dengan aksen bordir yang didesain secara ergonomis, menampilkan kesan sensual yang merupakan kejutan dari Chiuri.
Dan di atas semuanya itu, karisma artis Leonor Fini-lah yang mendefinisikan secara kuat makna koleksi ini. Fini meninggalkan Italia dan merantau ke Paris di dekade 1930-an, dan menampilkan eksibisinya yang pertama di galeri Christian Dior, serta menjalin hubungan pertemanan yang akrab dengan sang desainer sejak saat itu. Leonor Fini adalah inkarnasi ide revolusioner mengenai perempuan independen di era tersebut. Dia mengenakan pakaian untuk mendefinisikan dirinya baik di hadapan publik maupun secara personal. Dan koleksi haute couture Dior kali ini secara tepat berhasil mewujudkan dimensi tersebut. (AL)








THE DINESEN APARTMENT BY DAVID THULSTRUP IN NEW YORK
The Dinesen Apartment by David Thulstrup redefines spatial experience—merging timeless design with the sensory power of wood, light, and texture.
read moreMAGIS INTRODUCES BISHOP — THE CHAIR WITH PRESENCE
Bishop by Konstantin Grcic for Magis — strong, elegant, and timeless, turning minimal steel into a statement of style.
read moreVILLA BOË: ALEXIS DORNIER’S TERRACED MASTERPIECE IN LOMBOK
Alexis Dornier’s Villa Boë transforms the steep terrain Lombok’s dramatic landscape into architecture defined by elegance and restraint
read moreA JOURNEY INTO CRAFT AND INNOVATION: DESIGNERS EXPLORE INTERNI CIPTA SELARAS IN SEMARANG
The designers’ visit to Interni Cipta Selaras Group in Semarang offered an inspiring glimpse into how cutting-edge technology and timeless craftsmanship...
read moreW RESIDENCE IN SOUTH JAKARTA BY MICHAEL CHANDRA
Michael Chandra, founder of MNCO Studio Design has created the W Residence with an aesthetically pleasing, practical, and pleasant home from all...
read morePELUNCURAN PERDANA LEGANO HOME MENGGANDENG AGAM RIADI DI ST REGIS RESIDENCE JAKARTA
Peluncuran perdana LEGANO HOME menggandeng Agam Riadi di St. Regis Residence Jakarta: menyatukan kemewahan dan jiwa dalam sebuah ruang.
read more

