Didi Budiardjo ; ‘Reborn’ (‘Terlahir Kembali’)
Published by Sugar & Cream, Thursday 11 April 2019
Text by S&C, images courtesy of Didi Budiardjo
Love & Emotion
Setelah 30 tahun berkarya dan berkontribusi pada ranah mode Tanah Air, Didi Budiardjo perancang mode senior Indonesia merayakannya dengan pergelaran busana bertajuk ‘Terlahir Kembali’. Momen ini juga sekaligus dimanfaatkannya sebagai deklarasi total ‘rebranding’ image Didi Budiardjo sebagai perancang.
Didi Budiardjo
Sebagai salah satu perancang senior Indonesia dengan kreasi busananya telah melalang buana, Didi semakin sadar bahwa perubahan dan pergeseran tidak dapat dihindari lagi. Semua berdampak pada peradaban di era digital ini tak terkecuali pada ranah fashion.
Hal tersebut turut diperkuatnya melalui sesi tanya jawab di acara jumpa pers.
‘Saya harus bisa menjawab tantangan jaman bahwa sekarang fashion itu makin demokratis . Fashion itu lebih terbuka dan kita harus bisa menyampaikan apa yang orang inginkan pada saat ini. Bukan yang hanya saya inginkan saja,’ tutur Didi saat sesi tanya jawab.
Presented by Inteni Cipta Selaras
Kisah perjalanan kreatif dan exploratif tiga puluh tahun dituangkan dalam 30 busana dengan kekayaan ragam teknik yang kian memperlihatkan kemampanan Didi Budiardjo. Didi tidak lagi tinggal di zona nyaman. 30 busana menampilkan dari cita rasa puitis, romantis, dan aristokaratis yang mumpuni. Pergelaran busana yang berlangsung di Opus Grand Ballroom, The Tribrata, Jakarta bukan menampilkan rancangan retrospektif. Melainkan ajang menebar pesona dengan kota kasa terbaru dari seorang Didi yang lahir kembali dan siap menghadapi perubahan-perubahan terjadi dalam dunia fashion. Walaupun sekilas mungkin Anda bisa merasakan adanya sedikit kilas balik dari perjalanan eksploratif dirinya pada beberapa koleksi busana tertentu, harus diakui ada bentuk-bentuk struktural baru yang menawan dari karyanya.
Setelah sukses dengan trilogy Curiosity Cabinet, Pilgrimage, dan Sawung Galing, dalam peragaan busana ‘Terlahir Kembali’ ini Didi berbicara mengenai cinta dan emosi-emosi yang terlibat didalamnya. Mungkin warna merah dari sejumlah busana, warna karpet runway, hingga digital display sebagai latar belakang panggung mampu menjadi referensial yang pas untuk mengungkapkan persoalan tersebut.
Permainan aktif tata cahaya di titik-titik tertentu menyorot runway berwarna merah, ditambah suasana ruang berselimutkan kabut buatan menguatkan bahwa Didi lahir kembali dengan atmosfer dan energi kreatif baru. Tidak selalu harus puitis.
W RESIDENCE IN SOUTH JAKARTA BY MICHAEL CHANDRA
Michael Chandra, founder of MNCO Studio Design has created the W Residence with an aesthetically pleasing, practical, and pleasant home from all...
read moreLOCAVORE NXT WINS ETHICAL & SUSTAINABILITY AWARD 2025 BY La Liste
La Liste has awarded Locavore NXT the Ethical & Sustainability Award 2025, recognizing their commitment to ethical, sustainable, and supportive practices,...
read moreW RESIDENCE IN SOUTH JAKARTA BY MICHAEL CHANDRA
Michael Chandra, founder of MNCO Studio Design has created the W Residence with an aesthetically pleasing, practical, and pleasant home from all...
read moreDJALIN X AYU JODDY – THE SPINE COLLECTION
DJALIN and Ayu Joddy collaborate on the Spine collection, featuring rattan furniture resembling the spine and ergonomic cushions for a harmonious balance...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more