presented by

DEVIALET INDONESIA UNVEILS SOUND & VISION

SHARE THIS
871

Published by Sugar & Cream, Monday 06 January 2025

Images courtesy of Devialet

An Indonesian Fusion of Pure Sound and Art

Be the first to witness the uniqueness of Devialet Indonesia is set to unveil Sound & Vision!Sebuah inisiatif budaya yang menggabungkan teknologi audio kelas atas dengan seni kontemporer, pada 17 dan 18 Desember 2024 lalu di The Residence ONFIVE, Grand Hyatt Jakarta.

Devialet Indonesia berkolaborasi dengan seniman Indonesia seperti Emte, Tutu, dan Chitra Subiyakto untuk mengubah speaker ikonis Devialet menjadi karya seni yang unik, menawarkan perjalanan sensorik melalui suara murni dan alam semesta kreatif mereka, yang membangun kolaborasi global sebelumnya.

Martin Ku, General Manager Devialet APAC, menyampaikan, “Dengan mengundang seniman berbakat untuk menghadirkan sentuhan dunia kreatif merekapada Phantom, speaker kami menjadi suara mereka, yang beresonansi dengan sensitivitas mereka. Di Devialet, kami percaya bahwa suara adalah sarana luar biasa untuk menyampaikan makna, emosi, cerita, dan imajinasi. Proyek ini adalah ilustrasi luar biasa dari keyakinan tersebut.”

“Kolaborasi ini adalah bukti sinergi antara teknologi canggih dan kreativitas dinamis seniman Indonesia. Melalui Sound & Vision, kami ingin menghadirkan pengalaman yang mendalam dan bermakna, tidak hanya meningkatkan apresiasi terhadap seni dan suara tetapi juga memberikan kontribusi nyata kepada komunitas lokal. Devialet Indonesia bangga mendukung inisiatif inspiratif seperti ini,” tambah Freddie Beh, perwakilan dari Devialet Indonesia.

Presented by Coulisse | INK

Dan, inilah cerita inspirasi dari tiga seniman yang berkolaborasi dalam Devialet Indonesia: Sound & Vision.

Emte (Mohammad Taufiq), pakar media dinamis, yang kali ini mendesain untuk speaker Devialet: Sound & Vision, yang terinspirasi oleh nilai inti Indonesia, yaitu “gotong royong”. Karya seninya mencerminkan keindahan harmonis dari masing-masing alat musik ketika dimainkan bersama, mencerminkan persatuan dan kolaborasi dalam masyarakat Indonesia.

Tutu, salah satu pelopor Art Street, menciptakan karya-karya yang berani dan penuh warna yang memikat penonton di seluruh dunia. Kontribusinya terhadap Sound & Vision meliputi lukisan pelat samping dan pohon dengan pola “Mega Mendung” yang ikonis khas batik Cirebon, melambangkan kesabaran dan ketenangan.

Dan, Chitra Subiyakto, pendiri Sejauh Mata Memandang, dikenal karena interpretasinya yang modern terhadap tekstil tradisional Indonesia. Ia mendesain tutup speaker untuk Phantom I dan II, yang menggabungkan pola “Semanggi”, yang terinspirasi oleh simpang susun berbentuk daun semanggi di Jakarta. Desainnya memadukan keberlanjutan dan warisan, menjembatani masa lalu dan masa kini Indonesia.

Sound & Vision menjadi pengalaman sensori pendengaran unik yang menggabungkan estetika dan teknologi Devialet dengan penceritaan visual seni Indonesia, yang memungkinkan penonton terlibat dengan suara melalui pendengaran dan penglihatan.

Hasil acara Devialet ini akan disumbangkan ke Yayasan Musik dan Sastra Indonesia oleh Ananda Sukarlan, sebuah yayasan lokal yang membina seniman dan musisi muda Indonesia, yang mencerminkan komitmen mereka untuk memanfaatkan teknologi inovatif untuk kreasi artistik.

Coulisse | INKZipblind & VF