presented by

DAY 04 — PLAZA INDONESIA FASHION WEEK 2025

SHARE THIS
68

Published by Sugar & Cream, Wednesday 15 October 2025

Images courtesy of Plaza Indonesia

BURGO, Novere, DUMA x Touchup Atelier, AVGAL & Cottonink, Pillar & Plaza Indonesia’s New Threads Presents “Two Stitches”, Pillar Presents Tanah Le Saé,  IKAT Indonesia by Didiet Maulana

Langit Jakarta sore itu menyambut lembut langkah-langkah yang menuju Warehouse Level 5, Plaza Indonesia. Di ruang yang memadukan cahaya, musik, dan rasa, Plaza Indonesia Fashion Week 2025 hari keempat bukan sekadar rangkaian peragaan busana—ia menjelma menjadi perayaan cinta dalam segala wujudnya. Cinta terhadap karya, terhadap tradisi, terhadap diri sendiri, dan terhadap perjalanan yang telah ditempuh bersama.

BURGO

Masih dalam semangat “Love Letters to Plaza Indonesia: Celebrating 35 Iconic Years”, setiap koleksi yang tampil hari itu terasa seperti surat terbuka—dikirim dari hati para desainer kepada dunia mode Indonesia.

BURGO

Dibuka oleh Burgo Indonesia dengan tema “Ti Voglio Bene”, runway seolah berubah menjadi narasi penuh afeksi. Di balik setiap jahitan, tersimpan pesan kasih yang melampaui romantisme: cinta yang lahir dari keluarga, persahabatan, dan keberanian untuk mengenal diri sendiri. Koleksi ini menghadirkan kelembutan dan kekuatan dalam satu tarikan napas—dari langkah Raegita Zoro yang penuh karisma hingga 12 desainer muda yang menorehkan karya penuh visi. Semua bersatu dalam satu bahasa universal: kasih.

BURGO

Suasana berubah lebih intim saat Novere menampilkan “Dear All”. Koleksi ini terasa seperti bisikan lembut tentang cinta yang tidak selalu sempurna, tetapi selalu tulus. Potongan yang bersih, detail origami yang rapuh namun indah, serta bordir tulisan tangan yang menyimpan emosi personal—semuanya menjelma menjadi refleksi keseharian. Dear All mengingatkan bahwa cinta tidak selalu megah; kadang ia hadir diam-diam, dalam bentuk perhatian kecil yang sering luput kita sadari.

Presented by Magran Living

Lalu, DUMA x Touchup Atelier menghadirkan “Marea”, sebuah puisi visual tentang laut dan pergerakan. Struktur dan kelembutan berpadu dalam harmoni yang tenang—seolah menggambarkan perempuan yang berjalan dengan mantap namun selalu tahu kapan harus mengalir. Di tengah hiruk-pikuk tren, DUMA mengajak kita kembali pada esensi: keanggunan yang sederhana tapi berarti.

Novere

Dari ketenangan, suasana beralih pada keberanian. AVGAL & Cottonink menyalakan semangat dengan “DISOBEDIENCE”—sebuah pernyataan tentang kebebasan. Dalam siluet denim yang tajam dan edgy, koleksi ini berbicara tentang keberanian menolak konvensi, tentang seseorang yang memilih menjadi dirinya sendiri meski dunia meminta seragam. DISOBEDIENCE adalah tentang kekuatan menjadi berbeda.

DUMA x Touchup Atelier

Sore berlanjut dengan kolaborasi yang lahir dari semangat pemberdayaan: PILLAR bersama Plaza Indonesia memperkenalkan “The New Threads” melalui label Two Stitches. Koleksi “Swarmpolis” menangkap denyut kota yang tak pernah tidur—urban, energik, dan berani. Sebuah perayaan atas gerak dan jiwa muda yang menolak diam. Di tangan para desainer muda Two Stitches, benang-benang baru itu bukan hanya metafora—mereka benar-benar menenun ulang cerita tentang energi kota dan keberanian generasi baru untuk mengekspresikan diri. Siluetnya dinamis, memadukan elemen street dengan tailoring yang rapi; warnanya kontras, namun terasa hidup.

AVGAL | Cottonink

Tak berhenti di situ, PILLAR Presents Tanah Le Sae’s “Chapter X: Love, Loss, Memory” menghadirkan kedalaman emosional. Di balik setiap lipatan kain, kebaya, dan beskap, tersimpan kenangan tentang cinta dan kehilangan, tentang bagaimana manusia memeluk masa lalu sambil terus melangkah.

Pillar & Plaza Indonesia’s New Threads Presents  Two Stitches | Pillar Presents Tanah Le Saé

Dan akhirnya, IKAT Indonesia by Didiet Maulana menutup malam dengan “The Isle of Reverie.” Dalam 30 tampilan yang berpadu antara motif tenun, warna tropis, dan harmoni alam Nusantara, Didiet membawa penonton berlayar ke pulau-pulau imaji yang penuh kehangatan. Iringan musik dari Eka Gustiwana dan suara Andien Aisyah memperdalam pengalaman, menjadikannya lebih dari sekadar show—melainkan perjalanan rasa.

IKAT Indonesia by Didiet Maulana

Hari keempat Plaza Indonesia Fashion Week 2025 menjadi pengingat indah: bahwa mode bukan sekadar tentang pakaian, melainkan tentang manusia dan perasaannya. Tentang cinta yang dijahit rapi di setiap benang, tentang keberanian untuk terus berkarya, dan tentang hubungan yang tak lekang oleh waktu.

IKAT Indonesia by Didiet Maulana

Pada akhirnya, semua yang tersisa dari runway malam itu bukan hanya visual—tetapi getar halus di dada, yang membuat kita percaya bahwa cinta, dalam bentuk apa pun, memang selalu bisa dikenakan.

Magran LivingCoulisse | INK