Creative Centre, Desa Potato Head, Bali
Published by Sugar & Cream, Tuesday 10 December 2019
Text by Sunthy Sunowo, Image Courtesy of Desa Potato Head
Creative Centre Baru Desa Potato Head Merengkuh Keberlanjutan Dalam Konteks Desain, Budaya, Dan Dunia Kreatif
Sustainability atau keberlanjutan sudah menjadi isu yang menjadi bahasan dan kepedulian oleh banyak pihak di dunia. Kebutuhan untuk mencapai kesadaran agar mengubah gaya hidup menjadi lebih ramah dan peduli pada alam di mana kita tinggal dan beraktivitas telah semakin mendesak dengan kondisi bumi yang sudah mengalami banyak kerusakan lingkungan.
Potato Head Studios Room
Oleh karena itu membawa konsep dan prinsip keberlanjutan dalam pengembangan lebih lanjut membawa Potato Head juga menemukan satu tujuan positif yang menjadi koridor pemikiran untuk pengembangan selanjutnya. Desa Potato Head yang telah dibentuk oleh Potato Head bar and club dan Katamama Hotel kini bertambah lengkap dengan kehadiran creative centre yang akan menjadi institusi budaya yang inovatif di Bali.
Potato Head Studios Oceanfront, Amenities
Creative Centre ini akan mulai soft opening pada bulan Desember 2019 sebagai bagian dari Desa Potato Head yang akan sepenuhnya beroperasi Mei tahun 2020. Dengan bangunan yang dirancang oleh OMA, Creative Centre ini mengusung isu keberlanjutan dengan sangat serius. “Dengan Desa Potato Head, kami tidak ingin merubah industri yang sudah ada, tetapi menghadirkan model yang baru untuk menarik orang datang untuk bersenang-senang dan sekaligus menyuguhkan segalanya dengan cara yang mampu membuka pikiran mereka,” jelas Ronald Akili-Founder Potato Head.
Presented by LeChateau Living
Potato Head Studios yang terdiri dari 168 kamar, restoran dengan konsep dari kebun ke meja makan, beberapa bar, galeri multifungsi, klub anak-anak yang mengusung prinsip ramah lingkungan, beberapa area rooftop, amphitheatre, kolam renang di tepi pantai dengan daybed, studio rekaman music, subterranean discotheque hasil kerjasama dengan DJ Harvey dan pusat arsip dance music wild life akan mewujudkan Creative Centre unik.
Bubur Sumsum, Bobor Jamur Asap, Sate Jamur, Rendang Nangka
Dengan mengambil moto “Good Times, Do Good”, Desa Potato Head serius memilih elemen-elemen bangunan dan interior yang ramah lingkungan. Pemilihan material bangunan juga melalui pertimbangan untuk semaksimal mungkin mewujud citra keberlanjutan dalam bangunan ini dari elemen arsitektural yang digunakan hingga komposisi material untuk interiornya. Pendekatan komprehensif tentang keberlanjutan yang memosisikan Creative Centre di Desa Potato Head ini akan menjadi wadah baru dengan daya tarik yang menyegarkan.
Creative Centre Exterior

DAINELLI STUDIO INTRODUCES DAINELLI STUDIO ATELIER
Dainelli Studio introduces Dainelli Studio Atelier, which offers 1920s and 1930s design with contemporary aspects, emphasizing environmental...
read more
THE EXCITEMENT OF RAMADAN GRACE AT INTERCONTINENTAL JAKARTA PONDOK INDAH
InterContinental Jakarta Pondok Indah provides a delightful Ramadan experience, blending cultural heritage, exceptional cuisine, and exceptional service...
read more
MELIXIR KINI HADIR DI SEPHORA INDONESIA
Brand skincare alami asal Korea Selatan, Melixir kini hadir di Sephora Indonesia siap memperkenalkan perawatan kulit bersif dan efektif dari bahan alami....
read more
MM GALLERI IDD PIK2 – THE SOFT OPENING & UPCLOSE WITH HENGKY DJAJA, PRESIDENT DIRECTOR
Sneak peek the world’s thinnest marble only at MM Galleri and it’s premium collection of natural stones as well as its premium engineered stones.
read more
W RESIDENCE IN SOUTH JAKARTA BY MICHAEL CHANDRA
Michael Chandra, founder of MNCO Studio Design has created the W Residence with an aesthetically pleasing, practical, and pleasant home from all...
read more
A Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read more