CITA TENUN INDONESIA AT INDONESIA DESIGN WEEK 2024
Published by Sugar & Cream, Tuesday 29 October 2024
Images courtesy of Cita Tenun Indonesia and S&C
Exploring Tenun as an Element in Interior Decoration
Tahukah Anda kain atau bahan tenun bisa diemplementasikan sebagai bagian dari desain interior tidak hanya untuk busana saja? Inilah yang menjadi groundbreaking dari Cita Tenun Indonesia (CTI) yang menjadikan bahan tenun sebagai elemen dekorasi untuk interior.
Persembahan ini dipamerkan bersamaan dengan acara Indonesia Design Week (IDW) 2024 di Indonesia Design District (IDD), PIK 2 yang berlangsung pada 10 – 20 Oktober 2024 lalu. CTI mengeksplorasi Tenun Ikat Sumba sebagai dekorasi booth sekaligus stage untuk talkshow di Town Hall IDD.
Presented by Melandas Indonesia
Masih dalam rangkaian acara, CTI bersama Women Founders Indonesia (WFI) – organisasi dengan visi pemberdayaan perempuan yang menyatukan mereka dari beragam rupa bisnis – menggelar talkshow seputar WFI Equality Space yang bertajuk “Masa Depan & Potensi Masa Depan Craftsmanship di Indonesia” .
Talkshow ini menghadirkan tokoh-tokoh perempuan dari industri kreatif Indonesia, termasuk Sita Fitriana, Co-Founder Djalin Furniture, Mega P. Puspita, Co-Founder Studio Dapur, Bianca Adinegoro Lutfi, Pengurus Cita Tenun Indonesia Bidang Hubungan Masyarakat, dan Rina Renville, desainer interior dan Co-Founder Destijl. Mereka membahas inovasi, keberlanjutan, produk kerajinan lokal, peran CTI dalam melestarikan tenun tradisional, dan pentingnya kolaborasi lintas disiplin dalam memperkuat nilai-nilai kerajinan.
Diskusi tersebut menekankan pentingnya penceritaan naratif dalam menciptakan produk yang menarik bagi pasar global serta menyoroti pentingnya cerita tentang asal-usul material, teknik tradisional, dan perajin lokal dalam menarik konsumen mancanegara.
Kegiatan CTI ini menjadi kelanjutan atas partisipasinya pada FIND Design Asia, di Singapura yang bertajuk “Allure of Sumba Handwoven Ikat Textile”, perhelatan ini merupakan kolaborasi dengan desainer interior dan desainer produk, Patria Ramadha, Rina Renville, dan Yukako Akashi yang mengubah Tenun Ikat Sumba menjadi produk interior kontemporer dengan estetika unik.
Selain itu pemberdayaan Tenun Ikat Sumba yang menjadi sorotan kali ini, dengan kayanya motif seperti geometri serta abstrak sesuai dengan pasar kontemporer, tentunya tetap menjaga kearifan lokal, keanggunan, dan karakteristik dari tenun ini. Nilai – nilai ini secara konsisten dijaga oleh CTI.
“Perhatian Cita Tenun Indonesia pada dunia interior telah eksis sejak awal perusahaan atau jenama ini terbentuk. Yang akhirnya kerjasama dengan beberapa desainer interior dan produk serta mengikutsertakan mereka pada pelatihan di daerah – daerah, dan terbentuk dan terbitlah buku ‘Wowen Indonesian Textiles for the Homes’,” ujar Bianca Adinegoro, Pengurus Cita Tenun Indonesia Bidang Hubungan Masyarakat.
GRAPHIC ELEMENTS 3 BY ARMANI/CASA: A JOURNEY TO THE FAR EAST
Discover the beauty of “Graphic Elements 3” by Armani/Casa. The new collection inspired by Japan’s lush natural beauty and timeless culture.
read morePREVIEW - FORNASETTI NOVELTIES FOR MILAN DESIGN WEEK 2025 (MDW25)
Discover here an exclusive preview of Fornasetti novelties for Milan Design Week in April 2025.
read moreW RESIDENCE IN SOUTH JAKARTA BY MICHAEL CHANDRA
Michael Chandra, founder of MNCO Studio Design has created the W Residence with an aesthetically pleasing, practical, and pleasant home from all...
read moreTHE LAUNCHING OF "MOLTENI MONDO: An Italian Story" – THE FIRST MONOGRAPHY OF MOLTENI &C
Molteni&C marks its 90th anniversary with the release of its first monograph, "Molteni Mondo: An Italian Design Story," at its Jakarta flagship store.
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more