Houses of Style and Inspiration
presented by

The Force of Nature Awakens

12.99K

Text by Hermawan K, Photography by Fernando Gomulya.


Wednesday 07 March 2018

Untuk hunian pribadinya, arsitek Tamara Wibowo menyuguhkan relasi yang meniadakan sekat antara eksterior dan interior.

Penjelasan Tamara seakan menjadi filosofi yang melandasi visi hingga eksekusi rancangannya. Tidak hanya diaplikasikan pada proyek-proyek yang ditanganinya dalam naungan studio desain Tamara Wibowo Architects yang didirikannya pada 2015. Tetapi juga terwujud secara paripurna pada hunian pribadinya, yakni Bukit Kopi Residence, yang terletak di Semarang.

Di rumah seluas 600 m2 yang berdiri di atas lahan seluas 1000 m2 ini, secara gamblang Tamara menyampaikan bahasa arsitektur yang mengedepankan sinergi dan harmonisasi antara area outdoor dan indoor. “Di rumah ini, setiap bukaan diberi frame yang dilapisi kayu sehingga pemandangan yang didapat akan selalu dibingkai sampai ke dalam rumah,” ungkap Tamara.

Seluruh material yang digunakan tersaji secara natural, seperti kayu jati dengan finishing natural, beton poles di lantai, dan acian mentah di dinding. “Hal ini dilakukan untuk menciptakan arsitektur yang jujur dan apa adanya. Arsitektur yang memiliki integritas dari karakter materialnya,” ujar Tamara yang mengaku terinspirasi dari rumah-rumah yang memiliki courtyard di tengah-tengahnya, salah satunya adalah Hooper House II di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat, karya arsitek dan desainer furnitur Marcel Breuer.

Coulisse Since 1992, Created in Netherland.

Dalam proses perancangan, lokasi lahan yang berada di sudut jalan direspons dengan dua fasad rumah yang transparan untuk membaurkan eksterior dan interior hunian. Vegetasi yang sudah ada di lokasi, salah satunya pohon mangga yang telah tumbuh puluhan tahun, turut dimanfaatkan sebagai titik tolak berkembangnya gagasan-gagasan desain.

“Tantangan awal adalah bagaimana menciptakan rumah seluas 600 m2 yang tidak terkesan terlalu besar, tetapi tetap memanfaatkan luas tanah yang cukup luas. Sebagai solusinya, rumah dibagi menjadi tiga bagian selebar masing-masing ruang sehingga masih menyisakan courtyard di tengah untuk aktivitas rekreasi keluarga,” papar sang arsitek.

“Menurut saya, karya arsitektur selalu mengambil bagian dari alam. Sehingga karya arsitektur juga seharusnya memberi kembali kepada alam. Caranya adalah dengan menciptakan desain yang berfokus pada alam dan menghadirkan unsur alam,”

Tamara Wibowo

Tiga bagian yang dimaksud Tamara adalah area living, area kantor dan garasi, dan area servis, yang tata letaknya diatur oleh letak pohon mangga yang sebelumnya disebutkan.

Pada tiga bagian ini, bukaan-bukaan besar dihadirkan di kedua sisi masing-masing ruang untuk mendatangkan curahan sinar matahari dan memperlancar sirkulasi udara di dalam ruang.

Aspek interior hunian juga tidak luput dari daya cipta Tamara, karena menurutnya, apapun yang terjadi di eksterior berakibat langsung bahkan membentuk ruang interiornya. “Fokus desain interior rumah ini adalah menciptakan alur gerak yang natural dari satu ruang ke ruang lainnya. Memberikan pengalaman yang berkesan dari efek cahaya yang masuk melalui skylight atau koneksi visual antar ruang maupun antara interior-eksterior,” tutur Tamara.

“Elemen interior seperti furnitur built-in dibuat simpel dan fungsional sehingga tetap memberi fokus pada ruang-ruang yang terbentuk dari arsitektur rumah,” jelas ibu tiga anak yang memfavoritkan ruang makan yang memiliki empat bukaan pivot besar di kedua sisi ruang sehingga udara bisa mengalir dengan sangat efisien.

Bukit Kopi Residence menghadirkan pengalaman arsitektur dan interior yang sungguh mengesankan melalui interaksi dua arah antara eksterior dan interior. Hasilnya adalah atraksi visual dan kenyamanan yang tiada tara.

Arsitek : Tamara Wibowo Architects
Luas Tanah : 1000 m2
Luas Bangunan : 600 m2 
Kamar tidur : 3
Kamar mandi : 2
Dapur : 2
Furnitur : Forme,Ethnicraft, Ikea, Kekayuan, S2dio (furnitur  outdoor), Ariston, Kohler, Toto, Franke

Material :

Kayu jati : Double you
Frame aluminium : Il Sogno
Lantai kayu : Parket Krono
Hardware : Hafele
Tegel Kunci Matta Indonesia