Batik Adiluhung – ‘Nunggak Semi’ Karya Go Tik Swan Panembahan Hardjonagoro
Published by Sugar & Cream, Tuesday 10 October 2017
Text by JW, Photography by Muhamad Arif
Museum Tekstil Jakarta : 20 September 2017 – 12 Nopember 2017
Eforia atau semangat Hari Batik Nasional tanggal 2 Oktober 2017 memang layak dirayakan Indonesia. Semangat ini juga dikemas apik dengan mengedukasi, meningkatkan apresiasi hingga memperkenalkan ulang dalam bentuk sebuah pameran karya seorang maestro Batik Indonesia yaitu Go Tik Swan Panembahan Hardjonagoro. Pameran bertajuk ‘Nunggak Semi’ menggelar sejumlah koleksi batik Adiluhung karya Go Tik Swan dari beberapa kolektor batik, pencinta batik hingga milik kurator dalam pameran ini yaitu milik Sri Sintari(Neneng) Iskandar.
Video Batik Adiluhung dapat disimak di sini
Penulis, Didi Budiardjo, Lisa Ayodia dan Tamu
Penulis sangat terkesan ketika melihat untuk pertama kalinya batik tulis karya sang maestro yang dipamerkan. Bukan dari sekadar kehalusan saja namun narasi yang berbicara diatas setiap helai kain menyiratkan kekayaan khazanah budaya yang bermakna dalam. Sebut saja kain panjang Tumurun Sri Narendra dengan motif lambang Kasunan Surakarta yaitu matahari yang menyinari jagad tidak bisa dikenakan oleh kebanyakan orang. Ada juga kain panjang Semen yang melambangkan sesuatu yang tumbuh atau kesuburan. Melalui batik langka tersebut pameran ini menghidupkan kembali karya maestro batik Indonesia dan sekaligus menumbuhkan apresiasi terhadap batik Indonesia.
Pencinta Batik Winda M Siregar dengan koleksi Batik hadiah dari Go Tik Swan
Kenapa beliau? Sesuai dengan amanah khusus dari Presiden Soekarno untuk mengembangkan Batik Indonesia, Go Tik Swan melalui karya batik halusnya yang dinilai sebagai karya adilihung menampilkan beragam motif-motif sarat dengan filosofi tak terpisahkan dengan rasa nasionalisme yang tinggi.
Dra. Hj. Happy Farida dengan kurator batik Sri Sintari(Neneng) Iskandar
Seperti yang dikutip dalam katalog pameran bahwa karya Go Tik Swan adalah mengawinkan batik klasik keraton ( Surakarta dan Yogyakarta) dengan batik gaya pesisir utara Jawa Tengah. Ini termasuk teknik perwarnaan.
Pameran langka dengan menghadirkan sejumlah koleksi adiluhung batik karya Go Tik Swan ini layak dikunjungi. Sebagai pusaka sekaligus referensi bersejarah yang dapat dikembangkan terus keberlangsungan batik Indonesia.

JISOO EXPLORES DIOR HERITAGE IN PARIS
Jisoo of Blackpink and also Dior global ambassador for fashion and beauty explores Dior Heritage in Paris.
read more
MINOTTI UNVEILS TWIGGY DESIGNED BY RODOLFO DORDONI
Through the evolving dynamics of the contemporary home environment, Twiggy, the Minotti chair family designed by Rodolfo Dordoni, can revolutionize living...
read more
XAVIER LOUP: LIVE IN HARMONY WITH NATURE
In an exclusive interview with Xavier Loup, Art Director dan Landscape Architects about his landscape design, projects and more.
read more
SANIHARTO X THE ST REGIS JAKARTA: ‘AN INTIMATE VALENTINE AFTERNOON’ (FLEUVE COLLECTION BY VIVIANNE FAYE)
‘Intimate Valentine Afternoon 2023’ by SANIHARTO X The St Regis Jakarta presents a show unit with Fleuve Collection by desainer Vivianne Faye.
read more
Rumah Palem
Unik dan dinamisnya rancangan arsitektur Rumah Palem, karya arsitek Andra Matin tidak lepas dari diplomasi dengan keberadaan posisi pohon palem yang...
read more
The Genius Loci of Alex Bayusaputro
Designer Alex Bayusaputro, the winner of the Designetal Design & Architecture 2014 award in London is always on the move with his design as well as his...
read more