ARTJOG 2023: MENEMUKAN MOTIF DALAM LAMARAN
Published by Sugar & Cream, Friday 18 August 2023
Images courtesy of Artjog and Sunthy Sunowo
Yogyakarta 30 Juni- 27 Agustus
Ada semangat dan gelora yang dirindukan di pelaksanaan ARTJOG tahun ini. Segala pembatasan dan regulasi karena pandemi telah berkurang dan sekali lagi bisa menggerakkan hati penikmat seni untuk “ber-artjog” dengan riang gembira. Dari 30 Juni hingga 27 Agustus 2023 nanti adalah saatnya untuk datang ke Yogyakarta dan menikmati keramaian seni di ARTJOG 2023 dan Kota Yogyakarta itu sendiri yang akan selalu saling mendukung.
Simak video pembukaan ARTJOG 2023 di sini
Tahun ini juga menjadi istimewa karena tim kuratorial membuka kesempatan kepada para seniman yang belum pernah berpartisipasi di ARTJOG sebelumnya. Tim kuratorial ARTJOG tahun ini merupakan kolaborasi dari kurator dan seniman yang dipimpin oleh Hendro Wiyanto, seorang penulis yang berbasis di Jakarta, dan Nadiah Bamadhaj, seniman berkebangsaan Malaysia yang menetap di Yogyakarta.
Dengan mengangkat tema “Motif:Lamaran” kurator mengajak para seniman untuk melihat kembali motif personal dalam berkarya. “Semangat berkarya adalah perjalaman pencarian motif yang terus berjalan,” jelas Hendro Wijayanto. Sementara itu kata lamaran menjadi metoda pendekatan kurator untuk menjalin pengenalan dan pendekatan dengan seniman untuk mencapai sinergi yang baik. “Lamaran di sini merupakan proses mengenali dan berdialog yang kami terapkan dalam proses kurasi,” papar Nadiah Bamadhaj.
Presented by Melandas Indonesia
ARTJOG 2023 kali ini melibatkan 73 seniman yang terdiri dari 51 seniman dewasa dari jalur undangan dan panggilan terbuka, serta 27 seniman anak. Selain tema “Motif: Lamaran” kurator ARTJOG juga meminta para seniman muda untuk memahami unsur-unsur sejarah tekstual Indonesia melalui tiga karya kanon Indonesia: “Laut” (1967) karya Sanento Yuliman, “Abracadabra” (1974) karya Dananto, dan “Misteri” (1983) karya Toeti Heraty.
Bangunan Limasan di depan gedung Jogja National Museum menaungi karya-karya Mella Jaarsma yang kali ini menjadi Program Commisioned Artist. Kontribusinya secara signifikan kepada dunia kesenian di Indonesia selama lebih dari 30 tahun telah membawa Mella mengeksplorasi beragam material dan arsitektur untuk mengungkap serta mempertanyakan fenomena sosial dan elemen kehidupan Jawa dan Indonesia.
Simak video Outskirts – Mella Jaarsma for ARTJOG 2023 di sini
ARTJOG 2023 ini menjadi momentum langkah baru komitmen untuk menciptakan peristiwa seni yang lebih inklusif dengan menghadirkan Pusat Layanan Disabilitas (PLD) untuk membantu penyandang disabilitas dalam menikmati dan berpartisipasi di setiap acara. Seniman anak juga semakin diwadahi dalam satu area khusus yang merefleksikan antusiasme tinggi anak-anak dalam berkesenian dan menempatkan karya mereka sejajar dengan seniman professional. Program Exhibition Tour for kids menjadi fasilitas ARTJOG khusus anak dengan pendekatan yang lebih interaktif dan menyenangkan, sehingga mereka dapat berpartisipasi aktif dalam menjelajahi karya seni.
Pelaksanaan tahun ini ARTJOG juta menghadirkan Perfoma ARTJOG yang menghadirkan empat sub program. ‘Main Performance’ menampilkan seniman dan praktik artistic yang berdedikasi pada sejarah seni pertunjukan Indonesia. ‘Connect’ merupakan program aktivasi pra-pertunjukan dari seninan main performance agar terhubung dengan publik pada berbagai aspek dan elemen pertunjukan secara mendalam. ‘Explanatory’ mempertemukan senirupa dan seni pertunjukan melalui penciptaan kolaboratif. ‘Special Perfomance’ sebagai panggung pertunjukan bagi publik yang salah satunya menghadirkan Teater Garasi dengan tajuk “Waktu Batu: Rumah yang Terbakar” sebagai pertunjukan silang media; teater, video game, dan sinematografi tentang duka ekologis yang menajam menjadi murka ekologi.
Simak video ‘Bagaimana komentar anak-anak ketika melihat karya seni? 👀’ di sini:
Pameran utama terbuka untuk umum dari pukul 10.00 – 21.00 WIB dengan tiket seharga 75 ribu. Program-program pendukung seperti Young Artis Award, Exhibition Tour, Meet the Artist, Artcare, dan Jogja Art Weeks bisa dilihat di website ARTJOG (www.artjog.id).
PAÑPURI'S ART OF GIFTING COLLECTION – JOURNEY TO THE PEAK
Discover three new scents of the PAÑPURI's JOURNEY TO THE PEAK collection, which allows you to share happiness and well-wishes with yourself and your...
read moreNILUFAR AT SALONE ART + DESIGN IN NEW YORK
At Salone Art + Design in New York ( November 8-11, 2025) , Nilufar presented a curated selection of pieces that showcase the gallery’s vision of design...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreJFW 2025 OPENING PARADE ''Kain Nusantara''
Jakarta Fashion Week 2025 kicked off with a vibrant "Kain Nusantara" fashion parade, showcasing designs and brands using wastra fabrics, in line with the...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more