presented by

ARTJOG 2020 : RESILIENCE

SHARE THIS
3.96K

Published by Sugar & Cream, Wednesday 05 August 2020

Text by Auliya Putri, Images Courtesy of ARTJOG

8 Agustus – 10 Oktober 2020 @ Jogja National Museum

Apa yang membedakan ARTJOG 2020: selain keberanian, motivasi tinggi dan juga keyakinan bahwa seni tidak akan mati, Heri Pemad memutuskan untuk tetap mengadakan ARTJOG 2020. Sedikit perbedaan mengingat masih berlakunya pembatasan sosial, maka penyelenggara melakukan beberapa adaptasi. Yes, the show must go on, dan virtual adalah salah sarana yang paling ampuh. Maka ARTJOG 2020 mengandalkan kekuatan virtual dalam berbagai kegiatan dan upaya untuk memperluas jaringannya ke pecinta seni.

www.sugarandcream.co menjadi salah satu media partner di kecerian pesta seni akbar ARTJOG 2020  yang pertama kalinya dilaksanakan dengan dukungan teknologi daring.

Dengan tema “RESILIENCE”, pesta seni akbar tahun ini diselenggarakan di Jogja National Museum (JNM), pada 8 Agustus – 10 Oktober 2020. Memang sebelumnya, pada bulan Februari lalu, pihak panitia telah menyuarakan bahwa tema tahun ini ialah time (to) wonder, namun tema tersebut bergeser untuk edisi selanjutnya di tahun 2021 nanti. Fokus kecerian pesta akbar ARTJOG 2020 bertumpu penampilan karya-karya gemilang seniman Indonesia.

Situasi pembatasan sosial tak mengurung semangat kreativitas dari para seniman. Mereka tetap bekarya dengan memanfaatkan masa ini untuk kembali fokus dan melakukan pengoptimalan teknologi digital, serta pemikiran untuk terus melahirkan karya. Bagi mereka, situasi krisis ini justru menguji kegigihan untuk terus bisa menyumbangkan sesuatu bagi dunia. Juga menegaskan karakter para pekerja seni Indonesia yang lentur, gigih, dan tentu saja kreatif.

Keharusan untuk beradaptasi dan kebiasaan hidup baru mengharuskan kita untuk terus bergerak maju. Ini juga menjadi motivasi untuk Heri Pemad Manajemen (HPM), selaku inisiator dan penyelenggara ARTJOG, untuk menggelar edisi khusus ARTJOG pada bulan Agustus 2020.

ARTJOG adalah kegiatan yang lahir, tumbuh dan berkembang secara organik. Ia lahir dari inisiatif dan upaya para seniman sendiri. Oleh karena itu, pameran tahun ini utamanya ingin menunjukkan pula solidaritas dan kebersamaan yang tinggi di antara para seniman, terutama pada masa krisis,” ujar salah satu anggota tim kurator, Bambang Toko.

Berfokus pada seniman Indonesia, ARTJOG : RESILIENCE memberikan beragam progam selain pameran yang memaksimalkan semua potensi yang dimiliki oleh ekosistem seni rupa Indonesia. Misalnya saja Lelang Amal dan ARTCARE yang dihadirkan dengan maksud menggalang bantuan finansial untuk para seniman Indonesia dan masyarakat luas yang terdampak pandemi, yang akan dikelola oleh Yayasan Hita Pranajiwa Mandaya. Program Edukasi seperti Exhibition Tour dan Meet the Artist pun tetap dilaksanakan secara daring. Dan kejutan tahun ini ialah program Murakabi Movement sebagai kelanjutan dari proyek Warung Murakabi yang ditampilkan pada ARTJOG tahun lalu. “Kami percaya gerakan ini sangat relevan, terutama di masa pandemi seperti hari-hari ini, dan bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk bisa tetap bertahan di tengah krisis,” tutur Agung Hujatnikajennong, kurator ARTJOG 2020.


Presented by ARTJOG

“Selain itu kami juga ingin pameran kali ini berfokus pada seni rupa Indonesia. Sebagian besar karya yang tampil tahun ini dibuat oleh para seniman pada masa pembatasan sosial, dan secara tidak langsung merupakan refleksi kritis mereka terhadap situasi krisis pandemi di Indonesia,” tambah Ignatia Nilu, juga salah satu kurator ARTJOG 2020.

Nantikan ARTJOG: RESILIENCE di Jogja National Museum dan www.artjog.co.id tanggal 8 Agustus hingga 10 Oktober 2020.

Coulisse | INKZipblind & VF