Houses of Style and Inspiration

A Beauty Form in Imperfection

3.96K

Text by Riri Warokka, Photography by Nathan Underwood.


Friday 04 March 2016

It’s easy to work with beauty.” Kutipan sederhana itu terus diucapkan Kiana Underwood, pemilikTulipina, sebuah butik bunga di San Fransisco, seperti menyebarkan getaran positif untuk terus menghasilkan rangkaian bunga yang terlihat begitu cantik. Gaya rangkaian bunga yang effortless,flowing, asimetris, organis, dan alami menjadi ciri khas yang selalu ingin Kiana pertahankan.

Kesukaannya mengeksplor pasar-pasar bunga lokal di San Fransisco serta kecintaannya akan berkebun memberikan daya tertarik yang berbeda dalam setiap karyanya. Keindahan berbagai bentuk dan warna bunga tidak takut ia gabungkan dengan tekstur dedaunan hijau yang segar, bahkan Kiana terkadang menambahkan jenis sayuran dengan bentuk unik dalam rangkaiannya, hanya untuk memberikan nuansa alami yang selalu ingin ia intepretasikan. “Seperti memetik langsung dari sebuah taman bunga,” Kiana pun menambahkan. Ia selalu melihat bagaimana bunga maupun tanaman yang ia gunakan dalam bentuk ketidaksempurnaannya, sebebas tumbuh di alam liar.

When you look them on nature, it’s look kinda messy. It’s not perfect,” ucapnya seakan menegaskan alasan wujud rangkaian bunganya yang tidak pernah simetris. Selain terus menerus terinsirasi oleh keindahan dari bermacam-macam jenis bunga, lukisan-lukisan karangan bunga karya Dutch Master di abad ke-17 juga menjadi salah satu inspirasi utamanya. Pesona rangkaian bunga yang berantakan pada deretan lukisan tersebut memiliki nilai artistik dengan daya tarik yang tidak umum di mata Kiana.

Menjadi seorang perangkai bunga merupakan karier yang lahir karena ketidaksengajaan. Sejak kecil, ia memiliki ketertarikan dengan bunga yang muncul karena terinspirasi dari hobi berkebun keluarganya. Semenjak itu, walaupun dia awalnya tidak serius mendalami karier ini, Kiana terus merangkai bunga untuk acara-acara kecil keluarga maupun kerabat dekatnya. Setelah berkeluarga, Kiana pun membuat halaman belakang rumahnya menjadi sebuah kebun bunga yang sampai sekarang terus memberikan inspirasi.

 

Seiringnya waktu, nama Kiana pun semakin dikenal dan dipercaya untuk memberikan suguhan dekorasi penataan bunga untuk berbagai acara pernikahan di San Fransisco. Hingga kini, sosok perempuan yang mengaku bunga Gardenia menjadi salah satu bunga favoritnya, terus menciptakan berbagai rangkaian bunga dengan kesan natural yang kental.

Selain merangkai bunga untuk berbagai acara pernikahan, ia kini aktif mengadakan kelas-kelas danworkshop untuk para perangkai bunga. Kali ini, sosok perempuan ternama ini diundang oleh Bika yang bekerjasama dengan Atelier Fleuri untuk mengadakan tiga jenis kelas pelatihan merangkai bunga. Acara yang berlangsung 3 hari ini, dari tanggal 4-6 Februari, dan bertempat di showroom Bika, Plaza Indonesia dan Kemang, berhasil memberikan inspirasi tentang tren merangkai bunga yang tidak monoton dan terlihat sangat alami. Kali ini, didominasi oleh bunga-bunga dari Jepang, sepertijapanese ranunculus, mawar jepang, sweat pea, serta sakura, rangkaian workshop oleh Tulipina ini memberikan inspirasi karangan bunga bergaya taman untuk wedding bouquet dan center piecekhasnya. A Beauty in imperfection.

“When you look them on nature, it’s look kinda messy. It’s not perfect”

Kiana Underwood

Dress by Hian Tjen, Make Up by Momogi, Location at Bika Kemang.