ALPI X Kengo Kuma : The Force of Nature
Published by Sugar & Cream, Friday 26 January 2018
Text by Hermawan K, images courtesy of ALPI
New Veneer Designs
Berkolaborasi dengan desainer Kengo Kuma, produsen kayu dan veneer asal Italia, ALPI, melansir Maritime Pine dan Japanese Cedar yang mengekspresikan identitas material dalam cita rasa purbawi.
Kengo Kuma Photo by J.C. Carbonne
Melalui pengeksplorasian kekuatan dan kekasaran alam, Maritime Pine dan Japanese Cedar mengutilisasi kulit kayu sebagai bentuk komunikasi yang mewujudkan esensi material menjadi karakter yang menawan.
Maritime Pine mereproduksi kulit kayu dengan segmen-segmen dari bentuk tak teratur, yang terentang mulai dari nuansa warna kemerahan yang hangat hingga sentuhan abu-abu muda.
Sementara pohon cedar, yang merupakan simbol umur panjang dan keagungan, memiliki kulit kayu yang bervariasi dari merah ke cokelat. Inilah yang direproduksi secara apik oleh Japanese Cedar.
VIVERE GROUP CELEBRATES 40 YEARS OF INNOVATION
VIVERE Group celebrates its 40th anniversary with the theme "PANCA WINDU - YEARS OF EXCELLENCE" to commemorate its four decades of achievement,...
read moreLEMA’S NEW SHOWROOM IN PARIS
Lema opened a Paris showroom featuring Italian design and custom-made furniture, collaborating with My Design to create unique spaces that balance design,...
read moreTHE LAUNCHING OF "MOLTENI MONDO: An Italian Story" – THE FIRST MONOGRAPHY OF MOLTENI &C
Molteni&C marks its 90th anniversary with the release of its first monograph, "Molteni Mondo: An Italian Design Story," at its Jakarta flagship store.
read moreMAHITALA – IWAN TIRTA PRIVATE COLLECTION RUNWAY 2025
Peragaan busana Iwan Tirta Private Collection 2025 mempersembahkan koleksi “Mahitala” yang berarti “bumi agung”, mengungkapkan esensi identitas...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more