ALEXIS DORNIER PRESENTS “BIRD HOUSE” IN BALI
Published by Sugar & Cream, Monday 15 August 2022
Images courtesy of Alexis Dornier, Photograph by KIE @kiearch
Blend Into Nature
Arsitek yang berbasis di Bali, Alexis Dornier, banyak menghadirkan karya – karya arsitektural yang khas dengan struktur dari warisan yang kaya dan ‘know how’ tertanam dalam arsitektur vernakular lokal. Dan kali ini, arsitek dengan firma nama yang sama, membangun proyek unik yang diberi nama “Bird House”. Proyek yang tahun 2022 ini telah selesai, merupakan ‘ansambel’ tiga rumah kayu yang dibangun di atas panggung di hutan tropis daerah Ubud, Bali, Indonesia.
Dengan luas kompleks 329 meter persegi, dirancang untuk sekelompok teman yang ingin membangun impian mereka tentang desa terapung yang dikelilingi oleh hutan tropis di jantung Bali. ‘Mengusulkan’ sculptural skin, rangkaian rumah ini menawarkan karakter simpel namun dominan, dipisahkan oleh tiga lempengan yang menawarkan tampilan berlapis. Sementara lantai atas berbentuk monoton, lantai bawah dibangun di atas tiang baja tunggal berbentuk meruncing.
Tiga struktur panggung memiliki kolam renang bersama serta ruang berjemur yang dirancang melalui ‘fluid shape’ seperti jalan setapak, fitur air, dan hamparan bunga. Bird House dibagi menjadi tiga bangunan utama: Main House, Guest House, and Studio House. Main House – yang terbesar – terletak di situs miring yang menghadap ke sungai kecil yang melewati properti, sementara Studio dan Guest House mengapit pintu masuk situs.
Alexis Dornier membangun struktur untuk menciptakan kordinasi yang menyatu dengan dedaunan pohon besar yang ada yang dipelihara, demi memberikan naungan dan privasi eksternal. Pepohonan ini berfungsi juga sebagai tempat peristirahatan outdoor, dan menjadi bagian dari desain lansekap yang menyerupai taman mini.
Presented by Som Santoso
Disebut Bird House, karena ingin menyatu dengan alam, dan denah lantainya yang berputar menciptakan sculptural ekspresif yang dapat dihuni serta membentuk hubungan menarik dengan luar, dan hadir sebagai interpretasi yang tak terlupakan dari ide sebuah rumah.
Firma ini secara detail dan hati-hati merancang bukaan untuk dapat memberikan ketinggian yang heterogen di setiap bangunan. Semua kamar memiliki ketinggian bervariasi dimensinya mulai dari yang kompak hingga yang luas. Juga dalam mendesain jendela melalui format yang berbeda untuk membuka pemandangan ke tanah dan ke langit.
Materialitas dari ‘sculptural – sculptural’ yang dapat dihuni ini menciptakan kolase dari volume padat. Yang menahan elemen sirkulasi dan kamar mandi, sementara ruang utama memiliki tekstur dengan permukaan yang dilapisi kayu dari dalam maupun luar. Pencahayaan lembut dan tidak langsung serta terintegrasi membuat ruang-ruang yang nyaman di tengah oase. (DB)
PROJECT NAME: Bird House
LOCATION: Ubud, Bali
TYPOLOGY: Residential
SIZE: Guest house: 37.5m2; Studio house: 128.6m2, Main house: 162m2
STATUS: Completed 2022
ARCHITECTURAL DESIGN: Alexis Dornier
CONSTRUCTION: Surya Kembar
INSTAGRAM: @birdhousesbali
WEBSITE: https://birdhouses-bali.com
ORTENSIA RESTAURANT BY CHRIS SHAO STUDIO
Chris Shao's French-Japanese restaurant, Ortensia, in Shanghai, blends Parisian sophistication, Japanese elegance, and Shanghai's charm, incorporating...
read moreBAROVIER&TOSO PRESENTS BAROVIER&TOSO COLLAGE
Barovier&Toso unveils Barovier&Toso Collage, a visually stunning project showcasing the elegance and versatility of its products, reinterpreting Venetian...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more