Alexander Lamont 2016 Collection
Published by Sugar & Cream, Tuesday 03 May 2016
Constrained Power and Raw Beauty
Musim semi 2016 menandai diluncurkannya koleksi terbaru karya desainer Inggris, Alexander Lamont. Terdiri dari furnitur, lampu, dan aksesoris, koleksi ini adalah yang terbesar yang pernah dilansir oleh Lamont, dan keseluruhannya diproduksi di Bangkok.
Melalui koleksi terkininya, Lamont merangkum spirit baru dari kekuatan artifisial dan keindahan yang liar. Elemen kejutan bertebaran melalui peleburan inovasi teknik dan penggunaan material alami yang dieksplorasi ke tingkatan maksimum. Dengan terus menghidupkan kembali dan mentransformasi tradisi serta material yang sudah ada, dan juga mengaplikasikan kemewahan waktu serta ketekunan pada desain kontemporer, Lamont menciptakan unsur-unsur vitalitas yang berada di antara seni dan furnitur. Koleksi ini juga memperkenalkan material baru yaitu meja dengan permukaan Mica dan Horn veneer. Warna baru diinjeksikan pada lacquer alami, straw marquetry (batang jerami didatangkan dari Paris), dan shagreen (kulit ikan pari). Semua furnitur dan aksesoris rumah hasil peleburan ketrampilan tangan tinggi dengan inovasi teknik dan teknologi diproduksi di workshop Alexander Lamont di kota Bangkok. (HK)
Berikut sejumlah produk yang menjadi highlight dari koleksi tahun 2016 karya Alexander Lamont.
Drop Side Tables
Gagasan yang melatarbelakangi lahirnya produk ini adalah keinginan untuk menciptakan side table yang dapat mempercantik ruangan layaknya sebuah perhiasan. Bagian top form terinspirasi dari sepasang anting antik berbentuk tetesan air mata. Sementara bagian penjepit mengingatkan pada apa yang terdapat di sebuah cincin.
Strada Side Table
Kaki-kaki meja merangkai sebuah bentuk bernuansa kuno, terbuat dari perunggu untuk menyokong table top dari eggshell lacquer yang melibatkan ketrampilan tangan. Meja ini menyuguhkan spirit Art Deco yang mempertemukan kerajinan tangan, desain, dan seni pahat.
Agata Cabinet
Kabinet ini seakan berupaya menyingkap berbagai kemungkinan struktural lapisan lembut jerami (straw marquetry) yang bisa tonjolkan. Bagian kaki terbuat dari perunggu dengan lapisan-lapisan tidak teratur. Sedangkan bagian utama kabinet menampilkan straw marquetry dengan pola melingkar dalam limpahan corak warna berpusat pada ukiran handle pintu dari perunggu.
Vault Bench
Bangku yang nyaman dan ergonomis, sekaligus sebuah karya sculpture yang unik terbuat dari perunggu. Menggunakan garis asimetris dengan lapisan-lapisan aspek yang menyerupai bagian interior sebuah gua. Alas duduk dilapisi dengan bulu kuda Inggris yang telah diwarnai dan ditenun untuk menghasilkan perpaduan menawan antara biru dan hitam.
Gemstone Mirror Aqua Straw
Gemstone Mirror mengadopsi warna-warna perhiasan dan keindahan reflektif dari jerami yang telah diwarnai secara alami, mengaplikasikannya pada sebuah pola bersegi. Warna biru safir berpadu secara kontras dengan pantulan gugusan warna memikat, menghasilkan permainan visual yang menggugah. Cermin dibingkai dengan patinated brass.
Cannes Screen Antique Ivory Gesso
Screen tiga panel ini terbuat dari Antique Ivory Tusk Gesso yang merupakan signature Alexander Lamont, dan keseluruhan sisinya dibingkai dengan patinated brass. Lapisan penutup (finish) Gesso memancarkan tektur, kemilau dan retakan halus seperti yang terlihat pada permukaan gading asli.
Milonga Floor Lamp
Terinspirasi dari sebuah lukisan karya Brice Marden, lampu lantai unik dari perunggu ini seakan menyajikan ‘pergerakan’ yang diaksentuasikan oleh mercury gold.
Aquifer Table Lamp
Lapisan-lapisan perunggu menciptakan sebuah tampilan pahatan menyerupai lapisan tanah pada dasar lampu.
Totem Table Lamp
Sebuah lampu sculptural nan unik yang terbuat dari charred wood, terikat oleh anyaman perunggu.
Shale Vessels
Geologi menjadi inspirasi dari vas bunga ini. Tekstur dari lapisan, lipatan, dan kerak bumi diadaptasi secara apik, dan hasilnya adalah karya pahat yang artistik sekaligus fungsional.
Miltre Boxes
Sebuah kotak panjang yang dilapisi oleh hand-finished gesso, pernis, dan bagian permukaan yang disepuh. Dapat difungsikan sebagai sebuah aksesori pada meja di living room.
Lagoon Trays
Nampan dengan bagian sisi dari perunggu dengan bentuk yang mengadopsi batu karang. Bagian alasnya terbuat dari natural black Palmwood yang dipernis.
PAÑPURI'S ART OF GIFTING COLLECTION – JOURNEY TO THE PEAK
Discover three new scents of the PAÑPURI's JOURNEY TO THE PEAK collection, which allows you to share happiness and well-wishes with yourself and your...
read moreNILUFAR AT SALONE ART + DESIGN IN NEW YORK
At Salone Art + Design in New York ( November 8-11, 2025) , Nilufar presented a curated selection of pieces that showcase the gallery’s vision of design...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreJFW 2025 OPENING PARADE ''Kain Nusantara''
Jakarta Fashion Week 2025 kicked off with a vibrant "Kain Nusantara" fashion parade, showcasing designs and brands using wastra fabrics, in line with the...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more