presented by

THE OPENING OF SAWDUST SHOWROOM IN KEMANG, JAKARTA

SHARE THIS
1.93K

Published by Sugar & Cream, Wednesday 25 October 2023

Images courtesy of SAWDUST

Curated Lifestyle of Sawdust, Embodiment of Passion for Craftsmanship

Keberagaman furnitur yang hadir, namun begitu dihadapkan dengan yang sesuai dengan kepribadian, selera, dan gaya hidup kita terkadang cukup sulit karena banyaknya pilihan. Tentunya karena kemudahan akses informasi serta referensi visual, sehingga pelanggan (user) dengan cepat mempertajam selera dan indra mereka ketika memutuskan produk mana yang sesuai dengan jiwa dan karakter ruang.

Dan, di sinilah SAWDUST hadir sebagai jenama baru di Kemang yang menyuguhkan furnitur dan produk dari desainer internasional yang menyentuh cita rasa gaya hidup urban kontemporer melalui kurasi desain yang berdedikasi tinggi dengan harga yang sebanding dengan “good value” setiap produk.

Para pendiri SAWDUST lebih dari sekedar membangun sebuah “rumah furnitur”; mereka ingin memberikan pengalaman dan ingatan yang kuat tentang gaya hidup yang nyaman. Mereka juga melihat bahwa di Indonesia, akses pasar terhadap furnitur dengan kualitas pengerjaan yang tinggi sangat terbatas. SAWDUST menjadi representasi dari kurasi yang akan terus berkembang yang akan memanjakan para pecinta desain dan gaya hidup dengan lebih banyak pilihan visual. Deo Mario, Logan Komorowski, Jose Dima Satria, dan Eko Priharseno bertindak sebagai direktur kreatif.


Presented by Zipblind

Deo Mario dengan gelar master dengan studi filosofi desain dari Bauhaus-Jerman serta memiliki latar belakang pendidikan serta praktek arsitektur sebelumnya, sementara, Eko Priharseno dikenal sebagai desainer interior yang juga bergelut di dunia furnitur selama lebih dari 20 tahun. Deo dan Eko seringkali bertemu dalam berbagai proyek interior yang memberikan kesempatan bagi mereka berkolaborasi.

Ketika Deo dan Eko bertemu dengan desainer kelahiran Auckland, Logan Komorowski – yang telah bekerja dalam industri furnitur dan bisnis selama lebih dari sepuluh tahun –  SAWDUST kemudian mulai mengkristal. Sebagai pengamat seni dan desain, Jose Dima Satria membantu mewujudkan SAWDUST dan meningkatkan sinergi yang ada.

Karena produk terjangkau selalu memiliki perbedaan signifikan dengan produk premium dan eksklusif, furnitur yang terbuat dari bahan berkualitas tinggi dan dibuat dengan tangan-tangan yang baik sangat sulit untuk ditemukan. Produk-produk yang dibuat dengan bahan berkualitas tinggi dan pengerjaan tangan ini hanya dapat diakses oleh sebagian kecil pasar di Indonesia. Eko Priharseno, Creative Director SAWDUST, menyatakan, “Kita merasa perlu memberikan penghargaan kepada para craftman dan maker yang telah berdedikasi mengasah kemampuan demi menghasilkan produk dengan bahan dan detail pengerjaan yang berkualitas tinggi.”

SAWDUST hadir dengan mengumpulkan jenama furnitur terkenal di seluruh dunia dan artwork yang dirancang oleh desainer dari seluruh dunia. SAWDUST percaya bahwa kurasi adalah cara terbaik untuk lebih dekat dengan konsumen karena gaya hidup urban-kontemporer dianggap sebagai representasi dari cita rasa dan passion terhadap produk dengan craftsmanship yang tinggi. Untuk koleksi pertamanya, SAWDUST membawa beberapa merek terkenal di seluruh dunia, seperti Natadora, Sketch, Root & Branch, United Strangers, Sebastian Curi, dan Luc Am PIERRE.

SAWDUST juga menunjukkan komitmen bahwa para pendirinya terhadap kerajinan dan desain produk berkualitas tinggi. Selain itu, nama tersebut menggambarkan upaya untuk menyediakan produk dengan bahan berkualitas tinggi dan desain yang luar biasa, dan yang lebih penting lagi, bahwa setiap jenama yang dikurasi menghargai seni, kerajinan, dan para pengrajin, pengrajin, dan pembuat.

Coulisse | INKZipblind & VF