STUDIO HENDRO HADINATA: INSTALASI “DUNIA BAWAH”
Published by Sugar & Cream, Wednesday 14 September 2022
Images courtesy of SHH (Studio Hendro Hadinata)
ArtBox Bintaro, Bintaro Design Week 2022, Sept 14 -24, 2022
Kunjungi dan rasakan pengalaman imersif dari instalasi “Dunia Bawah” di ArtBox Bintaro karya desainer Hendro Hadinata, founder of Studio Hendro Hadinata. Instalasi ini bagian dari Bintaro Design Week 2022 yang dikelola oleh Bintaro Design District.
Pada instalasi ini Hendro Hadinata mengekplorasi lebih jauh lampu ‘EVE” yang diperkenalkan pertama kali pada Salone Satellite (baca “EVE Lamp” di sini) bagian dari Salone del Mobile.Milano 2022 di Rho Fiera, Milan.
Yang menarik menarik dari instalasi ini adalah Hendro mengekspose dan mengangkat kembali teknik menenun logam yang berusia ratusan tahun oleh pengrajin di pedesaan Sumba. Bahkan instalasi ini dikerjakan bersama artisans lokal dari pulau Sumba. Kini pengunjung bisa menyaksikan tenun logam dalam rancangan kontemporer yang meliuk bangunan ArtBox Bintaro dimana didalamnya ada alur lampu LED.
Berikut deskripsi mengenai instalasi “Dunia Bawah”
Filosofi: Sang Hyang Anantaboga
Dalam pewayangan Jawa, Anantaboga adalah raja ular yang bermetamofosis menjadi Naga, hidup di dunia bawah atau dasar bumi dan dipercaya sebagai Dewa penyangga Bumi. Beberapa literasi juga mengungkap Anantaboga sebagai penjaga kerukunan antar umat beragama dan kepercayaan, sebuah keniscayaan yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam menyongsong masa depan bersama.
Presented by Coulisse | INK
Penerapan; bentuk, motif, dan rupa Raja Ular atau Naga di Nusantara dengan berbagai visual yang berbeda, dapat ditemukan pada berbagai artefak serta desain dan kerajinan; dari motif dua dimensi pada kain tradisional, objek fesyen seperti perhiasan, objek sehari – hari seperti guci, peralatan makan,sampai furnitur, objek interior dan arsitektur seperti pada ornament tembok, kolom serta patung penjaga rumah.
Perayaan; Instalasi Dunia Bawah adalah sebuah interpretasi kontemporer prihal keberadaan dimensi ke-4 pada dunia bawah Anantaboga, sebuah mitologi yang telah sangat lama berada di antara manusia – manusia Nusantara dan menjadi simbol akan harapan akan terus berbagi masa depan di tanah Nusantara.
Anyaman metal dibuat menggunakan teknik menenun logam yang berusia ratusan tahun oleh pengrajin di pedesaan Sumba. Tenunan logam pada awalnya merupakan perhiasan prasyarat yang harus dipelajari oleh calon pengantin pria sebagai hadiah untuk pengantin wanita mereka yang disebut dengan Lulu Amahu/Rantai Amahu. Itu adalah pelambang cinta dan dedikasi. Karakteristik material dan efek yang dihasilkan setelah logam diolah/dianyam menjadi bentuk turbular/pipa adalah transformasi bentuk dengan fleksibilitas material yang memungkinkan untuk disimpul dan saling mengikat dan menjuntai. Material juga dapat menyerupai/mimikan karakter dan gestur makhluk hidup merayap, melilit, dan melayang.
Studio Hendro Hadinata adalah studio pengembangan desain objek dan furnitur, berkarya sejak 2016; studio yang berbasis pada eksplorasi material dan reintepretasi ulang konteks kultural menjadi nilai yang relevan pada masa sekarang dan masa depan, melalui pemahaman yang lebih baik; dan tanpa kehilangan makna sesungguhnya dari sebuah tradisi. Studio Hendro Hadinata juga terlibat dalam pekerjaan komersial dan pribadi, merancang ruang untuk retail, properti dan seni.
ORTENSIA RESTAURANT BY CHRIS SHAO STUDIO
Chris Shao's French-Japanese restaurant, Ortensia, in Shanghai, blends Parisian sophistication, Japanese elegance, and Shanghai's charm, incorporating...
read moreBAROVIER&TOSO PRESENTS BAROVIER&TOSO COLLAGE
Barovier&Toso unveils Barovier&Toso Collage, a visually stunning project showcasing the elegance and versatility of its products, reinterpreting Venetian...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more