presented by

INDONESIAN ARCHITECT WEEK RIO 2021

SHARE THIS
3.60K

Published by Sugar & Cream, Friday 10 December 2021

Text & Image courtesy of IAWR & Kala.Kini.Nanti

Bandung, 5-27 November 2021

Indonesian Architect Week Rio 2021 digelar pada tanggal 5 27 November 2021 di Bandung, Indonesia. IAWR2021 merupakan kegiatan kolateral yang mendukung Kongres UIA yang tahun ini diadakan di Rio, Brazil. Kegiatan ini sebelumnya pernah diselenggarakan di Tokyo pada tahun 2011 dengan nama Indonesian Architects Week Tokyo 2011 dan Seoul dengan nama Indonesian Architects Week Seoul 2017

Tujuan diadakannya IAWR2021 adalah mempopulerkan peran clan karya arsitek Indonesia pada dunia internasional, menginformasikan kemajuan dan aktivitas arsitek Indonesia  bagi  kemajuan  dunia arsitektur, mendorong inovasi dan memotivasi arsitek Indonesia serta mempererat silaturahmi arsitek Indonesia dengan komunitas arsitek dunia.

Tahun ini, pameran IAWR 2021 dikuratori oleh Artiandi Akbar dan Kamil Muhammad dan karya yang siap diakses secara online dan offline. IAWR 2021 telah menghasilkan tanggapan dan refleksi yang berbeda tentang bagaimana profesi arsitektur bertahan  di  tengah  isu keterasingan dan krisis global. Melalui pameran ini, kurator berusaha untuk memahami setiap praktik arsitektur yang berada di  seluruh wilayah Indonesia dapat terhubung secara paradoks namun dapat terns berkarya pada situasi seperti saat ini.

Pameran IAWR 2021 akan diadakan secara offline di KALA.KINI.NANTI digital art space, Paris Van Java, JI. Sukajadi No.131-139, Cipedes, Kee. Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat 40162. Pameran ini diselenggarakan oleh LABO. sebagai tuan rumah dan penyelenggara utama, berkolaborasi bersama Nusae (Graphic Desainer), Sembilan Matahari (Multimedia Designer) dan 66 arsitek dari berbagai daerah di Indonesia. Pameran ini didukung oleh IAI (Ikatan Arsitek Indonesia), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kedutaan Besar Indonesia untuk Brazil.


Presented by Melandas Indonesia

Dalam IAWR 2021 ini, kurator ingin menampilkan hasil-hasil karya arsitek Indonesia yang diikat oleh satu garis merah yang serupa, agar ada cerita yang dapat terjalin dan dibagi kepada publik lebih luas. Ke-66 karya yang dihadirkan dalam pameran ini mempertanyakan clan mencerminkan gagasan keragaman, konektivitas, clan keterasingan seperti yang diamati dalam praktik arsitektur; Gagasan tentang  cara hidup ‘kepulauan’. Beberapa karya yang ditampilkan di sini  adalah proyek yang dirancang di lokasi yang jauh dari tempat tinggal sang arsitek. Yang lain mengangkat masalah tentang tantangan proses desain yang tidak biasa, komisi yang tidak terduga, perbedaan keyakinan clan pandangan dunia, dan kondisi lain yang memaksa para arsitek untuk melakukan: mengikat ujung yang longgar dan mengembangkan kemungkinan. Di dalam atau tanpa kendali mereka. Swasta atau publik.

Kepulauan Indonesia adalah konstelasi keragaman dan variabilitas. Melalui pameran ini, kami bertujuan untuk memahami bagaimana keragaman yang diduga ini berkorelasi dan berinteraksi di dalam/di antara dirinya sendiri. Dalam membayangkan suatu tempat, arsitek dituntut untuk mengadaptasi, meniru, melestarikan, mengkooptasi, atau bahkan meruntuhkan struktur yang ada baik berwujud maupun tidak berwujud. Tidak ada yang pernah murni. Di dunia yang terhubung melalui serat optik, kita melakukan banyak hal lebih cepat tetapi lebih rentan untuk salah tafsir. Salah konstruksi makna? Mungkin. Tapi kami setuju dengan keterasingan dan keterasingan. Sejauh mana kita sadar akan hal ini? Bagaimana kita membuat arsitektur yang familiar/unfamiliar? Seperti apa bentuk kepulauan ini hari ini?

Setelah melalui proses seleksi oleh tim Kurator, tersaring sebanyak 66 karya, yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Jenis karya yang terpilih yang juga akan disuguhkan dalam pameran ini meliputi maket berukuran 60cm x 60cm diatas pedestal transparan. Serta media video mapping yang dikolaborasikan dengan Sembilan Matahari dan Nusae sebagai inovasi pameran arsitektur yang baru.

Proses menjadi penting, karena selama melakukannya satu  akan mencoba untuk memahami masa lalu clan sekarang, untuk menciptakan ide-ide yang lebih baik untuk masa depan.

Selain sebagai media untuk mengkomunikasikan karya-karya arsitek Indonesia untuk khalayak yang lebih luas, pameran ini diharapkan dapat bertindak sebagai media refleksi tentang beberapa arsitek Indonesia yang mencoba untuk melakukan kontribusi positif dalam membentuk ruang hidup di Indonesia. Beberapa kontribusi yang harus dilihat secara kritis, jika kita ingin membuat ruang hidup yang lebih baik di masa depan.

Coulisse | INKZipblind & VF