THE NEW LOOK OF LIVING DIVANI’S HEADQUARTERS
Published by Sugar & Cream, Thursday 11 November 2021
Text by Auliya Putri, Images Courtesy of Living Divani
An Update
Masih selaras dengan perayaan hari jadi ke 50-nya, Living Divani telah memperluas dan memperkaya markasnya di Anzano del Parco, Italia. Melahirkan beberapa area baru yang menyambut dengan ramah dan fungsional yang mengungkap identitas label dalam kontinum visual yang dinamis. Hasil sinergi yang kuat antara desain dan kreativitas karya dalam dialog yang harmonis untuk mengekspresikan semangat dan filosofi Living Divani.
Salah satu penambahan ruang yang paling signifikan ialah Exhibition Space yang ditujukan untuk memamerkan secara permanen “The Uncollected Collection”. Rangkaian karya edisi terbatas rancangan Piero Lissoni di tahun 2019 sebagai perayaan ganda antara 50 tahun Living Divani dan 30 tahun dirinya dalam menciptakan beragam seninya. Objek-objek ini mengekspresikan dengan gamblang mulai dari penguasaan teknis hingga identitas yang membawa Living Divani sebagai nama terkemuka yang menjamin kualitas dan diakui secara internasional.
Beragam ruang juga melalui perombakan dengan memamerkan koleksi-koleksi ikonis. Misalnya saja koleksi Kasbah yang hadir pada ruang pamer utama juga seluruh koleksi terbaru di tahun 2021. Bila kita kembali pada area pintu masuk, Living Divani menyambut dengan koleksi klasik Sumo rancangan Piero Lissoni dan rak buku Sailor rancangan David Lopez Quincoces yang juga bisa ditemukan di beberapa living area di lantai dasar maupun lantai atas.
Presented by Melandas Indonesia
Selengkapnya tentang koleksi Kasbah oleh David Lopez Quincoces bisa Anda simak di sini.
Meja Notes oleh Massimo Mariani, kursi Maja D dari Piero Lissoni, meja Wedje dari Arik Levy, Moon Coffee Table oleh Mist-o, hingga beragam model tempat duduk: Grace oleh Giopato & Coombes, Tombolo oleh Piero Lissoni, Rivulet oleh Junpei & Iori Tamaki, dan George’s oleh David Lopez Quincoces, merupakan beberapa produk yang dengan apik mengungkapkan keseimbangan harmonis yang membedakan setiap ciptaan Living Divani. Berkolaborasi dengan beragam koleksi lainnya demi menciptakan tampilan yang seluruhnya menguatkan proposal “Living Divani World” yang dicirikan oleh ketelitian, garis-garis murni dan keanggunan yang sunyi.
ORTENSIA RESTAURANT BY CHRIS SHAO STUDIO
Chris Shao's French-Japanese restaurant, Ortensia, in Shanghai, blends Parisian sophistication, Japanese elegance, and Shanghai's charm, incorporating...
read moreBAROVIER&TOSO PRESENTS BAROVIER&TOSO COLLAGE
Barovier&Toso unveils Barovier&Toso Collage, a visually stunning project showcasing the elegance and versatility of its products, reinterpreting Venetian...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more