DIO LIVING PRESENTS THE 2ND SHOWROOM AT JDC
Published by Sugar & Cream, Monday 25 October 2021
Text by Dinda Bestari, Image courtesy of Dio Living
Made in Indonesia by Indonesian Designers
After the successful opening of the first Dio Living pop up showroom at Pondok Indah Mall 2 in the middle of this year, this brand is proud to open its second showroom at the Jakarta Design Center (JDC)! Tepatnya pada 18 September 2021, Dio Living membuka showroom kedua di Jakarta Design Center dengan kembali mengusung tiga koleksi utama dan satu koleksi terbaru dengan konsep showroom lebih modern.
“Walaupun di tengah pandemi, kami berkeinginan untuk tetap berekspansi serta memperkenalkan furnitur karya anak bangsa kepada masyarakat Indonesia, terutama di Jakarta. Dengan lokasi Jakarta Design Center (JDC) ini menjadi pilihan yang tepat, karena lokasinya yang berada di pusat Jakarta. Sehingga mudah dijangkau dan juga merupakan pusat belanja furnitur dan perabot rumah tangga lainnya. Dio Living berharap untuk dapat hadir dan menjadi sebuah optimisme bagi masyarakat di Indonesia di tengah-tengah pandemi. Bagi Dio Living, keanggunan dan kekayaan Indonesia justru perlu menjangkau lebih banyak orang lagi,” ujar Hansen Partison, General Manager dari Dio Living .
Hendro Hadinata | Cynthia Budijono | Eugenio Hendro
Melihat potensi kekayaan Indonesia yang sangat luar biasa, dengan bahan baku perabot yang sudah diakui diseluruh dunia, Dio Living mempersembahkan koleksi furnitur yang sarat akan keberagaman budaya, kekayaan alam, serta kearifan lokal. Dio Living ingin melayani market Indonesia sampai kancah dunia sebagai sebuah jenama yang mengusung konsep alam Nusantara, dengan visi untuk menyuguhkan furnitur dengan desain menarik berbahan dasar kayu dan material pilihan.
Presented by Interni Cipta Selaras
Semua produk furnitur yang ada di Dio Living dirancang oleh desainer-desainer muda berbakat Indonesia, dibuat oleh pabrik asal Indonesia. Kualitas desainer dan hasil karya Indonesia-lah yang sebenarnya ingin Dio Living kedepankan melalui perabotan berkualitas tinggi berkonsep budaya Indonesia yang kaya akan warisan budaya pada setiap detail produknya. Berikut empat koleksi tersebut:
Koleksi Minahasa – Eugenio Hendro
Terinspirasi dari suku Minahasa di Sulawesi Utara, Koleksi Minahasa yang dirancang oleh Eugenio Hendro ini menafsirkan kebudayaan dan alam di Manado dengan tampilan yang baru dan unik. Rumah adat Woloan, Kolintang, dan keindahan laut Manado menjadi inspirasi pada koleksi ini. Dengan desain yang minimalis dan kontemporer, Koleksi Minahasa menghadirkan cerita baru untuk koleksi Anda.
Dari semua hal ini, Eugenio ingin menggambarkan Minahasa secara modern kepada orang di luar Sulawesi. Banyak aspek lain yang ditunjukan dan diangkat melalui bentuk-bentuk dan detail furnitur, dengan cara yang kontemporer, atau sesuai dengan masa. Menghadirkan furnitur untuk area kamar tidur, rak buku, meja kerja, dan beberapa furnitur lainnya.
Koleksi Musi Banyuasin – Hendro Hadinata
Rangkaian Koleksi Musi Banyuasin ini terinspirasi dari Sungai Musi di Sumatera Selatan. Panjang, lekukan, dan aliran sungai diterjemahkan Hendro Hadinata menjadi rangkaian furnitur ruang makan. Koleksi Musi Banyuasin oleh Dio Living merupakan kumpulan benda dan furnitur yang memiliki warisan luhur Indonesia, yang ditafsirkan ke gaya hidup modern.
Koleksi Musi Banyuasin merupakan interpretasi dari pengerjaan, kearifan lokal, kelestarian Sungai Musi dan sekitarnya. Melalui Dio Living, Hendro memilih daerah Sumatera Selatan sebagai sumber inspirasinya dalam Koleksi Musi Banyuasin. Ia melihat Sumatera Selatan sangat penting dalam perjalanan peradaban bangsa Indonesia, mulai dari penemuan situs bersejarah dan Sungai Musi berfungsi sebagai pintu masuk akulturasi budaya lokal dan budaya luar yang merupakan nadi kehidupan rakyat Sumatera Selatan.
Koleksi Tabanan – Cynthia Budijono
Seri Koleksi Tabanan yang didesain oleh Cynthia Budijono ini terinspirasi dari kabupaten Tabanan di Bali. Kabupaten yang terkenal dengan pemandangan yang indah serta rasa hormat masyarakatnya terhadap alam. Masyarakat setempat menganggap alam sebagai sesuatu yang spiritual. Desain koleksi ini diterjemahkan dari Tri Hita Karana, sebuah filosofi yang dianut masyarakat Tabanan. Tri Hita Karana terdiri dari Pawongan (hubungan antar manusia), Parahyangan (hubungan antara manusia dengan Tuhan), dan Palemahan (hubungan antara manusia dan alam).
Dan dengan keindahan alam yang dimiliki di Bali, horizon, pantai dengan sunset pun juga menjadi inspirasi dalam perabot koleksi tersebut.
Koleksi Nusantara – R&D Dio Living
Koleksi Nusantara merupakan koleksi dari tim Research & Development (R&D) dari Dio Living. Koleksi ini terinspirasi dari potensi yang terdapat pada alam dan budaya di Indonesia dan diterjemahkan dalam bentuk furnitur yang fungsional dan cocok bagi kaum millennial.
Terbuat dari bahan yang dipilih dengan cermat dan pengerjaan terbaik dari Indonesia. Tim R&D Dio Living kami mempersembahkan koleksi yang akan mengingatkan Anda akan Indonesia. Menjadi penghubung kembali dengan budaya dan memperkenalkan Indonesia kepada dunia. Setiap koleksi menceritakan bagian Indonesia yang berbeda dan merupakan penghormatan terhadap warisan budaya Indonesia selama berabad-abad.
Produk furnitur Dio Living dapat dimiliki oleh para pecinta desain interior dengan harga terjangkau, dengan harga dimulai dari Rp 2 juta, sedangkan untuk aksesori dalam berbagai ukuran dan model, dengan harga mulai dari seratus ribu rupiah. Menariknya, bagi pelanggan yang datang selama Grand Opening ini, Dio Living berbagi kemeriahan dengan potongan harga Rp 2 juta ditambah dengan free aksesori Dio Living senilai Rp 1 juta, dengan melakukan pembelanjaan minimum Rp 15 juta.
Sebagai Anak Bangsa, mari kita lestarikan budaya dan hasil karya negeri kita. Informasi selengkapnya Anda bisa melihat situs Dio Living di www.dio-living.id atau melalui Official Store Tokopedia Dio Living.
ORTENSIA RESTAURANT BY CHRIS SHAO STUDIO
Chris Shao's French-Japanese restaurant, Ortensia, in Shanghai, blends Parisian sophistication, Japanese elegance, and Shanghai's charm, incorporating...
read moreBAROVIER&TOSO PRESENTS BAROVIER&TOSO COLLAGE
Barovier&Toso unveils Barovier&Toso Collage, a visually stunning project showcasing the elegance and versatility of its products, reinterpreting Venetian...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more