TÊTE-A-TÊTE WITH MOUNTY YAPUTRA – PART 1
Published by Sugar & Cream, Monday 23 August 2021
Text by Dinda Bestari, Image courtesy of Mounty Yaputra & Eztu Glass
Stained Glass Art With Innovative & Distinctive Styles In Artistic Decorative Glass Projects
Sebagai perusahaan keluarga yang bergerak di bidang kaca patri dekoratif, Eztu Glass – yang berdiri hampir empat dekade – berkembang menjadi perusahaan yang revolusioner. Sukses dengan gayanya yang khas serta pendekatan inovatif untuk karya kaca patri dekoratif dengan sentuhan artistik, Eztu Glass berekspansi dalam bisnis dengan banyak customer hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Eztu Glass sendiri terkenal dengan memasok karya kaca patri customized untuk pintu serta proyek-proyek yang dibuat khusus seperti untuk residensial, ruang publik, dan lain – lain). Brian Yaputra menjadi pendiri sekaligus orang di balik kesuksesan perusahaan Eztu Glass Art. Passion, skill serta dedikasinya untuk seni dan kaca patri; memungkinnya untuk berkembang lebih jauh.
Seperti pepatah buah tak jauh dari pohonnya, putra pertama dari Brian Yaputra, mewarisi passion, skill, serta dedikasi dari sang ayah. Setelah menyelesaikan studinya dan sempat magang di perusahan kaca di Amerika Serikat di tahun 2018, Mounty Yaputra kembali ke Indonesia untuk membantu sang ayah dan bersama memajukan perusahaan Eztu Glass. Berbekal ilmu yang ia dapatkan, Mounty ingin menerapkannya ke dalam perusahaan. Ia pun berusaha mengembangkan material kaca patri lebih dari sekadar seni dan dekoratif menjadi lebih banyak ke dalam proyek arsitektur dan khusus. Selain kaca patri, kaca teknologi dan estetika untuk kebutuhan arsitektur dan interior turut masuk dalam pengembang bisnis Eztu Glass dibawah pimpinan Mounty Yaputra . Dan di tahun 2015, Mounty Yaputra menjabat sebagai CEO perusahaan.
Simak wawancara eksklusif S&C bersama Mounty Yaputra, CEO Eztu Glass, mengenai seputar tantangan dan kiprahnya dengan Eztu Glass.
Seperti kita ketahui, Brian Yaputra merupakan pendiri Eztu Glass, dan setelah Anda (Mounty Yaputra) ikut bergabung dan menjadi bagian dari perusahaan ini, adakah tantangan terbesar yang Anda rasakan?
Tantangan terbesar yang saya rasakan adalah bagaimana membawa jenama Eztu Glass untuk tidak hanya sekadar mampu beradaptasi, namun juga memperkenalkan teknologi dan inovasi terbaru dalam bidang kaca. Saya mengembangkan dari core value Eztu Glass yaitu kaca patri hingga beragam kaca lainnya. Dan, saya menginginkan untuk memperluas jaringan pasar serta variasi produk kaca.Kubah Geser @Masjid Akbar Moed’Har Arifin | Lobby Lift Trans Cibubur Saat ini, kami sudah memiliki Architectural Glass Collection Division (support, suplai dan instalasi), contohnya seperti shower screen, frame less glass, canopy, skylight, bahkan balustrade (railing). Eztu Glass juga telah memiliki Special Glass Division, dimana itu melayani customized (tailor made). Kita mengembangkan bisnis ini lebih dinamis dengan mendirikan sister company, PT Besta Rekanda. Perusahaan ini bergerak dibidang building façade, aluminum composite panel, (support, suplai dan instalasi), dan curtain wall system (support, suplai dan instalasi). Ada juga laminated glass dengan nama Lamina Art Glass (fabrics atau material lainnya yang delaminated antara dua kaca), serta Architectural Glass, yang termasuk specialty glass dan merujuk ke customized. Dan, satu lagi tantangan mengenai perbedaan management style.
Kubah Geser @Masjid Akbar Moed’Har Arifin | Lobby Lift Trans Cibubur | Skylight Geser
Sekarang ini, banyak restoran dan kafe yang mengaplikasikan kaca mozaik yang artistik. Tidak hanya sebagai elemen interior bahkan bisa menjadi focal point di dalamnya. Bisa jelaskan beberapa proyek restoran yang menggunakan Eztu Glass, dan ceritakan sedikit bagaimana keterlibatan Anda dalam proyek – proyek tersebut?
Keterlibatan saya dalam proyek – proyek restoran ini, dimulai dengan diskusi bersama desainer, membuat sampel kaca untuk approval, kemudian merealisasikan produksi hingga tahap akhirnya pemasangan kaca.
Grand Cafe
Osteria Gia
Stained Glass Dome, Odysseia Restaurant, Pacific Place, SCBD | Sun City di Sun City Hotel, Jakarta | Swiss-belhotel Buffet | The Cafe, Mulia Mesort Bali
• Grand Café di Grand Hyatt, Jakarta, menggunakan kaca grafir dari Eztu Glass sebagai ‘menu’ yang dipasang pada lokasi main entrance restoran.
• Cilantro Restaurant di BNI City 46th Floor, Jakarta, menggunakan produk Eztu Glass sebagai dekorasi utama pada partisi utama, dengan logo restoran yang di-embossed pada kacanya. Serta diterapkan produk Eztu Glass diterapkan pada semua pintu ruang-ruang VIP dan meja bar.
• The Café di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, menggunakan produk Eztu Glass yang dibuat menjadi mangkok besar untuk display salad.
• il Mare di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, menggunakan kaca antique mirror Eztu Glass sebagai dekorasi pada dinding restoran.
• Sun City di Sun City Hotel, Jakarta, menggunakan produk Eztu Glass sebagai plafon pada foyer main entrance restoran.
• The Café di Hotel Mulia Resort Bali, menggunakan produk Eztu Glass sebagai backdrop entrance restoran.
• The Restaurant at The Trans Luxury Hotel, Bandung, menggunakan produk Eztu Glass sebagai fasade restoran, dan masih banyak lagi.
Di kondisi saat ini, apakah dampak sosial media turut berperan memperluas jaringan penjualan perusahaan? Bagaimana pendapat Anda?
Tidak dipungkuri lagi keberadaan media sosial, seperti Instagram, Facebook, dan lainnya turut meluaskan branding Eztu Glass. Dan kita cukup aktif di beberapa sosial media termasuk branding di portal-portal strategis, serta rutin ‘menjemput bola’ seperti melakukan pameran dan juga presentasi di firma-firma arsitek dan interior. Kami juga mendistribusikan sample dari setiap produk baru kami, selebihnya kita juga maintain our relationship with designer secara intimate melalui makan siang ataupun makan malam secara personal.
Presented by Eztu Glass
Proyek/produk apa yang Anda kerjakan sekarang dan akan dikerjakan? Bisa ceritakan tentang inspirasi, material, desain / bentuk yang diaplikasikan?
Kami sedang mengerjakan proyek Masjid Raya di Sumatera Utara. Proyek ini sangat spesial karena kami mengombinasikan mengkombinasikan berbagai macam logam, seperti stainless steel, besi tempa, kuningan, dan lain-lain dengan kaca patri, kaca arsitektural, dan automatic sliding door. Eztu Glass juga baru menyelesaikan Masjid di Gresik dengan kubah yang bisa bergeser.
Disneyland
Melandas Kemang | Mozaic wall Keraton Powder Room | Pakubuwono Menteng | Stained Glass Ceiling in Office Prosperity Tower
Eztu Glass memiliki konsep ‘’from merely art and decorative glass into more architectural and specialty glass’’, bisakah Anda ceritakan sedikit bagaimana konsep tersebut memengaruhi proyek – proyek (baik residensial maupun komersil) yang dikerjakan?
Karena perubahan zaman, desain rumah bernuansa klasik yang menggunakan kaca patri semakin berkurang. Hal ini mengharuskan Eztu Glass beradaptasi masuk ke dalam pasar Architectural Glass dan Specialty Glass. Specialty glass adalah sebuah produk kaca yang kita buat melalui beberapa kombinasi proses produksi untuk menghasilkan sebuah produk customized yang unik demi mewujudkan imaginasi desainer. Eztu Glass harus mempu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa melupakan spirit dari Eztu Glass itu sendiri yaitu seni kaca. Eztu Glass juga haru mampu merangkul percepatan teknologi dan inovasi kaca serta aplikasinya dalam bidang arsitek dan interior. Satu hal lagi mengenai Eztu Glass adalah perusahaan ini juga menjalin kerjasama dengan perusahan kaca lain sehingga Eztu Glass dipercaya menjadi ‘one stop shopping’ untuk kebutuhan glass architecture atau segala jenis permintaan kaca.
PAÑPURI'S ART OF GIFTING COLLECTION – JOURNEY TO THE PEAK
Discover three new scents of the PAÑPURI's JOURNEY TO THE PEAK collection, which allows you to share happiness and well-wishes with yourself and your...
read moreNILUFAR AT SALONE ART + DESIGN IN NEW YORK
At Salone Art + Design in New York ( November 8-11, 2025) , Nilufar presented a curated selection of pieces that showcase the gallery’s vision of design...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more