Putting Harmony On The Table by Natuzzi Italia
Published by Sugar & Cream, Wednesday 09 June 2021
Text by Dinda Bestari, image courtesy of Natuzzi Italia
Create Endless Combinations of Harmony
Did you know that the dining area can be the `heart’ of your home? Ruangan itu tidak hanya sekadar menjadi tempat untuk menikmati hidangan, momen bercengkrama dan berkumpul bersama keluarga kerap terjadi di ruang makan. Oleh karena itu, desain ruang makan yang harmoni merupakan hal menyempurnakan tampilan keseluruhan ruangan.
Koleksi meja makan Natuzzi Italia menawarkan harmonisasi yang bisa menjadi pilihan tepat. Material premium, pengerjaan yang apik, fungsionalitas, serta desain aktraktif menjadi keunggulan dari semua produk-produk Natuzzi. Kali ini, S&C ingin memberikan ide dan inspirasi bagaimana menyelaraskan koleksi meja makan dengan kursi makan yang ideal sehingga tercipta sebuah keharmonisan.
Berikut 5 pilihan tatanan meja makan Natuzzi Italia yang menggemakan harmonisasi di ruang makan:
1. Campus Dining Table + Valle Dining Chair
Meja makan Campus, tampilan desain timeless dengan estetika kontemporer, terbuat dari material indah dan berkualitas dengan detail garis-garis halus yang menyatu demi menciptakan kesempurnaan pada sebuah produk. Dirancang oleh Mauro Lipparini, meja makan dengan table top elips dengan material marmer atau kayu bisa menjadi focal point yang menarik di ruang makan dalam gaya dekorasi apapun. Cocok disandingkan dengan kursi Valle yang juga didesain Mauro Lipparini, dengan tampilan yang tegas dan kontemporer ini, memiliki karakteristik sandaran dan garis nyaman yang memancarkan desain asli. Trestle tengah dari kaki kayu solid memungkinkan kursi untuk berputar, fleksibel digunakan di ruang makan dan area manapun di rumah. Bagian sandaran terhubung ke kursi dengan penyangga kayu, menonjolkan visual kursi Valle yang formal dan timeless.
Campus
Valle Dining Chair
2. Kendo Dining Table + Mama Dining Chair
Meja makan Kendo memadukan fungsionalitas dan estetika melalui kombinasi kehangatan kayu dengan kilau logam untuk menciptakan interaksi kontras yang unik dan orisinal. Penyatuan kayu solid dan logam yang merupakan penghormatan terhadap pedang yang digunakan di Kendo – seni bela diri Jepang modern – yang menginspirasi Manzoni & Tapinassi dalam pemilihan dan kombinasi bahan-bahan ini. Ditemani kursi makan Mama, dengan desain yang fluffy, menyajikan bentuk yang terinspirasi dari bunga yang membangkitkan garis kelopak. Dirancang oleh Natuzzi Design Center, menampilkan proporsi besar dan bentuk yang ‘membungkus’, kursi ini memastikan kenyamanan maksimal untuk setiap acara sosial. Juga hadir dengan Swivel wheels.
Kendo
Mama
Presented by Melandas Indonesia
3. New Saturno Dining Table + Sovrana Dining Chair
Sementara tatanan meja makan New Saturno, desain meja yang sleek dan halus dilengkapi dengan table top berkaca tempered acid-etched tahan gores yang membuat permukaannya terlihat cantik dan terkesan luks. Struktur kayu ek Eropa yang kokoh dan rangka penyangga baja yang dicat, menjadikan meja ini cocok untuk ditempatkan pada gaya desain interior apa pun. Ditambah kehadiran kursi Sovrana, menyempurnakan tatanan meja New Saturno. Sovrana merupakan kursi fleksibel dengan alas kayu solid kenari atau ek. Jok dan sandaran dibuat dengan struktur pada tabung logam yang berbusa menggunakan poliuretan berkualitas tinggi untuk membuat kursi lebih nyaman. Kursi tersedia dalam dua versi: dengan atau tanpa sandaran tangan. Kedua furnitur ini dirancang ekslusif oleh Claudio Bellini.
New Saturno
Sovrana
4. Phantom Dining Table + Frida Dining Chair
Diatur pada dua panel ultra-jernih hampir kaca tak terlihat, dengan bagian atas seperti ”mengapung di udara” mencerminkan kemurnian visual dari siluet Phantom yang elegan. Dirancang oleh Mauro Lipparini menyatukan dua hal yang berlawanan: keanggunan kayu dan sifat kaca, menawarkan top table yang matte dan transparan. Dirancang oleh desainer yang sama Mauro Lipparini, kursi Frida hadir untuk melengkapi meja makan Phantom. Frida merupakan kursi makan terbuat yang dari kulit untuk menyempurnakan bentuk dan kenyamanannya yang sempurna. Dengan upholstery seperti cuoietto atau full-grain leather, kursi ini mengelevasi nilai luks pada ruang makan. Hadir dalam versi kursi dengan struktur logam dan ber – upholstery serta struktur kayu dibentuk dengan busa yang dilapisi kulit.
Phantom
Frida
5. Torsion Table + Rose Dining Chair
Yang terakhir tatanan sedikit kasual untuk ruang makan. Torsion Table dirancang untuk menghadirkan gaya modern yang unik untuk ruang makan. Didesain oleh Mario Bellini, table ini memiliki basis terdiri dari enam kaki kayu yang membentuk kelopak bunga, terlihat ideal untuk interior bergaya rustic atau country. Apalagi ditambah top table kaca yang memberikan sentuhan keanggunan modern. Torsion menjadi contoh yang tepat dari desain furnitur elegan Natuzzi Italia yang mengubah bentuk, warna, tekstur, dengan ‘aroma’ Puglia. Meja yang berbentuk bundar ini selaras jika disandingkan dengan kursi yang fleksibel dan dinamis, seperti kursi Rose. Didesain oleh Natuzzi Design Center, kursi makan ini dengan desain ‘membungkus’ mengelevasi bentuk bunga, secara unik menggabungkan tradisi dan inovasi melalui gaya dan keanggunan. Kombinasi Torsion dan Rose membuat ruang makan bahkan ruang tamu menjadi pusat perhatian.
Torsion
Rose
Ingin membuat ruang makan tidak hanya sekadar ‘tempat makan’, Anda dapat memilih pilih salah satu dari kelima inspirasi di atas untuk diterapkan pada hunian!
ORTENSIA RESTAURANT BY CHRIS SHAO STUDIO
Chris Shao's French-Japanese restaurant, Ortensia, in Shanghai, blends Parisian sophistication, Japanese elegance, and Shanghai's charm, incorporating...
read moreBAROVIER&TOSO PRESENTS BAROVIER&TOSO COLLAGE
Barovier&Toso unveils Barovier&Toso Collage, a visually stunning project showcasing the elegance and versatility of its products, reinterpreting Venetian...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more