Museum MACAN Reopens with New Health and Safety Protocols
Published by Sugar & Cream, Tuesday 09 March 2021
Text by Dira Rohmatun, images courtesy of Museum MACAN
Museum MACAN will Start Welcoming Limited Numbers of Visitors on 10 March 2021
Setelah hampir satu tahun Museum MACAN menggelar pamerannya secara virtual melalui program #MuseumfromHome, kini museum yang terletak di bilangan Kebon Jeruk ini akhirnya kembali membuka pintunya untuk para penikmat seni dengan protokol kesehatan yang ketat dan memberlakukan pembatasan pengunjung. Namun, untuk Anda yang masih mau menikmati #MuseumfromHome, MACAN masih terus menyajikan program edukasi seni daring yang tersedia di seluruh platform digitalnya.
Mulai 10 Maret 2021, pembukaan kembali Museum MACAN menghadirkan rangkaian program menarik. Mulai dari pameran baru yang berfokus pada seni kontemporer dari Asia Tenggara; pilihan dari koleksi Museum, hingga kegiatan pendidikan dan program penting dari perbincangan dan percakapan seni. Keseluruhan pamerannya dapat Anda nikmati secara langsung ataupun melalui daring. Berikut ini rangkaian pameran yang dipersembahkan untuk Anda:
‘Stories Across Rising Lands’
Pameran yang mengangkat seni kontemporer dari Asia Tenggara ini menampilkan perupa dari seluruh Asia Tenggara – yang berkarya menggunakan berbagai media, termasuk video, instalasi, fotografi, lukisan, dan performans video. ‘Stories Across Rising Lands’ berfokus pada kejadian sehari-hari dan narasi harian kecil, yang membentuk hubungan sosial dan budaya di suatu tempat. Mencerminkan keragaman yang substansial di Asia Tenggara dengan menekankan hubungan personal yang terfragmentasi dengan sejarah dan politik, yang diamati melalui perspektif perupa. Dikurasi oleh kurator Museum MACAN Asep Topan dan kurator Korea yang berbasis di Jakarta, Jeong Ok Jeon, pameran ini menampilkan karya dari delapan perupa dan satu kolaborasi artistik: Cian Dayrit (Filipina), Ho Rui An (Singapura), Kawita Vatanajyankur (Thailand), Saleh Husein (Indonesia), Lim Kok Yoong (Malaysia), Souliya Phoumivong (Laos), Maharani Mancanagara (Indonesia), Nge Lay (Myanmar) dan sebuah kolaborasi antara Tan Vatey, dan Sinta Wibowo (Kamboja/Belgia).
‘Semesta dan Angan: Pilihan Karya dari Koleksi Museum MACAN’
Pameran ini menghadirkan karya-karya penting seperti instalasi Multiverses and Futures (2017) oleh perupa Denmark-Islandia Olafur Eliasson; Portrait of Grace Jones (1986), sebuah karya kenamaan Keith Haring, dan karya-karya dari Sigmar Polke, Barbara Kruger, Zai Kuning, Tisna Sanjaya, dan Bandu Darmawan. Pameran ini menyoroti cara-cara unik para perupa dalam menanggapi realita di sekitar mereka dan mengeksplorasi visi masa depan mereka.
Presented by Coulisse | INK
Ruang Seni Anak Komisi UOB Museum MACAN baru: Kisah Antah-berantah (Tales of Nowhere) oleh Citra Sasmita
Ruang Seni Anak terbaru ini terinspirasi dari cerita Tantri Bali klasik. Sebuah mitos fantastis yang berisi cerita dalam cerita dan dongeng hewan yang diturunkan dari generasi ke generasi. Saat Anda bersama si kecil mengunjungi pameran ini, pengunjung akan disambut dengan lukisan gulungan sepanjang delapan meter, yang mengenalkan karakter hewan dalam dongeng. Selain itu, sang perupa juga mengajak pengunjung untuk mencium aroma rempah-rempah, untuk membawa penonton ke dunia imajiner Kisah Antah-berantah.
‘Melati Suryodarmo: Why Let the Chicken Run?’
Masih belum menyaksikan atau ingin menonton secara langsung karya Melati Suryodarmo? Kini saatnya Anda dapat menjelajahi lebih dekat berbagai aspek perjalanan artistik Melati selama 25 tahun.
Ruang Seni Anak Komisi UOB Museum MACAN: Warna dalam Gua (Color in Cave) oleh Mit Jai Inn
Ajak si kecil menelusuri lingkungan yang semarak di dalam gua yang terang benderang ini. Sebuah ruang aman dan seru yang dirancang oleh perupa Thailand, Mit Jai Inn.
Menariknya, untuk waktu yang terbatas selama periode ini, MACAN memberikan penawaran tiket khusus seharga Rp56.000 – 70.000 untuk hari kerja dan Rp72.000 – 90.000 di akhir pekan. Yang tak kalah menarik, Anda dapat mengunjungi museum sepuasnya melalui program keanggotaan tahunan, MACAN Society, dengan biaya berkisar antara Rp180.000 dan Rp750.000. Istimewanya, keanggotaan tahunan ini juga memberikan akses untuk Anda mengunjungi semua pameran sebelum dibuka untuk umum, dan berbagai diskon lainnya.
Nantinya setiap pengunjung yang hadir akan dibagi 100 orang persesi untuk menghindari kepadatan pengunjung. Dengan Protokol Kesehatan dan keselamatan yang ketat, pengunjung yang hadir pun akan merasa aman dan nyaman. Jadi, tunggu apa lagi?

CECCOTTI COLLEZIONI DEBUTS RITUALS – STORIES OF GESTURES AT FUORISALONE 2025
“Rituals – Stories of Gestures”, Ceccotti Collezioni’s latest furniture collection celebrates material essence and cultural ritual featuring new...
read more
POLTRONA FRAU X FORNASETTI REIMAGINES ICONS FOR MILAN DESIGN WEEK 2025
Poltrona Frau x Fornasetti continues their creative dialogue for Milan Design Week 2025, unveiling re-editions of two iconic pieces: the 1919 armchair and...
read more
THE OPENING OF THE CHRISTIAN DIOR: DESIGNER OF DREAMS EXHIBITION IN SEOUL
Dior Unveils “Designer of Dreams” in Seoul with a Star-Studded Celebration.
read more
ART JAKARTA GARDENS 2025
With such a fantastic open-air fair, Art Jakarta Gardens shows how art can reflect and endure through the ages as the art world adjusts to constantly...
read more
W RESIDENCE IN SOUTH JAKARTA BY MICHAEL CHANDRA
Michael Chandra, founder of MNCO Studio Design has created the W Residence with an aesthetically pleasing, practical, and pleasant home from all...
read more
A Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read more