Cappellini – Salone del Mobile 2018
Published by Sugar & Cream, Wednesday 04 July 2018
Text by S&C, images courtesy of Cappellini
The Art of Contraposition
Untuk koleksi terbarunya, Cappellini mengawinkan eksperimentasi industrial dan inspirasi artistik, kontaminasi tradisi dan kultural, yang menyuarakan pesan avant-garde pada pesta desain Salone del Mobile 17-22 April silam.
Dengan desain tata cahaya oleh Dan Flavin, dan neon scenography oleh Lucio Fontana, Cappellini mendefinisikan pengalaman desain di mana objek melepaskan jubah fungsionalitas dan menjadi ikon tersendiri. Elemen-elemen furnitur dipresentasikan dalam susunan kotak dan menara yang mengungkap manufaktur penuh sofistikasi dan penggunaan material baru. Unsur warna mengacu pada kehangatan fresco dan lukisan masa lampau, serta warna-warna pop pada Op Art.
Dento – Tomek Rygalik
Kursi bentuk bundar yang menawarkan kenyamanan berkat konstruksi teknis yang memungkinkan armrests beradaptasi dengan posisi orang yang mendudukinya. Begitu pula dengan fabric dan lapisan kulit yang dapat menekuk dan melengkung tanpa membentuk lipatan.
Dento
Juli Plastic – Werner Aisslinger
20 tahun berlalu setelah terciptanya Juli, varian baru pun lahir. Bagian kerangka didesain ulang melalui proses manufaktur plastik. Unsur gaya pada desain pertama dirancang ulang dengan lekukan rangka yang dibuat lebih ringan untuk mempertahankan kualitas sculptural, kenyamanan, dan aspek ergonomis dari desain.
Juli Plastic
O-Cap – Jasper Morrison
Lembaran kulit yang dipotong dan dibentuk menjadi sebuah kursi adalah cara Jasper Morrison mendefinisikan armchair ini. Sebuah evolusi teknologi dari Cap-Chair (2013), O-Cap merupakan mahakarya keahlian yang mendulang inspirasi dari seni kulit kuno buatan Italia.
O-Cap
Newood – Brogliato Traverso
Alberto Brogliato dan Federico Traverso menghadirkan keseimbangan sempurna antara ruang-ruang kosong dan terisi, harmonisasi antara manufaktur berteknologi canggih dan ketrampilan, serta pertemuan antara masa lalu dan masa sekarang. Newood adalah kursi stackable pertama yang seluruhnya terbuat dari kayu dari Cappellini.
Newood
High Time – Christophe Pillet
Esensial dan artistik, sederhana namun sarat sofistikasi, linier sekaligus serba guna. Hal-hal kontradiktif tersebut mendefinisikan sistem dudukan High Time. Ragam bentuk berlimpah akan detail dan ergonomi pada armrests menyampaikan kenyamanan penuh.
High Time
Hot Palm Springs – Carlo Colombo
Sebuah kreasi furnitur yang elegan dan nyaman, memadukan kemurnian desain dan atensi terhadap detail. Bagian sandaran punggung sedikit dibaringkan, mengadopsi jok mobil pada mobil beratap terbuka yang melintas di jalanan California.
Hot Palm Springs
Hard Dress – Piero Lissoni
Sang desainer membawa nuansa ekspresif dengan ritsleting 2 arah yang menjadi fitur dekoratif utama. Hard Dress menebar atmosfer Cina kuno dengan fabric merah atau biru, yang mengadaptasi sulaman pada baju pelindung tentara dinasti Ming.
Hard Dress
Waku – Nendo
Untuk koleksi cermin ini, Nendo mengaplikasikan detail dengan menanamkan permukaan cermin ke dalam bingkai. Ketelitian grafis ditonjolkan yang sekaligus menjadi tantangan tersendiri bagi kemampuan manufaktur Cappellini.
Waku
Wooden Cloud – Ronan & Erwan Bouroullec
Mempertahankan bentuk ikonik dan fungsinya sebagai elemen pembatas, Wooden Cloud adalah sebuah reinterpretasi dari kreasi sebelumnya, Cloud, kini dalam material ash atau rosewood. Bagian permukaan mencuatkan keindahan pola serbuk kayu, sementara struktur dibuat lebih ringan untuk menekankan aspek geometri.
Wooden Cloud
Diavoletti Family – Daniel Eltner & Alessandro Mendini
Koleksi vas keramik ini terdiri dari tiga objek surealis; Diavoletto, Diavoletta, Diavoletto Baby, yang terinspirasi dari berhala dalam peradaban Cycladic di pulau Mykonos. Sebuah kombinasi tanpa cela antara visi maestro desain Italia dan pengalaman seniman besar zaman Renaisans, Albrecht Dürer.
Diavoletti Family
Felt 25° Anniversary – Marc Newson
Felt adalah sebuah armchair yang ironis, playful, dan anti konformis. Dalam rangka merayakan 25 tahun keberadaannya, Felt kini tersedia dalam edisi bernomor yang ditandatangani oleh Marc Newson. Garis seduktif diperoleh dari pembengkokan plat kaca serat yang dilapisi kulit.
Felt 25° Anniversary
Radical Fake – Patricia Urquiola
Sebuah desk dengan pustaka terintegrasi. Sistemnya mempertemukan berbagai elemen linier yang menghidupkan tumbukan antara simetri dan asimetri. Didukung oleh ragam finish terpilih untuk menonjolkan fungsi setiap elemen. Kayu oak dan marmer Venesia menyajikan atraksi visual tersendiri.
Radical Fake
Gong Terrazzo – Giulio Cappellini
Simpel namun ikonik, meja Gong menyampaikan kekuatan esensi desain yang terbangun dari subtraksi dan bentuk-bentuk murni. Kini, Gong hadir dengan varian baru, Gong Terrazzo, sebuah objek dekoratif dengan table top yang mengimitasi flooring bergaya Venesia.
Gong Terrazzo
PAÑPURI'S ART OF GIFTING COLLECTION – JOURNEY TO THE PEAK
Discover three new scents of the PAÑPURI's JOURNEY TO THE PEAK collection, which allows you to share happiness and well-wishes with yourself and your...
read moreNILUFAR AT SALONE ART + DESIGN IN NEW YORK
At Salone Art + Design in New York ( November 8-11, 2025) , Nilufar presented a curated selection of pieces that showcase the gallery’s vision of design...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more