2018 Zaha Hadid Collection
Published by Sugar & Cream, Monday 07 May 2018
Text by Astrid L, images courtesy of Zaha Hadid Design
Milan Design Week 2018
Sebuah nama besar dalam pecaturan arsitektur hingga menjadi arsitek wanita pertama yang meraih penghargaan tertinggi dalam bidang arsitektur yaitu Pritzker Prize (2004), karya-karya legendaris Zaha Hadid terus berkembang.
Dalam ajang Milan Design Week 2018 yang bersamaan berlangsungnya pesta desain bergengsi dunia yaitu Salone del Mobile 2018 di Milan, Zaha Hadid Design melansir lima (5) koleksi terbarunya.
2018 Zaha Hadid Collection mempersembahkan inovasi terbaik dari karya sang desainer. Didesain dengan prinsip Hadid yang kuat terhadap material tradisional dan kontemporer, koleksi ini melanjutkan ciri khas garis-garis yang fluid serta geometri yang organik seperti koleksi sebelumnya.
Koleksi Zaha Hadid bisa dibeli melalui situs resmi Zaha Hadid Design
Tak bisa dipungkiri, nama Zaha Hadid adalah jaminan mutu bagi desain yang menakjubkan dan tak lekang oleh zaman. Hadid selalu menekankan pentingnya keselarasan antara desain produk maupun arsitektur yang dihasilkannya. Tak terkecuali 2018 Zaha Hadid Collection, yang tetap menampilkan ciri khas terbaik dari sang desainer, melalui persembahan berbagai media dan material.
Node
Node, wadah akrilik yang terinspirasi dari struktur selular dan material kontemporer. Ketiga wadah ini tersedia dalam edisi terbatas yang didesain untuk berbagai kebutuhan. Tampak atas, ketiganya seolah menyatu secara organik, namun sesungguhnya memiliki ketinggian dan skala yang berbeda-beda. Struktunya yang berdiri sendiri merupakan inovasi yang terinspirasi dari inversi gravitasi pada arsitektur Zaha Hadid.
Hew
Hew hadir melalui serangkaian gelas kristal untuk beragam acara, termasuk shot glass untuk cocktail, wine glass, hingga carafe tinggi transparan. Semuanya terbuat dari bahan kristal jernih yang amat tipis. Elegan dan eksklusif.
Cell
Cell merupakan koleksi tempat lilin dari stainless steel yang menjadi replika pertumbuhan organisme selular – nuklei atau inti selnya tersambung oleh lansekap dramatis yang membuatnya seolah mengapung di udara. Setiap sudutnya sudah diperhitungkan dengan saksama, dan menonjolkan keunikan khas dari Zaha Hadid Design.
Pulse
Desain yang lebih straightforward hadir melalui Pulse, wadah dengan tinggi dan warna yang bervariasi namun disatukan oleh konsep gelombang vertikal yang berakar dari dasar. Bentuk silindris memberikan kesan simpel, meski sesungguhnya proses yang dibutuhkan untuk menghasilkan desain ini merupakan tantangan tersendiri. Pulse menjadi altenatif objek yang cocok diletakkan di berbagai ruangan, dan tersedia dalam pilihan warna yang netral namun menarik.
Duo
Duo adalah wadah penggiling garam dan merica yang didesain dengan playful, terbuat dari material yang lembut dalam warna abu-abu dan aqua. Bentuknya yang seragam memiliki liukan yang menggoda, bermain-main dengan bayangan dan nuansa warna.
PAÑPURI'S ART OF GIFTING COLLECTION – JOURNEY TO THE PEAK
Discover three new scents of the PAÑPURI's JOURNEY TO THE PEAK collection, which allows you to share happiness and well-wishes with yourself and your...
read moreNILUFAR AT SALONE ART + DESIGN IN NEW YORK
At Salone Art + Design in New York ( November 8-11, 2025) , Nilufar presented a curated selection of pieces that showcase the gallery’s vision of design...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more