Moroso x Ross Lovegrove – Centre Pompidou, Paris
Published by Sugar & Cream, Wednesday 26 April 2017
Exhibition Titled “Convergence”
Untuk pertama kalinya, sebuah pameran yang menampilkan berbagai produk hasil karya desainer Ross Lovegrove diadakan mulai 12 April – 3 Juli 2017 di Centre Pompidou, Paris, Prancis. Pameran bernama Convergence ini merupakan kerja sama antara sang desainer dengan Moroso, dimana pengunjung seakan dapat ‘menelusuri’ kembali sejarah hubungan antara kedua belah pihak yang telah terjalin selama bertahun-tahun.
Monolith
Memasuki area pameran, pengunjung dapat duduk di satu seri kursi Monolith berbentuk kubik dengan lekukan unik yang segera mengingatkan akan ‘gerakan’ angin yang menghempas ke bebatuan atau proses melelehnya balok es yang disebabkan oleh hawa panas.
Supernatural
Karya lainnya yang bisa Anda lihat adalah kursi-kursi Supernatural, yang dipamerkan dengan finishing warna putih. Ditumpuk satu sama lain, kursi-kursi ini seakan menciptakan sebuah patung yang senantiasa ‘bergerak’.
Produk yang dibuat tahun 2003 lalu ini menyatukan fondasi penting dari studi alam yang selalu menginspirasi pemikiran Lovegrove dengan cetakan dan teknik produksi yang canggih pada saat itu.
Immagini Spine Chair
Selain itu, pada pameran ini pula Anda dapat melihat dan mengagumi Spine Chair, hasil karya mutakhir yang lahir dari kerja sama antara Lovegrove dan Moroso. Masih berupa prototype untuk saat ini, Spine Chair merupakan semacam campuran antara patung dan kursi, yang bentuknya merupakan hasil yang didapatkan ketika bodi kursi “dikurangi” tanpa harus mengorbankan fungsinya. Bentuknya yang organik ini didapatkan setelah melalui proses eksperimen selama bertahun-tahun, diawali dari proyek Supernatural hingga mencapai hasil akhir dengan permukaan minimalis dan basic volume. Dalam hal ini, Spine Chair diproduksi menggunakan teknik cutting-edge yang memungkinkan berbagai macam benda untuk dicetak dengan warna-warna acak, hingga menciptakan potongan-potongan unik.
Diatom
Pameran ini sendiri bertujuan untuk mengeksplorasi penelitian mengenai sebuah paradigma baru dalam berkreasi, dimana seni, desain, teknologi, dan alam menyatu. Pada dasarnya, akar dari konsep konvergensi yang menyatukan seni dan ilmu pengetahuan ini merupakan pemikiran Ross Lovegrove sebagai penerjemah dan ‘pemahat’ teknologi, yang produknya mengakui perubahan digital dalam dunia. (AS)

POLTRONA FRAU UNVEILS THE DRESSCOVE NIGHT SYSTEM AT MDW25
Discover the exquisite lifestyle-driven spaces: the first Poltrona Frau’s wardrobe system and walk-in closet showcasing a new benchmark in tailored...
read more
THE OPULENCE CHINESE MANSION BY SUJIVA ARCHITECTS AT PAKUWON SURABAYA
The Sujiva Architects-designed IGR House in Pakuwon Indah, Surabaya, is a masterwork that embodies a philosophy of balance and refined elegance by...
read more
ART JAKARTA GARDENS 2025
With such a fantastic open-air fair, Art Jakarta Gardens shows how art can reflect and endure through the ages as the art world adjusts to constantly...
read more
THE FIRST SCARF COLLECTION BY TEX SAVERIO
Tex Saverio meluncurkan koleksi scarf bertajuk “Manifesting Dream” berkolaborasi bersama Paula Verhoeven dan Bubah Alvian dalam 21 motif hijab yang...
read more
W RESIDENCE IN SOUTH JAKARTA BY MICHAEL CHANDRA
Michael Chandra, founder of MNCO Studio Design has created the W Residence with an aesthetically pleasing, practical, and pleasant home from all...
read more
A Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read more