IWAN TIRTA “REMPARAJA” DI JAKARTA FASHION WEEK 2026 — JEJAK REMPAH DAN ELEGANSI NUSANTARA

SHARE THIS
108

Published by Sugar & Cream, Friday 07 November 2025

Images and video courtesy of Iwan Tirta

Ketika Aroma Sejarah Menyatu dengan Langkah Gaya

Sore itu, langit Jakarta berwarna tembaga. Cahaya lembut menembus dinding kaca, dan panggung Jakarta Fashion Week 2026 terasa seperti halaman buku lama yang kembali terbuka. Di tengah gemerlap lampu dan denting musik senja, Iwan Tirta mempersembahkan koleksi tahunan RemparajaIwan Tirta Annual Collection 2025 — sebuah perjalanan yang membawa penonton menyusuri jejak rempah, sejarah, dan keindahan yang tak lekang oleh waktu.

Bukan sekadar koleksi, Remparaja adalah bentuk penghormatan pada tanah yang harum oleh cengkeh, pala, dan lada — tiga permata bumi yang pernah mengubah peta dunia. Melalui 40 rancangan, Iwan Tirta menuturkan kisah tentang rasa dan identitas Nusantara lewat batik tulis yang diolah dengan tangan, waktu, dan jiwa. Motif seperti Kembang Lawang Ombak, Peksi Kembang Pala, dan Boket Kapulaga berpadu dalam warna hangat: cokelat tanah, marun, jingga, hingga semburat biru laut — seperti laut yang dulu membawa harum rempah ke seberang dunia.

Saat band SORE memainkan lagu Setengah Lima, suasana terasa seperti sore yang abadi — lembut, melankolis, dan hangat. Di antara langkah para model, kehadiran Chicco Jerikho memberi kejutan menyenangkan. Ia melangkah mantap dalam blazer batik berpotongan tegas, menampilkan sisi maskulin yang lembut dan modern. Dalam unggahan pribadinya, Chicco menulis bahwa tampil di runway Remparaja membuatnya “merasa terhubung dengan warisan budaya yang hidup.” Sebuah ungkapan sederhana, tapi menggambarkan makna koleksi ini dengan sempurna.

Melalui unggahan resminya di Instagram, Iwan Tirta menulis: “At Jakarta Fashion Week 2026, BCA presents ‘REMPARAJA’ Iwan Tirta Annual Collection 2026 — a celebration of Indonesia’s enduring identity through the language of batik.” Sebuah kalimat yang bukan sekadar promosi, melainkan refleksi dari dedikasi jenama ini dalam menjaga makna batik di tengah arus mode yang terus berubah.

Koleksi ini juga menjadi bagian dari perjalanan baru Iwan Tirta yang lebih sadar dan berkelanjutan. Penggunaan bahan seperti Tencel dan Bemberg menunjukkan bahwa keberlanjutan bisa tetap indah, tanpa mengurangi kemewahan batik tulis dan sutra yang menjadi DNA jenama.

Di situs resmi Jakarta Fashion Week, koleksi ini disebut sebagai karya yang “mengembalikan batik ke panggung kejayaannya sebagai warisan adiluhung Nusantara.” Dan di balik panggung, Senior Brand Manager Iwan Tirta, Rindu Melati Pradnyasmita, berbagi pesan lembut:
“Melalui Remparaja, kami ingin menghadirkan pengalaman yang lebih emosional — bukan sekadar pakaian, tetapi kisah yang hidup di setiap motif.”

Remparaja adalah ungkapan Iwan Tirta — tentang wangi masa lalu yang kini berpadu dengan langkah masa depan. Sebuah pengingat bahwa batik bukan hanya apa yang kita kenakan, tapi siapa kita di dalamnya. Dan relevansi batik ke masa kini menjadi elemen kejutan manis dalam peragaan di Jakarta Fashion Week 2026 tersebut: batik Iwan Tirta bertransformasi dengan batik tulisnya maupun dengan siluet dan rancangan busana yang tampil modern dan juga kontemporer.

Magran LivingCoulisse | INK