presented by

PURANA 16 YEARS PRESENTS “A TAPESTRY OF NATURE & CULTURE”

SHARE THIS
128

Published by Sugar & Cream, Wednesday 05 November 2025

Images courtesy of Purana

Pusaka, Titian, and Langgeng: A Journey Back to Roots

Begitu kaki menapaki Cikini82, udara terasa berbeda—hangat, berlapis sejarah, dan penuh energi kreatif. Purana 16 Years: A Tapestry of Nature & Culture resmi membuka perjalanan retrospektif dan imersif, menampilkan 16 tahun evolusi Purana. Rumah ikonis yang telah direstorasi ini seakan berbisik tentang masa lalu, sekaligus menyapa masa depan. Setiap sudut memantulkan cahaya lembut, setiap lantai menyimpan jejak waktu, dan setiap jendela membuka pandangan pada kota Jakarta yang modern.

Purana Home & Living

Menurut Nonita Respati, Founder dan Creative Director Purana,”Hal ini sempurna merepresentasikan filosofi kami: menghormati masa lalu (heritage) sambil melihat ke masa depan (contemporary design).”

Memulai perjalanan ke ruang Pusaka menyambut dengan nuansa sepia yang hangat. Sayup-sayup suara gamelan terdengar dari sudut-sudut ruangan, mengiringi mata yang menelusuri gulungan kain dengan pola-pola ikonis. Aroma kain tradisional dan malam yang hangat membaur dengan udara, menciptakan sensasi nostalgia yang lembut. Di sini, pengunjung dapat mencetak motif batik dari arsip Purana sendiri, merasakan tekstur kain, dan menyentuh warisan yang hidup melalui tangan pengrajin lokal serta kolaborasi dengan institusi pelestari budaya, termasuk Bakti Budaya Djarum Foundation.

Purana Home & Living

Melangkah ke Titian, nuansa hutan hujan Indonesia terasa hidup melalui instalasi kardus karya DUS DUK DUK, studio kreatif yang didirikan oleh Arief Susanto. Aroma tanah basah dan dedaunan menyambut indera, seolah berada di tengah alam tropis.

Presented by Coulisse | INK

Di tengah hutan kardus, instalasi teater wayang kulit modern oleh Hanafi Kurniawan Sidhartha, protégé maestro Nasirun, menampilkan flora dan fauna dalam interpretasi kontemporer.

Instalasi DUS DUK DUK

Kolaborasi ini sejalan dengan prinsip Purana tentang kreativitas berkelanjutan. Nonita Respati menekankan, “Kami ingin pengunjung tidak hanya melihat, tetapi juga merasakan atmosfer setiap babak. Titian menyerupai hutan hujan Indonesia dengan aroma tanah dan bunga; ini juga tentang bagaimana kreativitas dan keberlanjutan bisa berjalan bersama.”

Di ruang Titian juga terdapat ruang imersif khusus yang menampilkan tiga motif kain terbaru Purana, memberikan pengalaman visual dan tekstural bagi pengunjung untuk merasakan inovasi motif dan desain koleksi terbaru.

Instalasi DUS DUK DUK

Babak terakhir, Langgeng, menghadirkan masa depan Purana. Di sini, Purana Home & Living dikurasi menjadi sajian ruang interior yang cantik, mengubah rumah menjadi kanvas budaya dari taplak meja hingga sarung bantal, diluncurkan bersama Sango Ceramics untuk lini piranti makan. Dua motif utama, Birds of Paradise dan Jungle Jewel, menambah kesan hidup dan eksotis pada setiap ruang.

Nonita Respati menjelaskan,”Purana Home & Living memungkinkan konsumen mengintegrasikan keindahan wastra ke dalam ruang pribadi, mengubah rumah menjadi kanvas budaya.”

Purana Home & Living

Langgeng juga menampilkan Puragraph, lini baru yang terinspirasi arsitektur tradisional Indonesia, termasuk rumah Joglo. Koleksi awal berupa kemeja dan outer menerjemahkan arsitektur klasik ke dalam fashion kontemporer, menghadirkan warisan budaya dalam cara yang segar dan relevan bagi generasi muda.

Pameran ini bukan hanya soal melihat; ia adalah pengalaman yang menyentuh indera. Mahasiswa desain hadir sebagai pemandu, membagikan sejarah dan filosofi di balik motif-motif Purana, menjadi jembatan antara tradisi dan inovasi. Setiap karya bercerita, dan pengunjung dapat membawa pulang sedikit dari perjalanan ini melalui produk Purana, tersedia di situs resmi, platform e-commerce Indonesia, serta di toko-toko tertentu di Singapura dan Malaysia.

Purana Home & Living

Magran LivingCoulisse | INK