TOBATENUN TOGETHER WITH THE RUMAH PEWARNAAN ALAM JABU BORNA LAUNCHED ‘TERBIT’

SHARE THIS
2.19K

Published by Sugar & Cream, Friday 08 September 2023

Images courtesy of Tobatenun

First Resort Wear Collection

Tobatenun mendorong pertumbuhan industri kreatif Indonesia dengan mengoptimalkan penggunaan pewarna alami dalam proses produksinya. Dan turut berkontribusi pada dunia mode yang berkelanjutan. Tobatenun pertama kali meluncurkan Resort Collection dengan teknik pencelupan dan pewarnaan alam yang disebut “Terbit” di Rumah Pewarnaan Alam Jabu Borna. Koleksi “Terbit” menyuguhkan warna-warna indah yang terinspirasi dari keindahan warna langit di pagi hari, dengan desain ringan dan kasual yang sangat cocok untuk lingkungan tropis. Tobatenun juga mengadakan pameran tenun kreasi dan pewarnaan alam Jabu Borna di Alun Alun Indonesia, Grand Indonesia, dari 1 hingga 24 Agustus 2023.

Melvi Tampubolon, Partner & COO Tobatenun dan Catharina Widjaja, CEO of Alun Alun Indonesia

“Terbit”, merupakan Resort Collection  pertama Tobatenun, mengambil inspirasi dari warna langit di pagi hari dan menggabungkan nuansa biru, putih, dan krem yang indah. Tobatenun mengembangkan dan menyebarkan inovasi para mitra pewarna alam di Rumah Pewarnaan Alam Jabu Borna melalui perpaduan warna-warna alam ini. Koleksi “Terbit” menggunakan berbagai teknik, seperti pencelupan dan pewarnaan alam yang dipadukan dengan kain dari potongan kain tenun batak. Untuk memastikan konsep berkelanjutan dalam produksi produk mode, Tobatenun berkomitmen untuk memaksimalkan keseluruhan kain.

Tobatenun terus berkomitmen untuk mempertahankan budaya, terutama kain tenun Batak dengan pendekatan yang berkelanjutan. Salah satu program kami dalam pengembangan komunitas adalah Rumah Pewarnaan Alam Jabu Borna, berfokus pada penelitian tentang pewarnaan alam dan proses produksi yang memperhatikan lingkungan. Bersama-sama dengan Rumah Pewarnaan Alam Jabu Borna, kami secara konsisten akan melakukan penelitian dan pengembangan tentang pewarnaan alami, yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari koleksi Tobatenun secara keseluruhan. Koleksi “Terbit” adalah hasil dari upaya penelitian dan pengembangan desain. Selain itu, kami berusaha untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dengan mendorong orang untuk menggunakan pakaian yang ramah lingkungan,” ujar Kerri na Basaria, Founder & CEO Tobatenun.

“Kreasi terus mendukung para pelaku industri kreatif untuk terus melestarikan budaya Indonesia, berinovasi untuk terus menciptakan kreasi baru dan dapat memberikan apresiasi, kecintaan, dan rasa bangga terhadap produk lokal, sehingga dapat terus menarik pengunjung lokal maupun mancanegara,” kata Catharina Widjaja, CEO of Alun Alun Indonesia.

Tobatenun membangun dan mendukung Jabu Borna, sebuah rumah pewarnaan alam. Hal ini menjadi bukti komitmen Tobatenun untuk mempertahankan sinergi dan ekosistem bisnisnya, mulai dari hulu hingga hilir. bagian dari upaya untuk mengembangkan komunitas. Jabu Borna berasal dari kata “Jabu” yang berarti “Rumah” dan “Borna” yang berarti “Warna.” Saat Tobatenun memulai tahap penelitian awal bersama komunitas lokal,  menemukan bahwa penenun mulai meninggalkan penggunaan pewarnaan alami. Namun, pewarnaan alami adalah bagian dari proses membuat kain tenun. Kerri menyatakan bahwa Jabu Borna memberi mitra dan masyarakat sekitar peluang untuk lebih memahami proses pewarnaan alami melalui program pendampingan dan pendidikan.

Tobatenun dengan bangga menampilkan hasil tenun kreatifnya yang disebut “Pancarona” pada peluncuran koleksi “Terbit”. Karya ini merupakan hasil kolaborasi Tobatenun dan mitra Partonun, yang merupakan praktisi seni di rumah komunitas Jabu Bonang. Tobatenun percaya bahwa budaya harus terus berkembang agar tetap lestari. Oleh karena itu, salah satu upaya Tobatenun untuk mengembangkan dan mempertahankan seni tradisi bertenun adalah mengangkat kreativitas penenun. Dengan upaya ini, Tobatenun berharap Tenun Batak dapat memperoleh apresiasi yang lebih besar, bersaing dengan lebih baik di pasaran, dan terus berkembang dengan gemilang.

“Perjalanan kami dimulai pada tahun 2018 dengan tekad sederhana untuk melestarikan kain Batak tradisional. Tobatenun bukan hanya sebuah bisnis; tujuan utama kami adalah untuk mendorong para pembuat ulos di desa-desa tradisional Sumatera Utara untuk berwirausaha melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan, serta menghidupkan kembali teknik dan motif ulos yang hampir punah. Kami bekerja sama dengan rekan-rekan pengrajin tenun dan pemasok kami untuk menerapkan program penjualan yang adil dalam menjalankan bisnis kami. Dan, melalui kegiatan pemberdayaan sosial dan perempuan, kami juga membantu mengembangkan potensi masyarakat,” tutup Kerri.

Coulisse | INKZipblind & VF